Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, produk domestik bruto (PDB) Indonesia pada kuartal III-2020 minus 3,49 persen (year on year/yoy). Pada kuartal II-2020 ekonomi RI juga terkonstraksi alias negatif.
Dampak langsung resesi ini sudah terasa dan akan bertahan beberapa lama di antaranya adalah penurunan pendapatan masyarakat kelas menengah dan bawah.
Penurunan pendapatan ini akan memunculkan orang miskin baru. Tidak usah jauh-jauh mencari. Di sekitar kita, banyak temuan ini.
Misalnya Denny, manusia got asal Bekasi. Menghadapi situasi nyata yang menekan, penarik becak yang kehilangan pelanggan karena pendemi ini tidak berkeluh kesah atau meratap semata-mata.
Sejumlah peluang dilihatnya dan akhirnya dijalani sesuai kecakapan yang dimilikinya. Mengandalkan kekuatan fisik dan kemauan bekerja keras, menawarkan jasa membersihkan got dan menghilangkan sumbatannya menjadi pilihan.
Ketika ada panggilan, got-got berwarna hitam pekat dengan bau tidak karuan diselami layaknya penyelam meskipun tanpa peralatan. Sampah yang ditemukan dikeluarkan dan sumbatan dilancarkan.
Karena pekerjaan yang nyaris tidak mau dilakukan oleh siapa pun ini, Denny dijuluki "Manusia Got".
Manfaat baik diberikan Denny untuk masyarakat. Got yang berbulan-bulan tersumbat menjadi lancar dan ancaman banjir di perumahan karena masuknya musim hujan dan sumbatan got terselesaikan.
Denny memperoleh pendapatan karena kerja keras dan kegigihan untuk melakukan pekerjaan yang bagi sebagian besar dari kita mungkin menjijikkan.
Bersama Paguyuban Warga Kinahrejo yang memperingati hal ini, kita makin sadar, Merapi adalah semesta itu sendiri.
Tempat di mana manusia dan alam saling berinteraksi. Tempat penemuan jati diri, bukan tempat menyombongkan diri.
Merapi adalah mahaguru bagaimana seharusnya manusia belajar mengenal, memahami dan hidup berdampingan serta selaras dengan alam.
Bersama kesadaran warga di sekitar lereng Merapi, mari kita tata laku bersama alam dan selaras dengan alam.
Salam selaras,
Wisnu Nugroho
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.