Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Calon Vaksin Covid-19 Disebutkan Segera Hadir di Indonesia, Amankah Digunakan?

Kompas.com - 14/10/2020, 16:49 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sebanyak tiga jenis calon vaksin Covid-19 asal China disebutkan akan tiba di Indonesia pada November mendatang.

Ketiganya adalah calon vaksin yang diproduksi oleh CanSino, Sinopharm, dan Sinovac.

Disebut sebagai calon vaksin, karena ketiganya belum selesai menjalani tahapan uji klinis dan juga belum diakui sebagai vaksin Covid-19 yang efektif dan efisien oleh Badan Kesehatan Dunia (WHO).

Baca juga: Saat WHO Peringatkan tentang Bahaya Nasionalisme Vaksin...

Meski begitu, calon-calon vaksin itu direncanakan akan segera diberikan kepada masyarakat di Indonesia.

Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) bahkan sudah memiliki grand design/roadmap pelaksanaan vaksinasi Covid-19 ini.

Baca juga: Bagaimana Cara Membedakan Flu dengan Covid-19?

Pertanyaannya, amankah vaksin yang proses pengujiannya belum final dan belum mendapat persetujuan WHO itu digunakan?

Epidemiolog dari Griffith University, Dicky Budiman menyebut vaksinasi menggunakan jenis vaksin yang belum selesai diuji memiliki risiko yang besar.

"Ketiganya masih calon vaksin, karena belum ada vaksin yang disetujui keamanan dan efektivitasnya sesuai hasil riset dari (uji klinis) fase 3 yang sudah tuntas oleh WHO, approval itu belum ada," kata Dicky, saat dihubungi Kompas.com, Rabu (14/10/2020).

"Sekali lagi, kalau belum ada hasil dari riset yang tuntas, potensi efek samping tentu sangat besar. Seperti halnya yang terjadi di pandemi Swan flu 2019 lalu, yang disebut dengan scandal pandemrix yang menyebabkan narkolepsi," lanjutnya.

Telaah izin penggunaan darurat

Ilustrasi pemberian vaksin corona, vaksinasi Covid-19 melawan pandemi virus corona.SHUTTERSTOCK/Africa Studio Ilustrasi pemberian vaksin corona, vaksinasi Covid-19 melawan pandemi virus corona.

Baca juga: Mengenal 9 Kandidat Vaksin Virus Corona

Berdasarkan pemberitaan Kompas.com (13/10/2020), meski belum mengantongi persetujuan dari WHO, tiga vaksin tersebut telah mendapat label Emergency Use Authorization (EUA)dari China, pada Juli 2020.

Dilansir laman National Center for Biotechnology Information (NCBI), EUA atau otorisasi penggunaan darurat adalah izin penggunaan metode atau produk medis untuk mendeteksi, mencegah, atau mengobati penyakit dalam kondisi darurat.

Namun, Dicky memandang adanya izin penggunaan darurat itu harus ditelaah dengan lebih cermat.

"(Risiko) Apa pun bisa terjadi. Jadi artinya penggunaan status "emergency use" itu harus sangat dipertimbangkan dan meminta masukan para ahli ya, tidak boleh sembarang dan grasa-grusu," ujarnya.

Baca juga: Benarkah Vaksin Covid-19 Siap pada Januari 2021?

Yang ia maksud sebagai ahli tidak melulu pakar pandemi atau epidemiolog, namun juga klinisi, ahli virus, dan ahli-ahli lain yang terkait.

Dicky menggarisbawahi, pernyataannya ini bukan berarti menutup kemungkinan adanya penggunaan suatu produk medis dalam kondisi darurat.

"Tentu ada kemungkinan (penggunaan di kondisi darurat), tapi benar-benar ada mekanisme, pertimbangan, para ahli yang kompeten, yang benar-benar memahami tentang pandemi ini, riset, konsekuensi, dan segala macam," tegas Dicky.

"Ini artinya harus sangat berhati-hati, pemerintah dalam memutuskan sikap emergencius vaksin," pungkasnya.

 Baca juga: Update Terkini Vaksin Covid-19: dari Indonesia hingga Dunia

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Daftar Prioritas Penerima Vaksin Covid-19

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Erupsi Gunung Ruang Berpotensi Ganggu Penerbangan di Kalimantan, Sulawesi, dan Maluku Utara

Erupsi Gunung Ruang Berpotensi Ganggu Penerbangan di Kalimantan, Sulawesi, dan Maluku Utara

Tren
Ratusan Kerbau di OKI Mati Terkena Penyakit Ngorok, Apa Itu?

Ratusan Kerbau di OKI Mati Terkena Penyakit Ngorok, Apa Itu?

Tren
Kronologi Dua Pengunjung Ragunan Tertimpa Dahan Pohon, Korban Dilarikan ke Rumah Sakit

Kronologi Dua Pengunjung Ragunan Tertimpa Dahan Pohon, Korban Dilarikan ke Rumah Sakit

Tren
5 Fakta Pengemudi Fortuner Arogan Ditangkap, Ternyata Adik Pensiunan TNI

5 Fakta Pengemudi Fortuner Arogan Ditangkap, Ternyata Adik Pensiunan TNI

Tren
Dubai Banjir, KJRI Berikan Bantuan ke WNI yang Terjebak di Bandara

Dubai Banjir, KJRI Berikan Bantuan ke WNI yang Terjebak di Bandara

Tren
Rincian Harga Paket Layanan eSIM XL, Paling Murah Rp 40.000

Rincian Harga Paket Layanan eSIM XL, Paling Murah Rp 40.000

Tren
Warganet Soroti Persyaratan Rekrutmen PT KAI, Disebut Pakai Standar Tinggi

Warganet Soroti Persyaratan Rekrutmen PT KAI, Disebut Pakai Standar Tinggi

Tren
OJK Terbitkan Daftar 537 Pinjol Ilegal per 31 Maret 2024, Berikut Rinciannya

OJK Terbitkan Daftar 537 Pinjol Ilegal per 31 Maret 2024, Berikut Rinciannya

Tren
Perempuan Brasil Bawa Mayat dengan Kursi Roda ke Bank untuk Buat Pinjaman

Perempuan Brasil Bawa Mayat dengan Kursi Roda ke Bank untuk Buat Pinjaman

Tren
KAI Buka Rekrutmen Program Management Trainee 2024, Ini Syarat, Kriteria Pelamar, dan Tahapannya

KAI Buka Rekrutmen Program Management Trainee 2024, Ini Syarat, Kriteria Pelamar, dan Tahapannya

Tren
Kata Media Asing soal Gunung Ruang Meletus, Soroti Potensi Tsunami

Kata Media Asing soal Gunung Ruang Meletus, Soroti Potensi Tsunami

Tren
Dekan FEB Unas Diduga Catut Nama Dosen Malaysia di Jurnal Ilmiah, Kampus Buka Suara

Dekan FEB Unas Diduga Catut Nama Dosen Malaysia di Jurnal Ilmiah, Kampus Buka Suara

Tren
Apakah Info Penghasilan di Laman SSCASN Hanya Gaji Pokok? Ini Kata BKN

Apakah Info Penghasilan di Laman SSCASN Hanya Gaji Pokok? Ini Kata BKN

Tren
Terkenal Gersang, Mengapa Dubai Bisa Dilanda Banjir Besar?

Terkenal Gersang, Mengapa Dubai Bisa Dilanda Banjir Besar?

Tren
Dampak Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi di Sulawesi Utara Ditutup 3 Jam

Dampak Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi di Sulawesi Utara Ditutup 3 Jam

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com