Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Toleransi Internasional 2020: Merayakan Keberagaman Hidup Berdampingan

Kompas.com - 16/11/2020, 11:02 WIB
Jawahir Gustav Rizal,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Hari ini, 16 November 2020, seluruh dunia memperingati International Day of Tolerance atau Hari Toleransi Internasional.

International Day of Tolerance atau Hari Toleransi Internasional diperingati setiap tahun pada 16 November.

Dikutip dari laman resmi UNESCO, pemilihan tanggal 16 November sebagai Hari Toleransi Internasional merupakan hasil kesepakatan dari Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada 1995.

Sidang umum itu menyepakati pengadopsian Resolusi 51/95 yang merupakan dasar dari penetapan Hari Toleransi Internasional.

Langkah ini juga diikuti dengan pengadopsian Declaration of Principles on Tolerance yang telah disepakati sebelumnya oleh negara-negara anggota UNESCO pada 16 November 1995.

Latar belakang Hari Toleransi Internasional

Dikutip dari laman resmi PBB, pada peringatan ulang tahun ke-50 yang jatuh pada 16 November 1995, negara-negara anggota UNESCO mengadopsi Declaration of Principles on Tolerance.

Salah satu poin dalam deklarasi tersebut adalah penegasan bahwa toleransi merupakan suatu bentuk penghormatan dan penghargaan terhadap keragaman budaya dunia yang kaya, serta beragam bentuk ekspresi yang dimiliki manusia.

Toleransi mengakui hak asasi universal manusia dan kebebasan fundamental orang lain.

Sebab, manusia pada dasarnya beragam, dan hanya toleransi yang dapat menjamin kelangsungan hidup komunitas yang beragam itu di setiap wilayah di dunia.

Deklarasi tersebut juga menggolongkan toleransi tidak hanya sebagai kewajiban moral, tetapi juga sebagai kewajiban politik dan hukum bagi individu, kelompok serta negara.

Deklarasi ini menekankan bahwa negara harus menyusun undang-undang baru bila diperlukan untuk memastikan kesetaraan perlakuan dan kesempatan bagi semua kelompok dan individu dalam masyarakat.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Benazir Bhutto Terpilih Sebagai Perdana Menteri Pakistan

Tujuan 

Sementara itu, toleranceday.org menuliskan, inti peringatan Hari Toleransi Internasional adalah untuk merayakan keberagaman dan toleransi dalam wujud nyata, dan untuk memastikan bahwa semua orang memahami pentingnya memberi ruang bagi pendapat satu sama lain.

Opini atau ide seringkali tidak dapat diterima atau bahkan berseberangan, namun adalah tugas setiap orang untuk mencoba untuk memahami perspektif orang lain, mengembangkan dialog, dan membangun saling pengertian, yang pada akhirnya akan mencapai tatanan hidup berdampingan secara damai.

Seperti disampaikan UNESCO, pendidikan toleransi harus bertujuan melawan pengaruh yang menyebabkan ketakutan dan pengucilan orang lain, serta harus membantu generasi muda mengembangkan kapasitas untuk penilaian independen, pemikiran kritis dan penalaran etis.

"Keragaman agama, bahasa, budaya, dan etnis di dunia kita bukanlah dalih untuk konflik, tetapi merupakan harta yang memperkaya umat manusia," demikian UNESCO.

Melawan intoleransi

Dikutip dari laman resmi PBB, intoleransi bisa dilawan dengan beberapa cara, antara lain:

  • Hukum: Pemerintah bertanggung jawab untuk menegakkan hukum yang berlandaskan hak asasi manusia, untuk melarang dan menghukum penyebaran kebencian dan diskriminasi, serta untuk memastikan akses yang sama dalam penyelesaian sengketa.
  • Pendidikan: Hukum diperlukan tetapi tidak cukup untuk melawan intoleransi, penekanan yang lebih besar perlu ditempatkan pada pendidikan yang lebih banyak dan lebih baik.
  • Akses informasi: Cara paling efisien untuk membatasi pengaruh para penyebar kebencian adalah dengan mempromosikan kebebasan pers dan pluralisme pers, agar publik dapat membedakan antara fakta dan opini.
  • Kesadaran individu: Intoleransi akan melahirkan intoleransi lainnya. Untuk melawan intoleransi, individu harus menyadari hubungan antara perilaku mereka dan lingkaran setan ketidakpercayaan dan kekerasan dalam masyarakat.
  • Kepekaan sosial: Ketika dihadapkan pada eskalasi intoleransi yang terjadi di sekitarnya, masyarakat tidak boleh menunggu pemerintah dan institusi untuk mengambil tindakan. Masyarakat adalah bagian dari solusi melawan intoleransi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Mengenal Hutan Hujan dan Mengapa Keberadaannya Sangat Penting bagi Masyarakat Global

Mengenal Hutan Hujan dan Mengapa Keberadaannya Sangat Penting bagi Masyarakat Global

Tren
Rekrutmen Bersama BUMN 2024, Peserta Hanya Bisa Unduh Safe Exam Browser via Laptop

Rekrutmen Bersama BUMN 2024, Peserta Hanya Bisa Unduh Safe Exam Browser via Laptop

Tren
Jejak Prabowo di Pilpres, Akhirnya Jadi Presiden Usai 3 Kali Kalah

Jejak Prabowo di Pilpres, Akhirnya Jadi Presiden Usai 3 Kali Kalah

Tren
Wacana Iuran Pariwisata Melalui Tiket Penerbangan, Akankah Tarif Pesawat Akan Naik?

Wacana Iuran Pariwisata Melalui Tiket Penerbangan, Akankah Tarif Pesawat Akan Naik?

Tren
Prabowo-Gibran Resmi Ditetapkan sebagai Presiden dan Wakil Presiden Terpilih

Prabowo-Gibran Resmi Ditetapkan sebagai Presiden dan Wakil Presiden Terpilih

Tren
Sejarah Olimpiade yang Saat Ini Jadi Kompetisi Olahraga Terbesar di Dunia

Sejarah Olimpiade yang Saat Ini Jadi Kompetisi Olahraga Terbesar di Dunia

Tren
Viral, Video Perempuan Paksa Minta Uang ke Warga, Ini Kata Sosiolog

Viral, Video Perempuan Paksa Minta Uang ke Warga, Ini Kata Sosiolog

Tren
Profil Chandrika Chika, Selebgram yang Terjerat Kasus Narkoba

Profil Chandrika Chika, Selebgram yang Terjerat Kasus Narkoba

Tren
Siomai dan Pempek Jadi Jajanan Kaki Lima Terbaik Dunia 2024

Siomai dan Pempek Jadi Jajanan Kaki Lima Terbaik Dunia 2024

Tren
Mengenal Apa Itu Lemak, Berikut Manfaat dan Pengaruh Negatifnya

Mengenal Apa Itu Lemak, Berikut Manfaat dan Pengaruh Negatifnya

Tren
Memahami Gugatan PDI-P atas KPU ke PTUN, Bisa Pengaruhi Hasil Pemilu 2024?

Memahami Gugatan PDI-P atas KPU ke PTUN, Bisa Pengaruhi Hasil Pemilu 2024?

Tren
Penelitian Ungkap Sebagian Kota Besar di China Terancam Tenggelam pada 2120

Penelitian Ungkap Sebagian Kota Besar di China Terancam Tenggelam pada 2120

Tren
LINK Live Streaming Penetapan Prabowo-Gibran Jadi Presiden dan Wapres Terpilih, Mulai Pukul 10.00 WIB

LINK Live Streaming Penetapan Prabowo-Gibran Jadi Presiden dan Wapres Terpilih, Mulai Pukul 10.00 WIB

Tren
Ramai soal Lowker untuk Lansia, Praktisi Apresiasi sebagai Pemberdayaan Strategis dan Inklusif

Ramai soal Lowker untuk Lansia, Praktisi Apresiasi sebagai Pemberdayaan Strategis dan Inklusif

Tren
Profil Mooryati Soedibyo, Pendiri Mustika Ratu yang Meninggal di Usia 96 Tahun

Profil Mooryati Soedibyo, Pendiri Mustika Ratu yang Meninggal di Usia 96 Tahun

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com