Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Kesehatan Mental Sedunia: Apa Itu Kesehatan Mental dan Cara Menjaganya

Kompas.com - 10/10/2020, 17:12 WIB
Retia Kartika Dewi,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

Berikut hasil survei yang dilakukan WHO terhadap 130 negara yang melaporkan gangguan kesehatan mental yang meluas:

  • Lebih dari 60 persen melaporkan gangguan layanan kesehatan mental bagi orang-orang yang rentan, termasuk anak-anak dan remaja (72 persen); orang dewasa yang lebih tua (70 persen), dan wanita yang membutuhkan layanan antenatal atau postnatal (61 persen).

  • Sebanyak 67 persen melihat gangguan pada konseling dan psikoterapi; 65 persen untuk layanan pengurangan bahaya kritis; dan 45 persen untuk pengobatan pemeliharaan agonis opioid untuk ketergantungan opioid.

  • Lebih dari sepertiga (35 persen) melaporkan gangguan pada intervensi darurat, termasuk orang yang mengalami kejang berkepanjangan, sindrom penarikan penggunaan zat yang parah, dan delirium, seringkali merupakan tanda kondisi medis serius yang mendasari.

  • Ada 30 persen negara yang melaporkan gangguan akses pengobatan untuk gangguan mental, neurologis dan penggunaan zat.

  • Sekitar 75 persen negara melaporkan setidaknya sebagian gangguan terjadi di sekolah (78 persen), dan tempat kerja layanan kesehatan mental (75 persen).

Sejak pandemi corona melanda, terjadi peningkatan permintaan akan layanan kesehatan mental.

Sebab, orang-orang mengalami duka cita, masa isolasi, kehilangan pendapatan, dan ketakutan yang memicu kondisi kesehatan mental atau memperburuk kondisi yang sudah ada.

Baca juga: Hari Kesehatan Mental Sedunia, Sejarah, dan Pentingnya Investasi Mental...

Penyebab gangguan kesehatan mental

Penting untuk mengetahui bahwa kesehatan mental yang baik bergantung pada keseimbangan faktor yang rumit dan beberapa elemen yang berpengaruh pada gangguan kesehatan mental.

Berikut beberapa faktor yang dapat menyebabkan gangguan kesehatan mental:

Tekanan sosial dan ekonomi

Pada 2015, dilakukan studi terhadap 903 keluarga di Iran untuk mengidentifikasi beberapa penyebab sosial ekonomi dari kondisi kesehatan mental, termasuk kemiskinan dan tinggal di pinggiran kota besar.

Memiliki sarana keuangan yang terbatas atau termasuk dalam kelompok etnis yang terpinggirkan atau teraniaya dapat meningkatkan risiko gangguan kesehatan mental.

Faktor yang dapat dimodifikasi untuk gangguan kesehatan mental

Ada juga faktor yang dapat dimodifikasi untuk gangguan kesehatan mental yakni kondisi sosio ekonomi, tingkat keterlibatan sosial pada seseorang, pendidikan, dan kualitas rumah.

Faktor yang tidak dapat dimodifikasi

Sementara, untuk faktor yang tidak dapat dimodifikasi yakni jenis kelamin, usia, dan etnis.

Faktor Biologis

NIMH menunjukkan, riwayat keluarga genetik dapat meningkatkan kemungkinan kondisi kesehatan mental karena gen dan varian gen tertentu menempatkan seseorang pada risiko yang lebih tinggi.

Memiliki gen yang terkait dengan gangguan kesehatan mental, seperti depresi atau skizofrenia, tidak menjamin bahwa suatu kondisi akan berkembang.

Demikian pula orang tanpa gen terkait atau riwayat keluarga dengan penyakit mental masih dapat memiliki masalah kesehatan mental.

Penanganan

Ada berbagai metode untuk menangani masalah kesehatan mental.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com