KOMPAS.com – Sepuluh bulan sudah virus corona menyebar di seluruh dunia, setelah dilaporkan pertama kali di Wuhan, China, pada Desember 2020.
Hingga Kamis (15/10/2020), data Worldometers, menunjukkan, tercatata ada 38.723.640 kasus Covid-19 di dunia.
Sebanyak 29. 104.667 di antaranya telah dinyatakan sembuh, dan 1.096.194 orang meninggal dunia.
Di Indonesia, angka kasus Covid-19 masih terus bertambah. Merujuk data Worldometers, Indonesia berada di urutan 17 negara yang memiliki kasus kematian tertinggi di dunia.
Melansir dari The Guardian, Kamis (15/10/2020), di beberapa negara, jumlah kasus mungkin jauh lebih kecil dari negara lain.
Hal ini sangat mungkin terjadi, karena ada beberapa faktor yang memengaruhinya, di antaranya karena perbedaan dalam pengujian.
Selain itu, negara yang lebih besar cenderung memiliki jumlah kasus dan kematian yang lebih tinggi.
Baca juga: Satgas Covid-19: Angka Kematian akibat Covid-19 Pekan Ini Menurun
Sejumlah faktor lain mungkin juga berperan misalnya profil demografis negara serta populasi negara dengan jumlah orang berusia lanjut yang cukup banyak.
Cara suatu negara menghitung jumlah kasus dan jumlah kematian juga bisa memengaruhi.
Berikut ini daftar 20 negara dengan jumlah kematian tertinggi Covid-19 di dunia:
Baca juga: Saat Pemerintah Diharapkan Tak Hanya Andalkan Vaksin untuk Atasi Pandemi
Baca juga: Pengembangan Vaksin Covid-19, Erick Thohir: Aneh kalau Ada yang Pertanyakan Kemampuan Bangsa Kita
Dalam upaya mengendalikan penyebaran virus corona, salah satu yang dilakukan adalah penemuan vaksin Covid-19.
Sejumlah negara berupaya mengembangkan vaksin untuk mengatasi penyebaran virus corona jenis baru penyebab Covid-19 ini.
Mengutip dari National Geographic, lebih dari 150 vaksin virus corona tengah dikembangkan oleh berbagai negara di dunia untuk mengatasi krisis pandemi.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tengah mengoordinasikan upaya global untuk mengembangkan vaksin dengan tujuan untuk memberikan dua miliar dosis pada akhir tahun 2021.
Jika biasanya dibutuhkan waktu 10 sampai 15 tahun mempersiapkan vaksin hingga siap digunakan.
Kini, hal tersebut tengah diupayakan untuk dipersingkat.
Ahli Penyakit Menular AS Dr. Anthony Fauci, dikutip dari CNN, mengatakan, vaksin kemungkinan akan tersedia secara luas pada April 2021.
Pada November atau Desember, akan diketahui apakah beberapa uji coba vaksin siap menjadi kandidat yang aman.
Jika terbukti aman, vaksin akan tersedia beberapa juta dosis saja.
Baca juga: Jumlah Sampel Kecil, Epidemiog Ragukan Uji Klinis Vaksin Sinovac