Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Disebut Efektif Cegah Gejala Corona, Bagaimana Penelitian Vaksin Pfizer?

Kompas.com - 10/11/2020, 19:00 WIB
Retia Kartika Dewi,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Perusahaan vaksin asal Jerman BioNTech dan mitranya di AS, Pfizer mengumumkan hasil awal uji coba tahap III vaksin corona buatan mereka yang diklaim memuaskan.

Disebutkan bahwa vaksin dengan nama BNT162b2 itu 90 persen efektif dalam mencegah gejala infeksi Covid-19. 

Berdasarkan pemberitaan DW, (9/11/2020), perusahaan belum menemukan masalah keamanan yang serius terkait dengan vaksin tersebut.

Sejumlah peneliti percaya efek vaksinasi ini akan bertahan lama. Harapannya, vaksin Pfizer dan BioNTech akan menjadi terobosan dalam memerangi pandemi virus corona.

Baca juga: Saat Vaksin Corona Pfizer Disebut 90 Persen Efektif untuk Covid-19

Proses penelitian vaksin

Dikutip dari situs resmi Pfizer, Pfizer dan BioNTech mengumumkan bahwa kandidat vaksin aksin berbasis mRNA mereka, mampu melawan virus corona dan menunjukkan bukti kemanjuran terhadap Covid-19 pada peserta tanpa bukti infeksi SARS-CoV-2.

Hal ini berdasarkan analisis efikasi sementara pertama yang dilakukan pada 8 November 2020 oleh Komite Pemantau Data (DMC) eksternal dan independen dari studi klinis Fase 3.

Setelah berdiskusi dengan FDA, perusahaan baru-baru ini memilih untuk membatalkan analisis sementara 32 kasus dan melakukan analisis sementara pertama pada minimal 62 kasus.

Setelah kesimpulan dari diskusi tersebut, jumlah kasus yang dapat dievaluasi mencapai 94 kasus dan DMC melakukan analisis pertamanya pada semua kasus.

Adapun pembagian kasus antara individu yang divaksinasi dan mereka yang menerima plasebo menunjukkan tingkat kemanjuran vaksin di atas 90 persen, pada 7 hari setelah dosis kedua.

Artinya, perlindungan tercapai 28 hari setelah dimulainya vaksinasi, yang terdiri dari jadwal 2 dosis.

Baca juga: Brasil Hentikan Uji Klinis Vaksin Corona Produksi Sinovac, Mengapa?

Ketika studi berlanjut, persentase kemanjuran vaksin akhir dapat bervariasi.

Tetapi, DMC belum melaporkan masalah keamanan yang serius dan merekomendasikan agar penelitian terus mengumpulkan data keamanan dan kemanjuran tambahan seperti yang direncanakan.

Nantinya, data tersebut akan dibahas dengan otoritas regulasi di seluruh dunia.

Menilik pencapaian saat ini, salah satu pendiri dan CEO BioNTech, Prof Ugur Sahin mengatakan bahwa mereka telah melakukan penelitian sejak 10 bulan lalu.

"Saat kami memulai perjalanan ini 10 bulan lalu, inilah yang ingin kami capai," ujar Sahin.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

KAI Sediakan Fitur 'Connecting Train' untuk Penumpang yang Tidak Dapat Tiket di Stasiun

KAI Sediakan Fitur "Connecting Train" untuk Penumpang yang Tidak Dapat Tiket di Stasiun

Tren
Daftar Dugaan Keterlibatan Keluarga SYL dalam Pencucian Uang, Digunakan untuk Skincare dan Renovasi Rumah

Daftar Dugaan Keterlibatan Keluarga SYL dalam Pencucian Uang, Digunakan untuk Skincare dan Renovasi Rumah

Tren
Daftar Keluarga Jokowi yang Terima Penghargaan, Terbaru Bobby Nasution

Daftar Keluarga Jokowi yang Terima Penghargaan, Terbaru Bobby Nasution

Tren
Benarkah Tidur di Kamar Tanpa Jendela Berakibat TBC? Ini Kata Dokter

Benarkah Tidur di Kamar Tanpa Jendela Berakibat TBC? Ini Kata Dokter

Tren
Ini Daftar Kenaikan HET Beras Premium dan Medium hingga 31 Mei 2024

Ini Daftar Kenaikan HET Beras Premium dan Medium hingga 31 Mei 2024

Tren
Ramai soal Nadiem Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris, Ini Kata Kemendikbud Ristek

Ramai soal Nadiem Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris, Ini Kata Kemendikbud Ristek

Tren
Media Korsel Soroti Pertemuan Hwang Seon-hong dan Shin Tae-yong di Piala Asia U23

Media Korsel Soroti Pertemuan Hwang Seon-hong dan Shin Tae-yong di Piala Asia U23

Tren
10 Ras Anjing Pendamping yang Cocok Dipelihara di Usia Tua

10 Ras Anjing Pendamping yang Cocok Dipelihara di Usia Tua

Tren
5 Manfaat Kesehatan Daging Buah Kelapa Muda, Salah Satunya Menurunkan Kolesterol

5 Manfaat Kesehatan Daging Buah Kelapa Muda, Salah Satunya Menurunkan Kolesterol

Tren
Viral, Video Sopir Bus Cekcok dengan Pengendara Motor di Purworejo, Ini Kata Polisi

Viral, Video Sopir Bus Cekcok dengan Pengendara Motor di Purworejo, Ini Kata Polisi

Tren
PDI-P Laporkan Hasil Pilpres 2024 ke PTUN Usai Putusan MK, Apa Efeknya?

PDI-P Laporkan Hasil Pilpres 2024 ke PTUN Usai Putusan MK, Apa Efeknya?

Tren
UKT Unsoed Tembus Belasan-Puluhan Juta, Kampus Sebut Mahasiswa Bisa Ajukan Keringanan

UKT Unsoed Tembus Belasan-Puluhan Juta, Kampus Sebut Mahasiswa Bisa Ajukan Keringanan

Tren
Sejarah dan Makna Setiap Warna pada Lima Cincin di Logo Olimpiade

Sejarah dan Makna Setiap Warna pada Lima Cincin di Logo Olimpiade

Tren
Ramai Anjuran Pakai Masker karena Gas Beracun SO2 Menyebar di Kalimantan, Ini Kata BMKG

Ramai Anjuran Pakai Masker karena Gas Beracun SO2 Menyebar di Kalimantan, Ini Kata BMKG

Tren
Kenya Diterjang Banjir Bandang Lebih dari Sebulan, 38 Meninggal dan Ribuan Mengungsi

Kenya Diterjang Banjir Bandang Lebih dari Sebulan, 38 Meninggal dan Ribuan Mengungsi

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com