Ia menyebut, nantinya vaksin akan dimasukkan ke dalam kotak tesebut dan dikemas dengan es kering di dalam wadah yang tertutup.
Wadah tersebut akan menyimpan vaksin sesuai dengan suhunya selama beberapa minggu.
Nantinya, es kering dapat diganti untuk menjaganya tetap bagus.
Rencana lain yang disiapkan Pfizer adalah melakukan pelacakan suhu vaksin saat vaksin dalam posisi transit.
"Kami tidak hanya memiliki lokasi pelacakan, tetapi juga kami melacak suhunya sehingga ketika kotak itu diterima, Anda dapat memverifikasi bahwa itu tetap pada suhu yang seharusnya," jelas Dormitzer.
Baca juga: Pemerintah Buka Peluang Kerja Sama dengan Pfizer, tetapi...
Tetapi, masalah suhu ini tetap menimbulkan keraguan banyak pihak.
Hal ini mengingat ada banyak apotek di AS tak memiliki alat penyimpanan lemari es yang nantinya dapat menyimpan vaksin hingga suhu demikian.
Pilihan yang mungkin diambil apotek-apotek adalah antara berinvestasi membeli lemari es yang dapat mencapai suhu demikian atau tetap mengandalkan es kering.
"Keraguan di balik pembelian lemari es ini adalah bahwa mereka sulit ditemukan dan Anda secara teoritis membeli sesuatu yang Anda rencanakan untuk digunakan sekali," kata Soumi Saha.
Ia menilai institusi nantinya akan cenderung menggunakan es kering dan mengisinya kembali dalam jangka waktu 10 hari.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.