KOMPAS.com - Selama ini, batuk kering dan demam dianggap sebagai gejala yang paling umum dialami oleh pasien Covid-19.
Bukti baru menunjukkan, berdasarkan studi yang dilakukan Office for National Statistics (ONS) dengan menghimpun data pasien Covid-19 sejak 15 Agustus hingga 26 Oktober 2020, anosmia atau hilangnya kemampuan mencium bau dan rasa merupakan gejala yang paling sering muncul.
Dalam beberapa kasus, anosmia tidak hanya ditemukan pada pasien dengan gejala, tetapi juga pada pasien yang tanpa gejala.
Umumnya, gejala ini muncul tanpa diiringi gejala hidung tersumbat.
Seperti diberitakan Kompas.com, 28 September 2020, kondisi anosmia ini juga ditemukan di berbagai negara, yaitu Inggris, Korea Selatan, Cina, Jerman, dan Italia.
Apa yang perlu kita pahami soal anosmia?
Anosmia dapat terjadi karena indra penciuman seseorang mengalami gangguan.
Baca juga: INFOGRAFIK: Apa Itu Anosmia?
Untuk mencium sesuatu, sel penciuman di bagian atas hidung harus dirangsang oleh suatu zat seperti aroma wangi dari bunga.
Setelah dirangsang oleh suatu zat, sel saraf ini mengirimkan informasi ke otak untuk diidentifikasi lebih lanjut.
Proses mencium bau ini biasanya dapat terganggu oleh flu, alergi, sinus, cidera, konsumsi obat tertentu, polip, maupun kualitas udara yang buruk.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan