Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pura-pura Menikah, Perempuan Ini Tipu 3 Pria dalam 3 Bulan lalu Bawa Kabur Perhiasan

Kompas.com - 09/11/2020, 14:15 WIB
Nur Rohmi Aida,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Seorang perempuan berusia 27 tahun asal India, ditangkap polisi akibat melakukan tindak penipuan.

Tidak tanggung-tanggung, perempuan itu menipu 3 pria dalam 3 bulan dengan modus pernikahan.

Mengutip dari India Today (9/11/2020), perempuan yang diketahui bernama Vijaya Amrute mengaku terpaksa melakukan penipuan lantaran kehilangan pekerjaannya akibat dampak pandemi Covid-19

Dilansir dari Times of India (9/11/2020) perempuan asal Mukundwadi, Aurangabad, negara bagian Maharashtra itu sebetulnya telah menikah dan memiliki seorang anak.

Namun selama periode lockdown yang diberlakukan di India, ia dan suaminya di-PHK yang kemudian mendorongnya untuk melakukan penipuan.

Baca juga: Kenali Ciri Penipuan OneKlik Abal-abal

Modus penipuan

Inspektur Sudhakar Bavkar mengatakan, penyelidikan awal berhasil mengungkapkan, perempuan tersebut menikahi tiga pria selama jangka waktu tiga bulan terakhir.

Usai melakukan pernikahan, ia menghilang selama beberapa hari sembari membawa barang-barang berharga milik "suami" yang ditipunya.

Korban pertama adalah Yogesh Shirsath yang berasal dari Sinnar distrik Nashik.

Pasangan Yogesh Shirsath dan Vijaya Amrute tinggal sekitar dua minggu setelah hari pernikahan. 

Namun setelah itu Vijaya kabur melarikan diri.

Korban kedua yang dijadikan suami bohong-bohongan Vijaya adalah Sandeep Darade dari Karjat, Raigad.

Bersama lelaki tersebut, Vijaya tak betah berlama-lama. Dia hanya tinggal beberapa hari sebelum akhirnya juga kabur membawa sejumlah barang-barang "suaminya" itu. 

Sementara pria terakhir yang ia tipu adalah seorang pria dari Maharashtra Barat.

Baca juga: Sering Terima SMS Penawaran atau Penipuan? Ini Cara Melaporkannya...

Terungkap

Modus tipu-tipu yag dilakukan Vijaya terungkap setelah Shirsath, korban pertama yang ia tipu mencoba mencari istrinya.

Namun belakangan Shirsath mendapati istrinya rupanya telah menikah dengan pria lain.

Sadar ditipu ia kemudian mengajukan pengaduan ke polisi kota.

Petugas menjelaskan bahwa Vijaya melakukan penipuan dengan bantuan sindikat perantara pernikahan yang membantu pria-pria yang tengah mencari pasangan pengantin.

Setelah calon pengantin pria dan orang tuanya cocok dan pernikahan terselenggara, maka sistem perjodohan itu akan meminta biaya sekitar Rs 2 hingga RS 5 lakh (setara 500.000 Rupee India atau Rp 95 juta) untuk imbalan dan meresmikan pernikahan.

Namun bukannya berbulan madu seperti umumnya pasangan pengantin baru, usai pernikahan yang dijalaninya pengantin perempuan malah melarikan diri dengan membawa seluruh perhiasan yang telah didapatkannya.

Baca juga: Waspada Penipuan, Pendaftaran BLT UMKM Tidak Dipungut Biaya

Kerap terjadi

Mengutip dari Vice, penipuan pernikahan memang kerap terjadi di India.

Selama pandemi setidaknya ada dua kasus lain yang terjadi di kota Chandigarh dan Ludhiana, negara bagian Punjab dan distrik Ludhiana, India.

Pada bulan September lalu bahkan seorang perempuan juga ditangkap karena menipu delapan orang warga dengan modus pernikahan namun setelahnya kabur dengan barang berharga mereka.

Permepuan itu disebut-sebut bahkan telah melakukan penipuan selama 10 tahun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Menanti Tol Solo-Yogyakarta, Penghubung Dua Kota Mataram, Dukung Perekonomian Lokal

Menanti Tol Solo-Yogyakarta, Penghubung Dua Kota Mataram, Dukung Perekonomian Lokal

Tren
Jadwal Puasa Ayyamul Bidh April 2024 dan Keutamaannya

Jadwal Puasa Ayyamul Bidh April 2024 dan Keutamaannya

Tren
Penelitian Mengungkap Anggapan Masyarakat Mesir Kuno tentang Galaksi Bima Sakti

Penelitian Mengungkap Anggapan Masyarakat Mesir Kuno tentang Galaksi Bima Sakti

Tren
Manfaat Kelapa Bakar, Apa Bedanya dengan Diminum Langsung?

Manfaat Kelapa Bakar, Apa Bedanya dengan Diminum Langsung?

Tren
Catat, Ini 10 Ponsel Pintar dengan Radiasi Tertinggi

Catat, Ini 10 Ponsel Pintar dengan Radiasi Tertinggi

Tren
Pedagang Taoge di Garut Disebut Jadi Tersangka Usai Membela Diri dan Lawan Preman, Ini Faktanya

Pedagang Taoge di Garut Disebut Jadi Tersangka Usai Membela Diri dan Lawan Preman, Ini Faktanya

Tren
Daftar 60 Universitas Terbaik di Indonesia Versi SIR 2024, Ada Kampusmu?

Daftar 60 Universitas Terbaik di Indonesia Versi SIR 2024, Ada Kampusmu?

Tren
Remaja Siksa Anjing hingga Mati di Jember, Polisi: Masih dalam Proses Penyelidikan

Remaja Siksa Anjing hingga Mati di Jember, Polisi: Masih dalam Proses Penyelidikan

Tren
Daftar Ikan yang Boleh Dimakan Penderita Asam Urat dan Kolesterol, Apa Saja?

Daftar Ikan yang Boleh Dimakan Penderita Asam Urat dan Kolesterol, Apa Saja?

Tren
Gunung Vesuvius yang Lenyapkan Kota Kuno Pompeii Berpotensi Meletus Lagi, Kapan Terjadi?

Gunung Vesuvius yang Lenyapkan Kota Kuno Pompeii Berpotensi Meletus Lagi, Kapan Terjadi?

Tren
Pemimpin Dunia Minta Israel Tak Balas Serangan Iran, Ini Alasannya

Pemimpin Dunia Minta Israel Tak Balas Serangan Iran, Ini Alasannya

Tren
Mengenal 'Holiday Paradox', Saat Waktu Liburan Terasa Lebih Singkat

Mengenal "Holiday Paradox", Saat Waktu Liburan Terasa Lebih Singkat

Tren
Mengenal Amicus Curiae, Dokumen yang Diserahkan Megawati ke MK Terkait Sengketa Pilpres 2024

Mengenal Amicus Curiae, Dokumen yang Diserahkan Megawati ke MK Terkait Sengketa Pilpres 2024

Tren
Bagaimana Cara Kerja Suara dari Sumber Bunyi Mencapai Telinga Anda?

Bagaimana Cara Kerja Suara dari Sumber Bunyi Mencapai Telinga Anda?

Tren
3 Skenario Serangan Balasan Israel ke Iran, Salah Satunya Incar Fasilitas Nuklir

3 Skenario Serangan Balasan Israel ke Iran, Salah Satunya Incar Fasilitas Nuklir

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com