Menurut dia, hal-hal tersebut merupakan kriteria yang disarankan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Baca juga: Sekolah Ingin Belajar Tatap Muka? Taati 5 Protokol Kesehatan Ini
Sementara itu, epidemiolog Universitas Gadjah Mada (UGM), dr. Bayu Satria Wiratama mengatakan, keputusan Nadiem tepat selama pemda dan komite sekolah berkoordinasi dengan dinas kesehatan (Dinkes) setempat.
Koordinasi ini penting dilakukan untuk merancang dan melakukan asesmen awal sebelum sekolah dibuka kembali.
"Untuk bisa membuka tatap muka perlu asesmen detail dan menyeluruh dari seluruh sistem pendidikan serta daerah sudah mengontrol kasus Covid-19," kata Bayu, saat dihubungi Kompas.com, Jumat (20/11/2020).
Bayu juga sependapat dengan pernyataan Mendikbud Nadiem Makarim jika tatap muka tidak diwajibkan.
"Terlebih di zona merah sebaiknya jangan. Karena kasus masih tinggi dan itu juga berarti kasus OTG lebih tinggi lagi," kata dia.
Baca juga: Mendikbud: Belajar Tatap Muka Diperbolehkan, Tapi Tidak Diwajibkan