Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Studi: Mutasi Baru Virus Corona Mempercepat Penyebaran

Kompas.com - 14/11/2020, 13:02 WIB
Nur Fitriatus Shalihah,
Jihad Akbar

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sebuah studi menemukan virus corona yang menyebabkan Covid-19 kini tidak sama dengan yang pertama kali muncul dari China.

Penelitian menunjukkan virus itu telah sedikit berubah sehingga membuatnya lebih menular ke manusia.

Dilansir Science Daily, Kamis (12/11/2020), penelitian yang diterbitkan di jurnal Science Daily itu dilakukan Universitas Carolina Utara di Chapel Hill dan Universitas Wisconsin-Madison.

Penelitian itu mengonfirmasi SARS-CoV-2 telah bermutasi dengan cara yang memungkinkannya menyebar dengan cepat ke seluruh dunia.

Akan tetapi, mutasi lonjakan juga dapat membuat virus corona lebih rentan terhadap vaksin. Sehingga mutasi diperkirakan tidak akan mengganggu efektivitas vaksin yang sedang dikembangkan.

Strain baru virus corona, yang disebut D614G, muncul di Eropa dan menjadi yang paling umum di dunia.

Baca juga: Vaksin Covid-19 terhadap Mutasi Cerpelai sedang dalam Uji Coba Awal

Penelitian menunjukkan strain D614G bereplikasi lebih cepat dan lebih mudah menular daripada virus yang berasal dari China, yang menyebar pada awal pandemi.

Ada titik terang dalam penelitian ini, walaupun strain D614G menyebar lebih cepat pada manusia, strain itu tidak menyebabkan penyakit parah pada hewan.

Selain itu, strain tersebut sedikit lebih sensitif terhadap netralisasi oleh obat antibodi.

"Virus D614G mengalahkan dan melampaui strain leluhur sekitar 10 kali lipat dan mereplikasi dengan sangat efisien dalam sel epitel hidung primer, yang merupakan situs penting potensial untuk penularan dari orang ke orang," kata Profesor Epidemiologi di UNC, Ralph Baric.

Baric telah mempelajari virus corona selama lebih dari tiga dekade dan merupakan bagian integral dalam pengembangan remdesivir (pengobatan darurat pertama yang disetujui FDA untuk Covid-19).

Para peneliti percaya jenis virus corona D614G mendominasi karena meningkatkan kemampuan protein lonjakan untuk membuka sel untuk dimasuki virus.

Baca juga: Saran WHO Terkait Mutasi Virus Corona dari Cerpelai ke Manusia

Virus corona berbentuk seperti mahkota. Mutasi D614G menyebabkan flap di ujung salah satu lonjakan terbuka dan memungkinkan virus menginfeksi sel dengan lebih efisien tetapi juga menciptakan jalur ke inti yang rentan virus.

Dengan satu penutup terbuka, lebih mudah bagi antibodi untuk menyusup dan menonaktifkan virus, seperti dilakukan vaksin yang sedang diuji.

"Protein lonjakan asli memiliki 'D' pada posisi ini, dan digantikan oleh 'G'. Beberapa makalah telah menjelaskan bahwa mutasi ini membuat protein lebih berfungsi dan lebih efisien untuk masuk ke dalam sel," ungkap ahli virologi dari Universitas Wisconsin-Madison, Yoshihiro Kawaoka.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com