KOMPAS.com - Sebuah wabah norovirus dikonfirmasi terjadi di wilayah China. 11 mahasiswa di sebuah universitas di Taiyuan, ibu kota Provinsi Shanzi, China dilaporkan positif terjangkit penyakit tersebut.
Seperti diberitakan Kompas.com, Senin (12/10/2020), sekitar 70 mahasiswa mengalami diare dan muntah-muntah.
Kemudian, Departemen Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) di Taiyuan mengambil sampel dari 28 mahasiswa tersebut untuk melakukan tes norovirus.
Baca juga: Saat Wabah Salmonella Meluas ke 43 Negara Bagian AS...
Mengutip Global Times, (11/10/2020, menurut CDC China, ada lebih dari 30 wabah norovirus yang terjadi sejak September, yaitu mencakup sekitar 1.500 kass.
Kebanyakan orang-orang yang jatuh sakit karena norovirus memakan makanan yang terkontaminasi atau basi.
Norovirus bukanlah sebuah penyakit yang baru muncul.
Baca juga: Akibat Wabah Pes di Mongolia Dalam, China Isolasi Satu Desa
Berikut sejumlah hal yang perlu diketahui soal norovirus:
Melansir laman resmi CDC, norovirus merupakan sebuah virus yang sangat mudah menular. Viurs ini menyebabkan seseorang mengalami muntah-muntah dan diare.
Semua orang dapat terinfeksi dan mengalami sakit karena norovirus ini.
Seseorang dapat terpapar norovirus dari kemungkinan-kemungkinan berikut:
Baca juga: Jamur Enoki dan Kaitannya dengan Wabah Listeria...
Adapun jenis-jenis gejala yang paling umum muncul adalah:
Selain itu, seringkali juga dirasakan gejala-gejala lain seperti demam, sakit kepala, dan nyeri pada badan.
Norovirus menyebabkan radang lambung atau usus yang disebut gastroenteritis akut.
Biasanya, seseorang akan mengalami gejala-gejala tersebut 12-48 jam setelah terpapar norovirus.
Baca juga: Ramai soal Hog Cholera di Sumut, Apa Itu?
Sebagian besar orang akan membaik kondisinya dalam waktu 1-3 hari.