Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Situasi Memburuk, Spanyol Catatkan 1 Juta Kasus Covid-19

Kompas.com - 22/10/2020, 07:55 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Spanyol menjadi negara Eropa Barat pertama yang melaporkan 1 juta kasus infeksi virus corona hingga Rabu (21/10/2020).

Laporan tersebut datang pada saat pemerintah telah mengeluarkan serangkaian tindakan ketat untuk mengendalikan Covid-19.

Dikutip dari Reuters, Rabu (21/10/2020), data Kementerian Kesehatan menunjukkan total kasus mencapai 1.005.295 atau naik 16.973 kasus dari hari sebelumnya.

Sementara, pasien yang meninggal dunia bertambah 156 orang menjadi 34.366 orang.

Sempat mengalami penurunan kurva usai penguncian ketat pada Maret hingga Juni 2020, tingkat infeksi kembali meningkat dan sering melebihi 10.000 kasus per hari dari akhir Agustus 2020.

Puncaknya, lebih dari 16.000 kasus dilaporkan pada minggu lalu.

Baca juga: Ahli Ungkap Kemunculan Covid-19 di Spanyol sejak Maret 2019

Sejumlah pihak menyalahkan ketidaksabaran pemerintah dalam menghapus pembatasan atau rasa jenuh yang dialami warga dalam menerapkan jarak sosial.

"Kami kurang bertanggung jawab, kami suka berpesta, bertemu dengan keluarga," kata seorang bankir, Carolina Delgado.

"Kami belum menyadari satu-satunya cara adalah menjaga jarak, hal-hal sederhana seperti tidak berkumpul dengan banyak orang, dan memakai masker meski hanya bertemu teman," lanjut dia.

Polarisasi politik

Salah satu pendiri Institute for Health and Strategy Bilbao Dr Rafael Bengoa mengatakan, keluar dari penguncian secara tergesa-gesa sebelum sistem pelacakan diterapkan membuat penularan menjadi tak terkendali dan lebih cepat dari negara lain.

Ia juga menyalahkan polarisasi politik di Spanyol atas gelombang dua infeksi Covid-19 itu.

"Ada banyak suara politik, tetapi kekosongan kepemimpinan begitu mengejutkan," jelas dia.

Dikutip dari BBC, Rabu (21/10/2020), para pembuat undang-undang terpecah belah tentang bagaimana menangani situasi tersebut.

Politisi di parlemen nasional justru memperdebatkan mosi tidak percaya Perdana Menteri Pedro Sánchez pada hari Rabu yang diajukan oleh partai sayap kanan, Vox.

Sementara itu, pemerintah pusat seringkali berselisih dengan pemimpin regional tentang cara terbaik untuk mengatasi lonjakan kasus.

Baca juga: Kasus Corona di Madrid Melonjak, Menkes Spanyol Minta Utamakan Kesehatan Warga

Kekhawatiran rumah sakit

Meski angka kematian harian jauh dari catatan saat puncak pandemi sebelumnya, tetapi penerimaan di rumah sakit telah melonjak 20 persen secara nasional dalam dua minggu terakhir dan 70 persen di wilyah Catalonia.

Seorang perawat di Madrid, Sergio Hernandez, menyarankan denda yang lebih tinggi dan pengendalian kasus positif secara menyeluruh.

Pasalnya, protokol yang diterapkan saat ini tidak terlalu baik dan mungkin memperkuat tingkat infeksi.

Khawatir akan terulangnya gelombang pertama, sejumlah daerah telah kembali menerapkan pembatasan lebih ketat dalam beberapa hari terakhir.

Pemerintah juga mempertimbangkan jam malam untuk daerah-daerah yang paling parah terkena dampak, termasuk Ibu Kota Madrid.

Baca juga: Update Corona Global: 33,3 Juta Orang Terinfeksi, 997 Ribu Meninggal | Peringatan bagi Madrid Agar Lockdown

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

KAI Sediakan Fitur 'Connecting Train' untuk Penumpang yang Tidak Dapat Tiket di Stasiun

KAI Sediakan Fitur "Connecting Train" untuk Penumpang yang Tidak Dapat Tiket di Stasiun

Tren
Daftar Dugaan Keterlibatan Keluarga SYL dalam Pencucian Uang, Digunakan untuk Skincare dan Renovasi Rumah

Daftar Dugaan Keterlibatan Keluarga SYL dalam Pencucian Uang, Digunakan untuk Skincare dan Renovasi Rumah

Tren
Daftar Keluarga Jokowi yang Terima Penghargaan, Terbaru Bobby Nasution

Daftar Keluarga Jokowi yang Terima Penghargaan, Terbaru Bobby Nasution

Tren
Benarkah Tidur di Kamar Tanpa Jendela Berakibat TBC? Ini Kata Dokter

Benarkah Tidur di Kamar Tanpa Jendela Berakibat TBC? Ini Kata Dokter

Tren
Ini Daftar Kenaikan HET Beras Premium dan Medium hingga 31 Mei 2024

Ini Daftar Kenaikan HET Beras Premium dan Medium hingga 31 Mei 2024

Tren
Ramai soal Nadiem Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris, Ini Kata Kemendikbud Ristek

Ramai soal Nadiem Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris, Ini Kata Kemendikbud Ristek

Tren
Media Korsel Soroti Pertemuan Hwang Seon-hong dan Shin Tae-yong di Piala Asia U23

Media Korsel Soroti Pertemuan Hwang Seon-hong dan Shin Tae-yong di Piala Asia U23

Tren
10 Ras Anjing Pendamping yang Cocok Dipelihara di Usia Tua

10 Ras Anjing Pendamping yang Cocok Dipelihara di Usia Tua

Tren
5 Manfaat Kesehatan Daging Buah Kelapa Muda, Salah Satunya Menurunkan Kolesterol

5 Manfaat Kesehatan Daging Buah Kelapa Muda, Salah Satunya Menurunkan Kolesterol

Tren
Viral, Video Sopir Bus Cekcok dengan Pengendara Motor di Purworejo, Ini Kata Polisi

Viral, Video Sopir Bus Cekcok dengan Pengendara Motor di Purworejo, Ini Kata Polisi

Tren
PDI-P Laporkan Hasil Pilpres 2024 ke PTUN Usai Putusan MK, Apa Efeknya?

PDI-P Laporkan Hasil Pilpres 2024 ke PTUN Usai Putusan MK, Apa Efeknya?

Tren
UKT Unsoed Tembus Belasan-Puluhan Juta, Kampus Sebut Mahasiswa Bisa Ajukan Keringanan

UKT Unsoed Tembus Belasan-Puluhan Juta, Kampus Sebut Mahasiswa Bisa Ajukan Keringanan

Tren
Sejarah dan Makna Setiap Warna pada Lima Cincin di Logo Olimpiade

Sejarah dan Makna Setiap Warna pada Lima Cincin di Logo Olimpiade

Tren
Ramai Anjuran Pakai Masker karena Gas Beracun SO2 Menyebar di Kalimantan, Ini Kata BMKG

Ramai Anjuran Pakai Masker karena Gas Beracun SO2 Menyebar di Kalimantan, Ini Kata BMKG

Tren
Kenya Diterjang Banjir Bandang Lebih dari Sebulan, 38 Meninggal dan Ribuan Mengungsi

Kenya Diterjang Banjir Bandang Lebih dari Sebulan, 38 Meninggal dan Ribuan Mengungsi

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com