KOMPAS.com - Epidemiolog Griffith University Australia Dicky Budiman menyarankan agar pemerintah menunda libur panjang akhir tahun.
Sebelumnya, pemerintah menggeser cuti bersama Idul Fitri 2020 yang seharusnya pada Mei 2020 menjadi pada 28, 29, 30, 31 Desember 2020, kemudian berlanjut dengan libur Tahun Baru, 1 Januari 2021 yang jatuh pada hari Jumat.
Libur bisa berlangsung pada dua hari berikutnya, 2-3 Januari 2021.
"Tidak saya sarankan diadakan, bahaya," kata Dicky saat dihubungi Kompas.com, Kamis (19/11/2020).
"Sebaiknya liburnya singkat, tidak ada keramaian dan tidak ada keluar daerah, sedang cuti bersamanya ditunda saja," ujar dia.
Sebelumnya, tercatat ada tiga libur panjang yang berujung pada lonjakan kasus harian.
Pertama, lonjakan kasus terjadi beberapa pekan setelah lebaran dan membuat kasus harian menembus angka 1.000.
Baca juga: Epidemiolog Nilai Kasus Harian Covid-19 Capai 5.000 Masih Belum Angka Sebenarnya
Kedua, usai libur panjang HUT RI dan Tahun Baru Islam, angka kasus harian juga mengalami lonjakan dan menembus angka 3.000.
Ketiga, lonjakan kasus terjadi dua minggu setelah libur panjang akhir Oktober 2020 dengan rekor harian mencapai 5.000 kasus.
Dengan tiga pengalaman itu, Dicky menyebut libur panjang selalu memiliki dampak yang serius.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan