Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[HOAKS] Informasi Tusuk Jarum ke Jari Penderita Stroke untuk Pertolongan Pertama

Kompas.com - 31/10/2020, 14:20 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

hoaks

hoaks!

Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, informasi ini tidak benar.

KOMPAS.com - Beredar informasi di media sosial cara memberikan pertolongan pertama bagi orang yang terserang stroke, yakni menusukkan jarum ke ujung jari hingga keluar darah 1-2 tetes.

Jika darah tidak juga keluar, maka jari diurut hingga darah muncul. Informasi itu menyebut, cara tersebut dapat membuat orang yang terkena stroke sadar.

Spesialis saraf menegaskan, cara menangani orang terserang stroke tersebut tidak benar atau hoaks. Cara tersebut tidak ada dampaknya dan hanya membuang waktu saja.

Narasi yang Beredar

Pada 28 Oktober 2020 akun Facebook Imron Alisayid menulis status mengenai cara melakukan pertolongan pertama pada orang yang terserang stroke. Pertolongan pertama yang dimaksud yakni mengeluarkan darah korban stroke.

Caranya, menusuk setiap ujung jari korban menggunakan jarum yang telah dibakar atau disterilkan hingga keluar darah 1-2 tetes. Bila darah tidak juga keluar, maka diurut hingga darah muncul.

Setelah korban sadar, baru dibawa ke rumah sakit atau dokter. Berikut isi lengkap status tersebut:

"Pertolongan Pertama Pada STROKE
orang yg kena STROKE mendadak (jatuh di KM dsb), pembuluh darah ke otak akan pecah sedikit demi sedikit. Ingat,untuk mengatasi hal ini janganlah gugup/panik. Jika korban berada di tempat kejadian seperti dikamar mandi/ruang tidur/ruang tamu dll. JANGAN dipindah2kan ke tempat lain, karena akan percepat pecahnya pembuluh darah, dan janganlah sampai dy terjatuh lg. Caranya adl dengan mengeluarkan darah korban dgn menggunakan jarum yg telah dibakar/disteril yg kemudian ditusukkan ke ujung setiap jari masing2 sampai darahnya keluar± 1-2 tetes. Kalau darahnya tidak keluar dapat diurut sampai keluar, sesudah itu korban akan sadar setelah beberapa menit kemudian. Jika korban mulutnya miring, tariklah kedua daun telinganya sampai merah dan langsung tusuk bagian bawah daun telinga dg jarum steril sampai darah keluar ± 1-2 tetes. Setelah korban sadar dan mulutnya sudah pulih kembali, barulah dibawa ke dokter/RS.
Biasanya orang yg terkena STROKE pembuluh darahnya akan lebih cepat pecah karena goncangan dalam perjalanan ke RS/dokter. Orang tsb dapat tidak sadar kembali/pingsan dan biasanya akan cacat/lumpuh. (Kita harus ingat MENGELUARKAN DARAH dari jari orang yg terkena STROKE, maka kita sudah bisa menolong orang tsb dari penyakit STROKE).Share ini boleh diteruskan. Maka Tak terhinggalah jasa pahala anda, indah berbagi teman, saudara , jgn berhenti ∂ï anda ok....
Silahkan share & bagikan ke tmn2 dst.. biar semakin banyak yang tahu dan tulisan ini menjadi lebih banyak bermanfaat"

Status Facebook soal pertolongan pertama pada orang yang terserang stroke.Facebook Status Facebook soal pertolongan pertama pada orang yang terserang stroke.

Hingga Sabtu (31/10/2020), status itu sudah dibagikan enam kali.

Akun Facebook Jaka Lelana juga membagikan status yang sama pada 6 Oktober 2020.

Penjelasan

Dokter spesialis saraf di Rumah Sakit St. Carolus, Jakarta, dr. Sigit Dewanto, Sp.S,FINS,FINA membantah cara pengobatan tersebut. Menurutnya, tidak benar mengobati orang yang terserang stroke dengan cara menusukkan jarum ke ujung jari hingga keluar darah.

"Cara itu salah. Tidak akan ada efeknya, malah membuang-buang waktu saja," katanya kepada Kompas.com, Jumat (30/10/2020).

Sigit menjelaskan, langkah pertama yang harus dilakukan ketika menghadapi orang yang terserang stroke yakni membaringkan orang tersebut lurus dari kepala hingga kaki.

Dengan begitu, jantung dapat memompa darah lebih lancar ke otak. Stroke sendiri merupakan gangguan peredaran darah ke otak, bisa berupa sumbatan atau perdarahan.

"Bila orang terserang stroke itu muntah, posisi badannya dibuat telungkup supaya muntahnya keluar dan dia tidak tersedak," kata Sigit.

Setelahnya, segera bawa orang stroke itu ke UGD rumah sakit. Di rumah sakit, Sigit menjelaskan, akan dilakukan pemeriksaan CT scan atau pemeriksaan resonansi magnetik (MRI) untuk mendeteksi jenis stroke yang diderita orang tersebut, bisa penyumbatan atau perdarahan.

HOAKS ATAU FAKTA?

Jika Anda mengetahui ada berita viral yang hoaks atau fakta, silakan klik tombol laporkan hoaks di bawah ini

closeLaporkan Hoaks checkCek Fakta Lain
Berkat konsistensinya, Kompas.com menjadi salah satu dari 49 Lembaga di seluruh dunia yang mendapatkan sertifikasi dari jaringan internasional penguji fakta (IFCN - International Fact-Checking Network). Jika pembaca menemukan Kompas.com melanggar Kode Prinsip IFCN, pembaca dapat menginformasikannya kepada IFCN melalui tombol di bawah ini.
Laporkan
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com