KOMPAS.com – Angka kasus infeksi virus corona di dunia hingga hari ini, Kamis (26/11/2020), telah melebihi 60 juta kasus.
Melansir data Worldometers, jumlah kasus di seluruh dunia tercatat 60.644.140 kasus. Dari angka itu, 1.424.923 orang meninggal dunia, dan 41.874.849 orang sembuh.
Amerika Serikat masih menjadi negara dengan kasus Covid-19 terbanyak di dunia.
Berikut rincian kasus di 10 negara dengan kasus tertinggi:
Baca juga: Studi: Virus Corona Bertahan Lebih Lama pada Tetesan Berukuran Kecil
Bagaimana perkembangan virus corona di sejumlah negara? Berikut dirangkum dari berbagai sumber:
Seekor anjing pudel di Hong Kong dinyatakan positif Covid-19.
Hal tersebut disampaikan oleh Departemen Pertanian, Perikanan, dan Konservasi (AFCD) Hong Kong pada Rabu (25/11/2020).
Anjing tersebut dikarantina pada 20 November 2020 setelah pemiliknya melakukan kontak dekat dengan pasien Covid-19.
"Sampel yang dikumpulkan dari anjing oleh departemen dinyatakan positif virus COVID-19," ujar AFCD.
Anjing pudel ada di Distrik Tsuen Wan Hong Kong dan saat ini tak menunjukkan gejala apa pun.
AFCD menyebutkan, mereka akan terus memantau anjing itu dan melakukan pengujian ulang.
Sang pemilik diminta AFCD untuk mematuhi protokol kesehatan dan tidak mencium anjing tersebut meski saat ini belum ada bukti yang menunjukkan bahwa hewan peliharaan berperan dalam penyebaran infeksi Covid-19 pada manusia.
Baca juga: Kasus Covid-19 Meningkat, Travel Bubble Singapura-Hong Kong Ditunda
Seorang Pejabat Tinggi Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) menyebutkan kemungkinan besar akan melakukan uji coba vaksin dengan relawan anak-anak.
Saat ini, vaksin Pfizer tengah diujicobakan kepada anak-anak dengan usia 12 tahun.
Jika dari uji coba ini diketahui vaksin aman untuk mereka, maka vaksin mungkin akan diujicobakan kepada anak dengan usia yang lebih muda.
“Saya menduga akan ada beberapa diskusi tentang apakah ada cukup banyak individu dalam rentang usia itu untuk memungkinkan vaksinasi individu yang lebih muda. Mungkin ada atau mungkin tidak,” kata Dr. Peter Marks, Direktur Pusat Evaluasi dan Penelitian Biologi FDA, seperti dikutip dari CNN.
Menurut dia, memvaksinasi anak-anak kemungkinan dilakukan untuk melihat apakah anak-anak mengembangkan antibodi atau mengembangkan kekebalan sel-T.
FDA memprediksi uji coba ini akan dilakukan segera.
Sementara itu, di tengah tingginya kasus, Amerika Serikat kini kembali menghadapi kekhawatiran lonjakan karena libur Thanksgiving.
“Pesan terakhir adalah melakukan apa yang sebenarnya telah kami katakan, seperti menjaga pertemuan-pertemuan dalam ruangan seminimal mungkin,” ujar Anthony Fauci, Direktur Institut Nasional Alergi dan Penyakit Menular memberikan pesannya kepada warga AS sebelum libur Thanksgiving tiba pada Rabu (25/11/2020).
Baca juga: Kasus Covid-19 di Amerika Serikat Tembus 12 Juta
Dari jumlah itu, sebanyak 255 merupakan kasus yang terjadi di Seoul.
Sejak Senin (23/11/2020), Seoul telah menaikkan langkah-langkah pembatasan level 2 termasuk membatasi pertemuan hingga 100 orang.
Selain itu, perintah memakai masker diwajibkan di semua fasilitas dalam ruangan.
Sementara, pemesanan makanan di kafe dan restoran hanya boleh dibawa pulang setelah pukul 21.00.
Korea Selatan saat ini telah melaporkan adanya 31.735 kasus dengan 513 kematian.
Baca juga: Gelombang Ketiga Covid-19 di Korea Selatan Mungkin Akan Jadi yang Terbesar
Jerman saat ini mencatat 410 kematian baru dalam 24 jam terakhir.
Angka ini merupakan lonjakan tertinggi kasus kematian sejak pandemi dimulai di negara itu.
Adapun kasus baru yang terdaftar di negara itu sebanyak 18.633 kasus dalam 24 jam terakhir.
Kanselir Jerman Angela Merkel telah merencanakan pertemuan dengan Gubernur Negara Bagian untuk memutuskan langkah apa saja yang akan diambil untuk mengendalikan gelombang infeksi.
Beberapa langkah yang akan dirundingkan di antaranya apakah perpanjangan pembatasan akan dilakukan hingga Desember 2020, dan apakah penambahan masker untuk sekolah-sekolah akan diberikan .
Selain itu, mengenai perubahan pembatasan terkait jumlah minimal orang bertemu secara publik.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.