KOMPAS.com - Kanker merupakan sekelompok penyakit kompleks yang dapat menyerang bagian tubuh mana pun.
Penyakit ini dapat disebabkan oleh berbagai hal, termasuk gaya hidup sehari-hari.
Kebiasaan-kebiasaan yang terlihat tidak berbahaya juga dapat memicu hadirnya kanker.
Bahkan, seperti diberitakan CNBC, 20 Mei 2016, sebuah riset dari tim Harvard Medical School menghitung bahwa 20-40 persen kasus kanker dan setengah kematian akibat kanker dapat dicegah dengan menghindari kebiasaan-kebiasaan tertentu.
Baca juga: Hati-hati, Berikut 5 Hal Tak Terduga yang Bisa Memicu Kanker
Lantas, kebiasaan-kebiasaan apa saja yang dapat menjadi penyebab kanker?
Melansir Nature, merokok masih menjadi faktor penyebab sepertiga dari seluruh kasus kematian kanker.
Menggunakan segala jenis tembakau dapat memicu kondisi yang semakin parah pada kanker.
Merokok telah dihubungkan dengan berbagai jenis kanker, mulai dari kanker paru-paru, mulut, tenggorokan, laring, pankreas, kandung kemih, leher rahim, hingga ginjal.
Menghindari penggunaan tembakau adalah hal yang penting dalam mencegah kanker.
Baca juga: Mengenal Beda Rokok dan Vape...
Banyak studi dalam beberapa tahun ini yang meneliti dampak faktor makanan pada risiko kanker.
Seberapa banyak makanan yang dikonsumsi sama pentingnya dengan jenis makanan apa yang dikonsumsi.
Namun demikian, terlalu banyak makan mungkin perlu lebih diperhatikan dari pada pemilihan makanan.
Pasalnya, dalam sebuah studi yang melibatkan 900.000 orang dewasa selama 16 tahun menunjukkan bahwa ada asosiasi antara indeks massa tubuh dan tingkat kematian yang lebih tinggi akibat kanker tertentu.
Baca juga: Obesitas, Covid-19, dan Meningkatnya Risiko Kematian...
Melansir laman cancer.org.au, bukti yang ada menunjukkan adanya hubungan antara konsumsi daging olahan secara berlebihan dengan risiko kanker.
International Agency for Research on Cancer menemukan bahwa konsumsi berlebih pada daging olahan menjadi penyebab kanker usus.
Para ahli pun menyimpulkan, dalam jangka panjang, mengonsumsi 50 gram porsi daging olahan setiap harinya dapat meningkatkan risiko kanker usus sebesar 18 persen.
Baca juga: Berikut Bahaya Konsumsi Daging Babi Menurut Para Ahli Gizi
Waktu makan juga dapat berdampak pada risiko kanker.
Peneliti menemukan bahwa makan sebelum pukul 9 malam atau memberi jeda setidaknya 2 jam antara waktu makan malam dan tidur dapat menurunkan risiko kanker payudara dan kanker prostat sebesar 20 persen.
Mengutip Healthline, studi ini dilakukan oleh Barcelona Institute for Global Health dan dipublikasikan dalam International Journal of Cancer.
Temuan dalam studi ini menggarisbawahi pentingnya melihat ritme sirkadian dalam studi tentang diet dan kanker.
Baca juga: 8 Makanan yang Baik untuk Penderita Diabetes