Park yang tidak terima dengan laporan itu kemudian menyebutkan, jika situasi semakin memburuk maka ia akan memerintahkan aparat keamanan untuk menembak demonstran.
Pernyataan Park itu didukung oleh Kepala Satuan Pengamanan Presiden, Cha Ji-chul, seraya menambahkan bahwa tidak masalah jika Korsel harus kehilangan satu atau dua juta warganya demi stabilitas pemerintahan.
Perdebatan sengit, ditambah pernyataan dari Cha, membuat Kim terbakar amarah. Dia kemudian berdiri dan keluar dari ruang perjamuan.
Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: PBB Didirikan, Bagaimana Awal Mulanya?
Di luar ruangan, Kim memerintahkan pengawalnya untuk menembak pengawal Park, jika mereka mendengar bunyi tembakan dari dalam ruangan.
Kim kemudian kembali ke dalam ruang perjamuan, sembari menyelipkan pistol di ikat pinggangnya, dan duduk kembali di kursinya.
Tidak berselang lama, dia berdiri menodongkan pistol ke arah Cha, dan berteriak kepada Park.
"Bagaimana mungkin kau memilih cacing menyedihkan ini sebagai penasihatmu?" teriak Kim sambil menembakkan pistolnya ke tangan Cha.
Setelah itu, Kim menembak Park tepat di dadanya, sedangkan Cha menyelamatkan diri ke kamar mandi. Pada saat bersamaan, Kepala Kesekretariatan Blue House, Kim Gye-won kabur dari ruangan itu.
Sementara itu, dua wanita muda tadi, Shim dan Shin, bergegas mendekati Presiden dan mencoba memberi pertolongan.
Kim hendak mengakhiri nyawa sang Presiden sebelum ia menyadari bahwa pistolnya kehabisan peluru. Dia kemudian keluar ruangan, mengambil pistol dari pengawalnya, dan menyelesaikan apa yang telah dia lakukan malam itu.
Kim menghabisi Cha dengan tembakan di perut. Dia kemudian menghampiri Park yang tergeletak di lantai, dan menembaknya tepat di belakang telinga kanan.
Dua wanita muda tadi, Shim dan Shin, telah melarikan diri sejak sebelum Kim melepaskan tembakan yang mengakhiri hidup Park.
Empat jam setelah pembunuhan itu, Kim Jae-Kyu, Kepala KCIA sekaligus sahabat karib Presiden Park Chung-hee, ditangkap oleh aparat keamanan.
Dia bersama pengawal-pengawalnya kemudian dijatuhi hukuman mati dengan cara digantung pada 24 Mei 1980.
Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Penemu Bola Lampu Pijar, Thomas Alva Edison, Meninggal Dunia
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.