Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

WHO Sebut Angka Kematian Corona Harian di Eropa Bisa Naik 5 Kali Lipat

Kompas.com - 16/10/2020, 10:35 WIB
Jawahir Gustav Rizal,
Jihad Akbar

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyoroti angka kematian harian akibat virus corona di Eropa.

Diprediksi oleh WHO, angka kematian harian tersebut dapat meningkat empat hingga lima kali lipat dalam beberapa bulan mendatang, jika langkah pengendalian yang tepat tidak dilakukan.

Dikutip dari The Guardian, Kamis (15/10/2020), pernyataan tersebut disampaikan Direktur Regional WHO untuk Eropa, Dr Hans Kluge.

Kluge mengatakan, Eropa mencatatkan penambahan kasus mingguan tertinggi, setelah virus corona dilaporkan menyebar dengan cepat di seluruh benua itu.

"Perkembangan situasi epidemiologis di Eropa cukup mengkhawatirkan. Angka kasus baru harian meningkat, kasus rawat inap meningkat, dan Covid-19 telah menjadi penyebab kematian nomor lima di wilayah ini, 1.000 kematian per hari," kata Kluge.

Kluge mengatakan kasus konfirmasi positif Covid-19 di 53 negara anggota Uni Eropa mengalami peningkatan dari 6 juta kasus menjadi lebih dari 7 kasus dalam waktu 10 hari.

Sementara itu, pada 9 dan 10 Oktober, total penambahan kasus harian melebihi 120.000 kasus untuk pertama kalinya.

Kluge mengatakan, peningkatan kapasitas tes turut berkontribusi terhadap peningkatan kasus konfirmasi positif harian.

Baca juga: Update Corona Dunia: 39 Juta Orang Terinfeksi | Perancis Laporkan 30.000 Kasus Baru Harian

Kematian bisa naik hingga 5 kali lipat

Di sisi lain, Kluge menyebut mayoritas kasus penularan terjadi pada kelompok masyarakat usia muda.

Dia juga mengatakan, peningkatan kemampuan rumah sakit untuk menangani kasus Covid-19 yang parah telah membantu menurunkan tingkat kematian.

"Pandemi hari ini tidak sama dengan pandemi kemarin. Tidak hanya pada dinamika penularannya, tetapi juga pada penyikapan kita sekarang yang lebih siap menghadapinya," kata Kluge.

Namun, potensi situasi memburuk secara drastis masih bisa terjadi, terutama jika Covid-19 kembali menyebar ke kelompok usia yang lebih tua dan lebih rentan sebagai akibat dari kontak sosial yang lebih intens.

Hasil pemodelan menunjukkan, jika pemerintah melonggarkan pembatasan sosial, kematian harian akibat Covid-19 dapat meningkat hingga lima kali lipat pada Januari 2021.

Namun, Kluge menambahkan pemodelan tersebut juga menunjukkan tindakan sederhana dapat memperlambat tren peningkatan kasus secara signifikan.

“Jika pemakaian masker dapat ditingkatkan hingga 95 persen, dan kontrol ketat diberlakukan pada pertemuan sosial, maka akan ada 281.000 nyawa yang kemungkinan besar dapat diselamatkan,” katanya.

Kini, pemberlakuan pembatasan sosial yang lebih ketat telah diumumkan beberapa negara di Eropa, seperti Belanda, Spanyol, Perancis dan Republik Ceko.

"Langkah tersebut adalah respons yang tepat dan sesuai dengan data, yaitu penularan dan sumber kontaminasi terjadi di rumah dan ruang indoor, serta dalam komunitas yang kurang mematuhi tindakan perlindungan diri," kata Kluge.

Baca juga: Studi WHO: Remdesivir Tak Miliki Efek Substansial pada Peluang Hidup Pasien Covid-19

Pembatasan di Eropa

Dilansir BBC, Jumat (16/10/2020), berikut sejumlah negara di Eropa yang kembali memperketat pembatasan sosial:

  • Pada Kamis (15/10/2020), Polandia menetapkan zona merah di sejumlah wilayahnya, termasuk di ibu kota Warsawa. Kebijakan ini akan membuat sekolah dan pusat kebugaran ditutup.
  • Sekolah-sekolah di wilayah Campania selatan Italia, termasuk kota Napoli, akan ditutup selama dua minggu, karena negara itu mencatat kenaikan kasus harian tertinggi sejak dimulainya testing massal.
  • Di Republik Ceko, sekolah dan bar telah ditutup, tetapi infeksi masih terus meningkat. Pemerintah sedang membangun rumah sakit lapangan pertama untuk pasien virus corona dan telah meminta dokter yang bekerja di luar negeri untuk pulang.
  • Di Jerman, bar dan restoran di area berisiko tinggi harus tutup lebih awal. Negara itu mencatat 6.638 kasus baru pada Kamis (15/10/2020) yang merupakan angka harian tertinggi sejak dimulainya pandemi.
  • Di Portugal, pemerintah mengatakan pertemuan akan dibatasi hingga lima orang mulai Kamis (15/10/2020). Pernikahan dan pembaptisan dapat dihadiri hingga 50 orang, sementara pesta universitas akan dilarang.
  • Catalonia, wilayah otonom Spanyol, membatasi restoran hanya menyajikan makanan untuk dibawa pulang. Gym dan situs kebudayaan akan diizinkan beroperasi dengan kapasitas 50 persen, sedangkan toko dan pusat perbelanjaan besar harus dibatasi dengan kapasitas 30 persen.
  • Di Belanda, semua bar, restoran, dan kedai kopi tutup pada 14 Oktober kecuali untuk dibawa pulang. Sementara itu, setiap rumah tangga hanya boleh menerima maksimal tiga tamu per hari.

Baca juga: Studi: Di Paris, 4 dari 10 Tunawisma Terinfeksi Virus Corona

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com