Sepanjang kariernya, Maradona tercatat pernah memperkuat sejumlah tim besar, seperti Barcelona, Sevilla, Napoli, dan Boca Juniors.
Ia juga menjadi pemain pertama dalam sejarah sepak bola yang mencatatkan dua rekor nilai transfer tertinggi, seperti dikutip dari BBC, Rabu (25/11/2020).
Rekor transfer pertama tercatat kala ia berseragam Barcelona dengan biaya sebesar 5 juta euro, sedangankan rekor kedua ketika ia di Napoli dengan total transfer mencapai 6,9 juta euro.
Baca juga: Maradona, Anda Akan Selalu Ada di Hati Kami
Meski kariernya cemerlang, Maradona dikenal sebagai sosok yang emosional dan penuh kontroversi.
Ia pernah kecanduan kokain saat bermain di Spanyol pada 1980-an dan menerima skorsing 15 bulan setelah dites positif menggunakan zat tersebut pada 1991.
Tiga tahun kemudian, ia kembali menerima skorsing setelah dinyatakan positif menggunakan efedrin pada Piala Dunia 1994.
Akhir karier Maradona dihabiskan di negara asalnya, Argentina, dengan kondisi fisik yang semakin menurun karena cedera dan memutuskan pensiun pada 1997.
Baca juga: Pele: Saya Harap Bisa Bermain dengan Maradona di Langit
Kebiasaannya dalam mengonsumsi obat-obatan terlarang berlanjut setelah ia pensiun.
Ia sempat dua kali dirawat di rumah sakit karena masalah jantung pada 2000 dan 2004. Untuk yang kedua, Maradona bahkan membutuhkan respirator untuk bernapas.
Maradona juga sempat menjabat sebagai pelatih Argentina pada 2008, tetapi tak berlangsung lama karena kurang menunjukkan prestasi.
Selepas itu, ia banyak mengalami masalah kesehatan dan pernah dioperasi bypass lambung karena masalah obesitas.
Ia juga pergi ke Kuba untuk proses rehabilitasi kecanduan narkoba.
Baca juga: Zlatan Ibrahimovic: Maradona Tidak Mati, Dia Abadi...