KOMPAS.com – Beberapa hari terakhir, pemberitaan media menyoroti penggerebekan sebuah pabrik yang memproduksi madu palsu.
Penggerebekan dilakukan oleh Polda Banten pada Rabu (4/11/2020) di sebuah lokasi di kawasan Kembangan, Jakarta Barat.
Pabrik tersebut memproduksi madu palsu dengan campuran gula, molase, serta fruktosa.
Pelaku awalnya adalah seorang pedagang mie ayam. Ia memanfaatkan situasi pandemi Covid-19 karena banyaknya orang yang mencari madu untuk meningkatkan daya tahan tubuh.
Di tengah masih menyebarnya virus corona, imunitas tubuh memang menjadi kunci untuk melawan kemungkinan terpapar virus.
Cara yang dilakukan untuk menjaga kekebalan tubuh juga beragam. Salah satunya, ada yang rutin mengonsumsi madu. Sebenarnya, perlukah kita mengonsumsi madu?
Ahli gizi, Dr. dr. Tan Shot Yen, M.Hum mengatakan, meningkatkan imunitas tubuh tidak bisa dilakukan dengan hanya mengandalkan dari satu cara konsumsi makanan atau minuman tertentu, termasuk hanya mengandalkan madu.
“Imunitas itu urusan besar,” ujar Tan dihubungi Kompas.com, Kamis (12/11/2020).
Untuk menjaga kesehatan, kata dia, banyak hal yang memengaruhi.
Baca juga: Manfaat Madu Hutan, Apakah Berbeda dari Madu Biasa?
Dokter Tan mengingatkan, pada dasarnya sehat itu murah. Tetapi, menjadi mahal ketika kita sakit.
Menurut dia, sebenarnya kita tidak perlu mengeluarkan uang secara khusus untuk mengonsumsi beragam makanan atau minuman untuk meningkatkan imunitas tubuh.
Yang perlu diperhatikan, selalu menjaga pola makan sehat seimbang dan diimbangi dengan pola hidup yang baik.
“Kebayang enggak, buang uang gila-gilaan tapi masih sehari-harinya masih makan ngawur, kurang tidur, enggak olahraga, dirundung stres,” lanjut dokter Tan.
Ia mengungkapkan, ada sejumlah cara yang bisa diterapkan untuk menjaga kesehatan dan imunitas tubuh.
Apa saja? Perhatikan beberapa hal ini:
Terkait konsumsi madu, Tan mengingatkan, sebenarnya madu juga mengandung gula seperti gula lain yang berisiko jika dikonsumsi oleh orang dengan riwayat diabetes.
Dalam 1 sendok makan madu asli (21 gram) mengandung 64 kalori.
Adapun jenis kalori pada madu asli adalah fruktosa (karena dari tumbuhan), glukosa, maltosa (2 rantai glukosa), dan sukrosa (gabungan rantai fruktosa dan glukosa) serta zero fat dan protein.
“Walaupun disebut tinggi antioksidan, tapi menimbang tingginya kandungan gula bersamaan, madu punya sisi gelap,” kata Tan.
Baca juga: Mengenal Molase, Campuran Madu Palsu yang Buruk untuk Kesehatan Kita