Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

346 Ahli Memprediksi Sepeda dan Bus Akan Jadi Alat Transportasi Dominan di Perkotaan

Kompas.com - 22/10/2020, 07:30 WIB
Vina Fadhrotul Mukaromah,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

Para ahli mengatakan bahwa penggunaan mobil pribadi di kota-kota di masa yang akan datang tidak akan efektif.

Untuk itu, pembuat kebijakan harus mempertimbangkan eliminasi mobil dari lingkungan perkotaan.

Jika kondisi tersebut dapat dicapai, para ahli meyakini bahwa dekarbonisasi sektor transportasi secara penuh mungkin terwujud di pertengahan abad.

Transportasi ramah lingkungan

Meski ide-ide tentang kendaraan otomatis atau autonomous vehicles (AVs) telah muncul, para ahli tidak yakin bahwa jenis kendaraan ini dapat tersedia dalam jumlah besar pada 2050.

Selain itu, mereka menilai bahwa pemerintah tidak harus mendorong penggunaan kendaraan ini karena berpotensi memiliki dampak negatif, yaitu terkait peningkatan urban sprawl dan volume transportasi serta energi yang lebih tinggi. 

"Yang terpenting adalah membuat orang 'keluar' dari mobil, bukan hanya membuatnya tidak mengemudi," kata salah seorang profesor transportasi dan ekonomi di dalam laporan tersebut.

Baca juga: Catat, Ini Aturan Isyarat Tangan bagi Pengendara Sepeda

Menurut laporan Way Forward, kunci dari transportasi perkotaan yang ramah lingkungan sendiri adalah transportasi publik, mode transportasi aktif, serta jasa mobilitas bersama yang terintegrasi dengan perencanaan perkotaan berkelanjutan.

Selain itu, ditambahkan pula bahwa investasi di bidang transportasi publik bersamaan dengan promosi bersepeda dan berjalan harus diprioritaskan. 

Perubahan yang terintegrasi

Mengutip Forbes, 9 Oktober 2020, akademisi Amerika Serikat Peter Norton mengatakan, transformasi atau perubahan transportasi tidak dapat dilakukan terpisah-pisah, tetapi harus terintegrasi, mulai dari teknik, kebijakan, maupun sosial.

Warga bersepeda di Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta, Senin (21/9/2020). Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menerbitkan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 59 Tahun 2020 tentang Keselamatan Pesepeda di Jalan.KOMPAS.com / KRISTIANTO PURNOMO Warga bersepeda di Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta, Senin (21/9/2020). Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menerbitkan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 59 Tahun 2020 tentang Keselamatan Pesepeda di Jalan.

Sementara itu Asosiasi Profesor Sejarah di Departemen Teknik dan Masyarakat di University of Virginia mengatakan bahwa perubahan haruslah membebaskan, yaitu sebagai perluasan pilihan dan tidak menghambat atau menghilangkan pilihan-pilihan.

"Bersepeda dan berjalan harus diprioritaskan (lagi)," tulis mereka.

Menurutnya, moda transportasi yang paling inklusif dan berkelanjutan adalah yang termudah dan termurah.

Baca juga: Aturan Menteri Terbit, Ini Kelengkapan yang Harus Dipenuhi pada Sepeda

Berdasarkan hasil analisis pada laporan, penggunaan bus-bus akan mengalami peningkatan.

Ada 82 persen ahli dari negara maju dan 96 persen ahli dari negara berkembang menyatakan bahwa transportasi publik akan menjadi moda dominan dalam mobilitas perkotaan dekarbonisasi pada 2050 mendatang.

Redaksi Kompas.com bersepeda dalam rangka Gowes Ziarah HUT Ke-25 Kompas.com, Sabtu (12/9/2020). Ziarah ini mengunjungi makam Mohamad Latip, Ervan Hardoko, Kurniasari Aziza, P.K. Ojong, dan Jakob Oetama.KRISTIANTO PURNOMO Redaksi Kompas.com bersepeda dalam rangka Gowes Ziarah HUT Ke-25 Kompas.com, Sabtu (12/9/2020). Ziarah ini mengunjungi makam Mohamad Latip, Ervan Hardoko, Kurniasari Aziza, P.K. Ojong, dan Jakob Oetama.

Kemudian, bersepeda diprediksi akan menjadi moda transportasi paling penting kedua setelah bus.

Sebanyak 50 persen ahli memperkirakan bersepeda akan menjadi mode dominan di kebanyakan kota dalam 30 tahun.

Sementara itu, berjalan akan tetap menjadi moda transportasi kunci untuk sebagian besar orang.

"Di luar mobilitas, baik bersepeda maupun berjalan memberikan manfaat kesehatan dan dapat menurunkan biaya yang dikeluarkan. Selain itu, juga memberikan kontribusi pada pembangunan berkelanjutan secara umum," tulis laporan tersebut.

Baca juga: Mengenal Apa Itu Road Bike di Tengah Wacana Jalur Sepeda Tol Dalam Kota...

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Daftar Dugaan Keterlibatan Keluarga SYL dalam Pencucian Uang, Digunakan untuk Skincare dan Renovasi Rumah

Daftar Dugaan Keterlibatan Keluarga SYL dalam Pencucian Uang, Digunakan untuk Skincare dan Renovasi Rumah

Tren
Daftar Keluarga Jokowi yang Terima Penghargaan, Terbaru Bobby Nasution

Daftar Keluarga Jokowi yang Terima Penghargaan, Terbaru Bobby Nasution

Tren
Benarkah Tidur di Kamar Tanpa Jendela Berakibat TBC? Ini Kata Dokter

Benarkah Tidur di Kamar Tanpa Jendela Berakibat TBC? Ini Kata Dokter

Tren
Ini Daftar Kenaikan HET Beras Premium dan Medium hingga 31 Mei 2024

Ini Daftar Kenaikan HET Beras Premium dan Medium hingga 31 Mei 2024

Tren
Ramai soal Nadiem Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris, Ini Kata Kemendikbud Ristek

Ramai soal Nadiem Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris, Ini Kata Kemendikbud Ristek

Tren
Media Korsel Soroti Pertemuan Hwang Seon-hong dan Shin Tae-yong di Piala Asia U23

Media Korsel Soroti Pertemuan Hwang Seon-hong dan Shin Tae-yong di Piala Asia U23

Tren
10 Ras Anjing Pendamping yang Cocok Dipelihara di Usia Tua

10 Ras Anjing Pendamping yang Cocok Dipelihara di Usia Tua

Tren
5 Manfaat Kesehatan Daging Buah Kelapa Muda, Salah Satunya Menurunkan Kolesterol

5 Manfaat Kesehatan Daging Buah Kelapa Muda, Salah Satunya Menurunkan Kolesterol

Tren
Viral, Video Sopir Bus Cekcok dengan Pengendara Motor di Purworejo, Ini Kata Polisi

Viral, Video Sopir Bus Cekcok dengan Pengendara Motor di Purworejo, Ini Kata Polisi

Tren
PDI-P Laporkan Hasil Pilpres 2024 ke PTUN Usai Putusan MK, Apa Efeknya?

PDI-P Laporkan Hasil Pilpres 2024 ke PTUN Usai Putusan MK, Apa Efeknya?

Tren
UKT Unsoed Tembus Belasan-Puluhan Juta, Kampus Sebut Mahasiswa Bisa Ajukan Keringanan

UKT Unsoed Tembus Belasan-Puluhan Juta, Kampus Sebut Mahasiswa Bisa Ajukan Keringanan

Tren
Sejarah dan Makna Setiap Warna pada Lima Cincin di Logo Olimpiade

Sejarah dan Makna Setiap Warna pada Lima Cincin di Logo Olimpiade

Tren
Ramai Anjuran Pakai Masker karena Gas Beracun SO2 Menyebar di Kalimantan, Ini Kata BMKG

Ramai Anjuran Pakai Masker karena Gas Beracun SO2 Menyebar di Kalimantan, Ini Kata BMKG

Tren
Kenya Diterjang Banjir Bandang Lebih dari Sebulan, 38 Meninggal dan Ribuan Mengungsi

Kenya Diterjang Banjir Bandang Lebih dari Sebulan, 38 Meninggal dan Ribuan Mengungsi

Tren
Dari Jakarta ke Penang, WNI Akhirnya Berhasil Obati Katarak di Korea

Dari Jakarta ke Penang, WNI Akhirnya Berhasil Obati Katarak di Korea

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com