Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah 15 Oktober Jadi Hari Cuci Tangan Sedunia

Kompas.com - 15/10/2020, 13:46 WIB
Nur Rohmi Aida,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Hari Cuci Tangan Sedunia. Adakah yang mengetahui bahwa hari ini, 15 Oktober 2020, dunia memperingati Global Handwashing Day atau Hari Cuci Tangan Sedunia?

Di tengah pandemi virus corona, pesan yang terus didengungkan adalah rajinlah mencuci tangan.

Mencuci tangan menjadi bagian dari 3M, langkah pencegahan penyebaran Covid-19, selain menggunakan masker dan menjaga jarak.

Gerakan cuci tangan sebenarnya bukan hal baru.

Sejak lama, salah satu kebiasaan hidup sehat ini diperingati setiap tahunnya, melalui Hari Cuci Tangan Sedunia.

Sejarah Hari Cuci Tangan Sedunia

Mengutip laman UNICEF, Hari Cuci Tangan Sedunia ini diprakasai oleh Global Public-Private Partnership for Handwashing with Soap (PPPHW).

Hari Cuci Tangan Sedunia pertama kali dilaksanakan pada tahun 2008.

Melansir National Day, saat itu setidaknya diperkirakan lebih dari 120 juta anak di 70 negara mencuci tanggannya dengan sabun.

PPHW sendiri didirikan pada tahun 2001. Tujuannya, untuk mengurangi angka kejadian diare dan pneumonia pada masyarakat miskin.

Selain itu, untuk mendukung intervensi cuci tangan nasional berskala besar .

Bukti ilmiah telah menunjukkan bahwa mencuci tangan dengan sabun menjadi intervensi kesehatan yang sangat mujarab sekaligus hemat biaya.

Anggota PPHW sendiri merupakan gabungan dari organisasi multilateral, institusi akademik, organisasi non-pemerintah, perusahaan sektor swasta, dan USAID.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: 18 Tahun Tragedi Bom Bali I

Hari Cuci Tangan 2020

Hari Cuci Tangan Sedunia 2020 bersamaan dengan situasi dunia tengah menghadapi pandemi Covid-19.

Pandemi Covid-19 seolah menjadi pengingat kuat bahwa cuci tangan adalah hal yang paling sederhana mencegah penyebaran virus apa pun dan memastikan kesehatan yang lebih baik secara keseluruhan.

Melansir UN Water, tema Hari Cuci Tangan Sedunia tahun ini adalah Kebersihan Tangan untuk Semua.

Tema ini menyerukan kepada semua orang untuk menjaga kebersihan tangan pada masa sekarang maupun masa depan.

Melansir CDC, cuci tangan pada 2020 berbeda dengan saat 2019.

Sebelumnya, kita selalu mencuci tangan saat:

  • Setelah memakai kamar mandi
  • Sebelum dan sesudah menyiapkan makanan
  • Setelah batuk, bersin dan mengelap hidung

Baca juga: Cegah Corona, Cuci Tangan dengan Sabun Lebih Baik dari Hand Sanitizer

Namun, saat pandemi Covid-19, mencuci tangan harus dilakukan pula saat:

  • Sebelum dan sesudah menyentuh mata, hidung, dan mulut
  • Setelah pergi ke area publik dan menyentuh permukaan benda di area publik dengan sering
  • Sebelum dan sesudah menyentuh masker.

Manfaat mencuci tangan bagi kesehatan

Ada beberapa manfaat mencuci tangan, di antaranya:

  • Mencuci tangan dapat mengurangi diare 30-40 persen
  • Mencuci tangan dapat mengurangi infeksi pernapasan akut sebanyak 20 persen
  • Mencuci tangan penting untuk mengurangi transmisi penyebaran patogen seperti: kolera, ebola, shigellosis, SARS dan hepatitis E
  • Praktek kebersihan tangan melindungi terhadap infeksi terkait perawatan kesehatan dan mengurangi penyebaran resistensi antimikroba
  • Kebersihan tangan dapat berkontribusi pada pengurangan Penyakit Tropis Terabaikan
  • Mencuci tangan dengan sabun merusak membran luar virus dan dengan demikian menonaktifkannya
  • Satu studi menemukan bahwa mencuci tangan dengan sabun secara teratur dapat mengurangi kemungkinan infeksi COVID-19 sebesar 36 persen.

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: 7 Kesalahan yang Sering Dilakukan Saat Cuci Tangan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, Petir, dan Kilat 26-27 April 2024

Prakiraan Cuaca BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, Petir, dan Kilat 26-27 April 2024

Tren
[POPULER TREN] Jalan Kaki untuk Menurunkan Berat Badan | Kenaikan UKT Unsoed

[POPULER TREN] Jalan Kaki untuk Menurunkan Berat Badan | Kenaikan UKT Unsoed

Tren
Profil Shaun Evans, Wasit Indonesia vs Korsel Piala Asia U23 2024

Profil Shaun Evans, Wasit Indonesia vs Korsel Piala Asia U23 2024

Tren
Kenya Diterjang Banjir Bandang, KBRI Pastikan Kondisi WNI Aman

Kenya Diterjang Banjir Bandang, KBRI Pastikan Kondisi WNI Aman

Tren
Jadwal Festival Lampion Waisak Borobudur 2024, Tukar Tiket Mulai Mei

Jadwal Festival Lampion Waisak Borobudur 2024, Tukar Tiket Mulai Mei

Tren
Penelitian Menemukan Bagaimana Kucing Menghasilkan Suara Dengkuran Uniknya

Penelitian Menemukan Bagaimana Kucing Menghasilkan Suara Dengkuran Uniknya

Tren
Daftar Pelatih Timnas Indonesia dari Masa ke Masa, Shin Tae-yong Paling Lama

Daftar Pelatih Timnas Indonesia dari Masa ke Masa, Shin Tae-yong Paling Lama

Tren
Belum Terjual, Mobil Mario Dandy Dilelang mulai Rp 809 Juta, Simak Cara Belinya

Belum Terjual, Mobil Mario Dandy Dilelang mulai Rp 809 Juta, Simak Cara Belinya

Tren
Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U23, Shin Tae-yong dan Pratama Arhan Akan Hadapi Rekannya

Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U23, Shin Tae-yong dan Pratama Arhan Akan Hadapi Rekannya

Tren
Jadwal dan Live Streaming Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U23, Kick Off 00.30 WIB

Jadwal dan Live Streaming Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U23, Kick Off 00.30 WIB

Tren
Kronologi Perampok Sebar Uang Curian Rp 250 Juta untuk Mengecoh Kejaran Warga di Jambi

Kronologi Perampok Sebar Uang Curian Rp 250 Juta untuk Mengecoh Kejaran Warga di Jambi

Tren
20 Negara Penduduk Terbanyak di Dunia 2024, Indonesia Nomor Berapa?

20 Negara Penduduk Terbanyak di Dunia 2024, Indonesia Nomor Berapa?

Tren
Ilmuwan Akhirnya Tahu Apa Isi Bulan, Disebut Mirip dengan Bumi

Ilmuwan Akhirnya Tahu Apa Isi Bulan, Disebut Mirip dengan Bumi

Tren
14 Kepala Daerah Penerima Satyalancana dari Jokowi, Ada Bobby tapi Gibran Batal Hadir

14 Kepala Daerah Penerima Satyalancana dari Jokowi, Ada Bobby tapi Gibran Batal Hadir

Tren
KAI Sediakan Fitur 'Connecting Train' untuk Penumpang yang Tidak Dapat Tiket di Stasiun

KAI Sediakan Fitur "Connecting Train" untuk Penumpang yang Tidak Dapat Tiket di Stasiun

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com