Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Profil Iga Swiatek, Petenis 19 Tahun yang Jadi Juara Tunggal Putri French Open 2020

Kompas.com - 12/10/2020, 08:28 WIB
Jawahir Gustav Rizal,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

Selain bakat fisik, mentalitas juara Swiatek juga datang dari kedua sosok tersebut. Tomasz, yang pernah tampil di Olimpiade Seoul 1988, selalu mengajarkan komitmen dan sikap profesional sebagai atlet.

Sementara itu, Agata membangkitkan jiwa kompetitif yang ada dalam diri adiknya. Kedua saudara itu selalu bersaing dan saling mengalahkan.

Sejak usia 15 tahun, Iga Swiatek dilatih langsung oleh petenis lokal Polandia, Piotr Sierzputowski.

Latihan keras bertahun-tahun menghasilkan kecakapan teknik dan kepintaran bermain di lapangan.

Tidak mengherankan jika kemudian petenis pengguna tangan kanan ini berprestasi sejak level junior.

Dia pernah meraih juara tunggal putri Wimbledon dan ganda putri French Open di level junior. Puncaknya, dia meraih emas ganda putri Olimpiade Remaja Buenos Aires 2018.

Baca juga: Juara French Open 2020, Rafael Nadal Kini Koleksi 20 Gelar Grand Slam

Kekuatan mental

Selain peran keluarga dan latihan fisik yang keras, kunci terbesar kesuksesan Swiatek di panggung tertinggi, level senior, adalah keputusannya menggunakan jasa psikolog olahraga Daria Abramowics pada usia 17 tahun.

Swiatek menyadari, pikiran dan mental berperan penting untuk menjadi juara. Pentingnya sisi psikologis ini yang jarang dilihat oleh petenis muda lainnya.

Menurut Abramowics, banyak atlet muda menyia-nyiakan bakat besar karena tak mampu mengatasi tekanan pikiran. Mereka menyimpan sendiri masalah yang dihadapi, baik di dalam maupun luar lapangan.

Padahal, masalah di pikiran itu bisa sangat mengganggu permainan. Misalnya, karena terlalu gugup, pemain merasakan sakit di bagian tubuhnya yang sebenarnya tidak ada cedera.

Bisa juga, petenis muda merasa harus tampil baik karena sudah berlatih keras selama latihan. Kata ”harus” tanpa disadari bisa jadi beban dalam pikiran.

Seringkali, beban itu justru menjadi sebuah penyebab yang merusak permainan mereka.

Pahlawan baru 

Dari kuda hitam, Swiatek kini menjadi harapan baru di dunia tenis di masa depan. Setelah kemenangan di French Open 2020, dia naik dari peringkat ke-54 jadi ke-17.

Artinya, petenis dengan dasar bermain ganda ini akan bisa tampil di semua turnamen Grand Slam.

Kini, warga Polandia punya pahlawan baru. Setelah memiliki Robert Lewandowski dari sepak bola, mereka punya Swiatek dalam tenis.

French Open 2020 hanyalah pembuka keran prestasinya. Dengan kematangan fisik dan pikiran, gelar demi gelar menunggunya di masa depan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com