Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Kesehatan Mental Sedunia: Apa Itu Kesehatan Mental dan Cara Menjaganya

Kompas.com - 10/10/2020, 17:12 WIB
Retia Kartika Dewi,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Hari ini, 10 Oktober 2020, merupakan peringatan Hari Kesehatan Mental Sedunia atau World Mental Health Day.

Peringatan Hari Kesehatan Mental Sedunia diperingati setiap tahun pada 10 Oktober.

Situasi pandemi saat ini, membuat pembahasan tentang kesehatan mental menjadi perbincangan menarik.

Dengan segala perubahan yang terjadi karena pandemi virus corona, masyarakat dunia perlu menyesuaikan diri.

Situasi yang terkadang memengaruhi situasi psikologis yang bisa berdampak pada kesehatan mental.

Apa itu kesehatan mental dan apa saja yang perlu kita ketahui? 

Dilansir dari Medical News Today, 13 April 2020, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menekankan bahwa kesehatan mental merupakan kondisi mental yang tidak adanya gangguan atau kecacatan mental.

Disebutkan pula, puncak kesehatan mental tidak hanya tentang menghindari kondisi aktif, tetapi juga menjaga kesehatan dan kebahagiaan yang berkelanjutan.

Kesehatan mental mengacu pada kesejahteraan kognitif, perilaku, dan emosional.

Hal inilah yang mengatur bagaimana cara orang berpikir, merasakan, dan berperilaku.

Selain itu, kesehatan mental juga dapat memengaruhi kehidupan sehari-hari, hubungan atau relasi, dan kesehatan fisik.

Misalnya, orang yang mengalami gangguan kesehatan mental bisa stress, depresi, dan merasakan kecemasan yang dapat memengaruhi kesehatan mental serta mengganggu rutinitas seseorang.

Oleh karena itu, dengan menjaga kesehatan mental, seseorang akan lebih menikmati hidup.

Ia dapat memperoleh keseimbangan antara aktivitas hidup, tanggung jawab, dan upaya mencapai ketahanan psikologis.

Baca juga: Hari Kesehatan Jiwa Sedunia: Ribuan Orang Dipasung karena Kesehatan Mental

Data gangguan kesehatan mental

WHO juga menekankan, menjaga dan memulihkan kesehatan mental sangat penting bagi individu, serta di berbagai komunitas dan masyarakat di seluruh dunia.

Menurut National Institute of Mental Health (NIMH), diperkirakan 11,2 juta orang dewasa di AS, atau sekitar 4,5 persen orang dewasa, memiliki kondisi psikologis yang parah pada 2017.

Sementara, National Alliance on Mental Illness memperkirakan, 1 dari 5 orang dewasa mengalami masalah kesehatan mental setiap tahunnya.

Data terbaru yang dirilis oleh WHO saat pandemi corona, menunjukkan, ada penambahan kasus gangguan kesehatan mental secara signifikan di sejumlah negara.

Menurut data dari situs resmi WHO, mereka melakukan survei di 130 negara. Hasilnya, ada dampak buruk Covid-19 pada akses layanan kesehatan mental.

Survei ini dilakukan pada Juni hingga Agustus 2020.

Tujuan dilakukannya survei ini adalah untuk mengevaluasi bagaimana penyediaan layanan mental, neurologis, dan penggunaan zat telah berubah akibat Covid-19, jenis layanan yang telah terganggu, dan bagaimana negara-negara beradaptasi untuk mengatasi tantangan ini.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Erupsi Gunung Ruang pada 1871 Picu Tsunami Setinggi 25 Meter dan Renggut Ratusan Nyawa

Erupsi Gunung Ruang pada 1871 Picu Tsunami Setinggi 25 Meter dan Renggut Ratusan Nyawa

Tren
Menelisik Video Prank Galih Loss yang Meresahkan, Ini Pandangan Sosiolog

Menelisik Video Prank Galih Loss yang Meresahkan, Ini Pandangan Sosiolog

Tren
'Tertidur' Selama 22 Tahun, Ini Penyebab Gunung Ruang Meletus

"Tertidur" Selama 22 Tahun, Ini Penyebab Gunung Ruang Meletus

Tren
Tidak Menghabiskan Antibiotik Resep Dokter Bisa Sebabkan Resistensi, Ini Efek Sampingnya

Tidak Menghabiskan Antibiotik Resep Dokter Bisa Sebabkan Resistensi, Ini Efek Sampingnya

Tren
Video Burung Hinggap di Sarang Semut Disebut untuk Membersihkan Diri, Benarkah?

Video Burung Hinggap di Sarang Semut Disebut untuk Membersihkan Diri, Benarkah?

Tren
Membandingkan Nilai Investasi Apple di Indonesia dan Vietnam

Membandingkan Nilai Investasi Apple di Indonesia dan Vietnam

Tren
Penyebab dan Cara Mengatasi Kulit Wajah Bertekstur atau “Chicken Skin”

Penyebab dan Cara Mengatasi Kulit Wajah Bertekstur atau “Chicken Skin”

Tren
Benarkah Pertalite Dicampur Minyak Kayu Putih Bisa Menaikkan Oktan?

Benarkah Pertalite Dicampur Minyak Kayu Putih Bisa Menaikkan Oktan?

Tren
Viral, Video Truk Melaju Tak Terkendali Tanpa Sopir di Tol Kalikangkung, Ini Kronologinya

Viral, Video Truk Melaju Tak Terkendali Tanpa Sopir di Tol Kalikangkung, Ini Kronologinya

Tren
Kemenkes Catat Kasus Kematian DBD Naik Nyaris 3 Kali Lipat Dibandingkan 2023

Kemenkes Catat Kasus Kematian DBD Naik Nyaris 3 Kali Lipat Dibandingkan 2023

Tren
5 Fakta Seputar Gunung Ruang Meletus, Berpotensi Tsunami

5 Fakta Seputar Gunung Ruang Meletus, Berpotensi Tsunami

Tren
Bandara Sam Ratulangi Ditutup mulai Hari Ini akibat Erupsi Gunung Ruang

Bandara Sam Ratulangi Ditutup mulai Hari Ini akibat Erupsi Gunung Ruang

Tren
Menteri Pindah ke IKN Mulai Juli, Disusul ASN di 38 Instansi Pusat September 2024

Menteri Pindah ke IKN Mulai Juli, Disusul ASN di 38 Instansi Pusat September 2024

Tren
Siap-siap, ASN di Kaltim Akan Dimutasi ke IKN

Siap-siap, ASN di Kaltim Akan Dimutasi ke IKN

Tren
Cara Bikin Stiker WhatsApp di iPhone dengan Mudah, Tidak Perlu Aplikasi Tambahan

Cara Bikin Stiker WhatsApp di iPhone dengan Mudah, Tidak Perlu Aplikasi Tambahan

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com