Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Malam Ini Ada Fenomena Bulan Biru di Tengah Perayaan Halloween...

Kompas.com - 31/10/2020, 16:00 WIB
Vina Fadhrotul Mukaromah,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Bulan purnama akan kembali dapat disaksikan malam ini, Sabtu (31/10/2020), yaitu bertepatan dengan malam Halloween.

Melansir Space, Jumat (30/10/2020), bulan purnama saat Halloween terakhir kali disaksikan di seluruh zona waktu di Bumi pada 1944. 

Fenomena ini juga tidak akan dapat disaksikan hingga 2039 mendatang.

Bulan purnama tanggal 31 Oktober ini disebut juga "Blue Moon" atau "Bulan Biru". Fenomena tersebut juga terbilang jarang. Rata-rata, "Bulan Biru" hanya terjadi 2,5 tahun sekali. 

Terakhir kali "Bulan Biru" disaksikan adalah pada Maret 2018 lalu.

Baca juga: Penjelasan BMKG soal Penyebab Gempa dan Tsunami di Turki

Bulan Biru

Melansir ABC, sebutan biru dalam "Bulan Biru" hanya sebatas nama. Sehingga, bulan tersebut tidak benar-benar berwarna biru.

"Bulan Biru" digunakan untuk menyebut bulan purnama kedua dalam satu bulan yang sama. 

Biasanya, ada 12 bulan purnama dalam satu tahun. Namun, terkadang, ada 13 bulan purnama, yaitu saat ada "Bulan Biru" ini.

Definisi lain menyebut bahwa "Bulan Biru" digunakan untuk menggambarkan bulan purnama ketiga dari empat bulan purnama dalam satu musim. 

Berdasarkan definisi tersebut, "Bulan Biru" musiman selanjutnya akan terjadi pada 22 Agustus 2022.

Sementara, apabila mengombinasikan kedua definisi tersebut, maka "Bulan Biru" selanjutnya akan terjadi pada 31 Agustus 2023.

Baca juga: Fakta Gempa Turki: Penyebab, Dampak, dan Update Kondisi Terkini

Bulan mikro

Adapun bulan purnama Halloween kali ini juga dikategorikan sebagai micro-moon atau minimoon

Sebab, fenomena ini akan terjadi saat bulan mendekati titik terjauhnya dari Bumi dalam orbit elipsnya. 

Misalnya, pada 30 Oktober, bulan akan berada di jarak 252.522 mil (406.394 kilometer) dari Bumi. 

Jarak tersebut tergolong lebih jauh dari jarak rata-rata, yaitu sekitar 238.900 mill (384.500 kilometer).

Perlu diketahui bahwa orbit bulan tidak benar-benar berbentuk lingkaran, sehingga terkadang lebih dekat (perigee) atau lebih jauh (apogee) ke Bumi. 

Sulit untuk melihat perbedaan antara perigee, bulan purnama biasa, dan apogee dengan mata telanjang.

Namun, menurut astronom amatir Ian Musgrave, Anda dapat melihat sedikit perbedaan pada ukuran bulan jika memotretnya.

"Saya senang mengambil gambar dari bulan perigee dan bulan apogee, kemudian membandingkannya," kata Musgrave sebagaimana dikutip ABC, Sabtu (31/10/2020).

Baca juga: Catat! Fenomena Astronomi Minggu Ini: Fase Perbani Bulan hingga Konjungsi Bulan-Venus

Sementara, bulan akan berada dalam jarak terdekatnya ke Bumi selama pertengahan bulan, yaitu saat fase bulan barunya pada 15 November 2020.

Akan tetapi, menurut astronom Fred Watson, Anda tidak dapat menyaksikannya.

"Bulan baru berada dalam arah yang sama dengan Matahari. Jadi, kita tidak dapat melihatnya meskipun besar karena berada di titik terdekatnya dengan Bumi," jelasnya.

Anda hanya dapat melihat bulan baru saat bulan tersebut lewat di depan Matahari selama gerhana matahari.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Kenya Diterjang Banjir Bandang, KBRI Pastikan Kondisi WNI Aman

Kenya Diterjang Banjir Bandang, KBRI Pastikan Kondisi WNI Aman

Tren
Jadwal Festival Lampion Waisak Borobudur 2024, Tukar Tiket Mulai Mei

Jadwal Festival Lampion Waisak Borobudur 2024, Tukar Tiket Mulai Mei

Tren
Penelitian Menemukan Bagaimana Kucing Menghasilkan Suara Dengkuran Uniknya

Penelitian Menemukan Bagaimana Kucing Menghasilkan Suara Dengkuran Uniknya

Tren
Daftar Pelatih Timnas Indonesia dari Masa ke Masa, Shin Tae-yong Paling Lama

Daftar Pelatih Timnas Indonesia dari Masa ke Masa, Shin Tae-yong Paling Lama

Tren
Belum Terjual, Mobil Mario Dandy Dilelang mulai Rp 809 Juta, Simak Cara Belinya

Belum Terjual, Mobil Mario Dandy Dilelang mulai Rp 809 Juta, Simak Cara Belinya

Tren
Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U23, Shin Tae-yong dan Pratama Arhan Akan Hadapi Rekannya

Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U23, Shin Tae-yong dan Pratama Arhan Akan Hadapi Rekannya

Tren
Jadwal dan Live Streaming Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U23, Kick Off 00.30 WIB

Jadwal dan Live Streaming Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U23, Kick Off 00.30 WIB

Tren
Kronologi Perampok Sebar Uang Curian Rp 250 Juta untuk Mengecoh Kejaran Warga di Jambi

Kronologi Perampok Sebar Uang Curian Rp 250 Juta untuk Mengecoh Kejaran Warga di Jambi

Tren
20 Negara Penduduk Terbanyak di Dunia 2024, Indonesia Nomor Berapa?

20 Negara Penduduk Terbanyak di Dunia 2024, Indonesia Nomor Berapa?

Tren
Ilmuwan Akhirnya Tahu Apa Isi Bulan, Disebut Mirip dengan Bumi

Ilmuwan Akhirnya Tahu Apa Isi Bulan, Disebut Mirip dengan Bumi

Tren
14 Kepala Daerah Penerima Satyalancana dari Jokowi, Ada Bobby tapi Gibran Batal Hadir

14 Kepala Daerah Penerima Satyalancana dari Jokowi, Ada Bobby tapi Gibran Batal Hadir

Tren
KAI Sediakan Fitur 'Connecting Train' untuk Penumpang yang Tidak Dapat Tiket di Stasiun

KAI Sediakan Fitur "Connecting Train" untuk Penumpang yang Tidak Dapat Tiket di Stasiun

Tren
Daftar Dugaan Keterlibatan Keluarga SYL dalam Pencucian Uang, Digunakan untuk Skincare dan Renovasi Rumah

Daftar Dugaan Keterlibatan Keluarga SYL dalam Pencucian Uang, Digunakan untuk Skincare dan Renovasi Rumah

Tren
Daftar Keluarga Jokowi yang Terima Penghargaan, Terbaru Bobby Nasution

Daftar Keluarga Jokowi yang Terima Penghargaan, Terbaru Bobby Nasution

Tren
Benarkah Tidur di Kamar Tanpa Jendela Berakibat TBC? Ini Kata Dokter

Benarkah Tidur di Kamar Tanpa Jendela Berakibat TBC? Ini Kata Dokter

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com