Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rencana Dibuka Januari 2021, Kapan Idealnya Tatap Muka di Sekolah Kembali Dilakukan?

Kompas.com - 24/11/2020, 11:05 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pemerintah berencana kembali membuka sekolah dan memulai pembelajaran tatap muka pada Januari 2021.

Hal ini disampaikan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Nadiem Makarim melalui kanal YouTube Kemendikbud (20/11/2020).

Hanya saja diberikan opsi kepada orangtua siswa untuk memilih mengizinkan atau tidak anak-anaknya mengikuti kegiatan pembelajaran tatap muka ini.

Dalam pelaksanaannya, pemerintah daerah, sekolah dan orangtua akan diberi kewenangan penuh.

Baca juga: Curhatan Seorang Guru di Tengah Pandemi Corona...

 Kapan idealnya pembelajaran tatap muka di sekolah dapat dimulai?

Epidemiolog dari Griffith University, Dicky Budiman menyebut jika benar sekolah kembali dibuka Januari nanti, maka hal ini adalah satu hal yang sangat membahayakan.

"Pembukaan di Januari besok berbahaya sekali, karena atas beberapa alasan," kata Dicky saat dihubungi Selasa (24/11/2020).

Positifity rate

Alasan pertama adalah angka positifity rate di Indonesia yang masih di atas 10 persen.

Menurutnya, untuk relatif aman membuka kembali sekolah angka positifity rate setidaknya 5 persen atau di bawah itu.

"Tes positivity rate kita yang sudah 9 bulan ini di atas 10 persen, akan perlu waktu untuk diturunkan menjadi 5 persen. Dan umumnya negara-negara yang lakukan dan berhasil itu perlu waktu setidaknya 3 bulan," jelas Dicky.

Baca juga: Saat Efektivitas Vaksin Pfizer Diklaim Mencapai 95 Persen...

Positive rate merupakan salah satu komponen yang dipergunakan untuk mengukur kapabilitas sebuah negara dalam mengendalikan penyebaran virus corona.

Positive rate menunjukkan rasio jumlah kasus konfirmasi positif Covid-19 berbanding dengan total tes di suatu wilayah.

Cara menghitung positive rate adalah jumlah total kasus positif dibagi dengan jumlah orang yang dites dan dikalikan 100.

Semakin rendah positive rate menunjukkan juga jumlah orang yang dites semakin banyak dan menunjukkan pelacakan kontak yang memadai.

Saat ini, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menetapkan standar positive rate di angka 5 persen.

Baca juga: Saat WHO Peringatkan tentang Bahaya Nasionalisme Vaksin...

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com