“Pastikan yang pergi yang sehat, tak punya sakit apa pun, meskipun hanya pegal atau flu biasa,” ujarnya.
Selain itu, ia mengingatkan agar tidak bepergian dengan mengajak mereka yang rentan tertular, seperti lansia maupun ibu hamil.
Dicky mengatakan jika pergi liburan dengan rombongan, sebaiknya pesertanya dari orang serumah atau yang sehari-hari kontak erat.
Tak lupa ia mengingatkan masyarakat untuk mematuhi protokol kesehatan, seperti memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak.
Untuk mengurangi kontak, masyarakat disarakan untuk selalu membawa handsanitizer, membawa alat minum dan makan sendiri, hingga membawa makanan sendiri.
Baca juga: Penjelasan Satgas soal Potensi Kenaikan Kasus Covid-19 Usai Libur Panjang
Terkait tempat liburan, sebaiknya dipastikan dulu bahwa tempat tersebut menerapkan protokol kesehatan dengan baik.
Tempat liburan harus dipastikan memiliki pembatasan kapasitas minimal 4 meter persegi per orang, menyediakan tempat cuci tangan atau handsanitizer di beberapa titik, pengaturan lokasi-lokasi titik kumpul, hingga pengaturan lokasi masuk dan keluar.
“Pastikan sirkulasi ventilasi selalu dijaga dengan baik dan sistem registrasi online akan sangat penting dan disarankan untuk memudahkan screening awal memudahkan juga identintifikasi bila ada kejadian terkait klaster,” terangnya.
Adapun, untuk pemerintah, Dicky mengimbau agar menyiapkan rencana komprehensif yang bisa dijadikan rujukan semua sektor dalam meredam penyebaran Covid-19.
Ia mengingatkan pemerintah untuk tidak menawarkan berbagai diskon yang dapat memicu mobilitas.
Bagi pemerintah daerah, Dicky menilai penting untuk memantau dan menerapkan sanksi yang tegas terhadap pelanggaran protokol kesehatan.
Baca juga: Ada Imbauan Tidak Wisata ke Puncak Saat Libur Panjang, Ini Kata Kadispar Jabar
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.