Menurutnya, peristiwa-peristiwa negatif yang dialami banyak anak muda merupakan sarana pembelajaran untuk memperkuat otot-otot kebatinan, ketangguhan mental, dan fisik untuk menghadapi masa depan.
Sebagai menteri paling muda di kabinet, Nadiem mengatakan kepada anak-anak muda agar bersyukur mengalami situasi ini di masa muda. Kemampuan anak-anak muda melalui masa sulit ini akan membuat anak-anak muda tidak takut dengan tantangan apapun.
Menurut dia, situasi sulit dan krisis yang kita respons hari ini memberikan rasa percaya diri untuk berani ambil risiko lantaran sudah mengalami yang terburuk.
Kata Nadiem, kita akan keluar dari situasi sulit dan krisis ini dengan lebih kuat lagi.
Menenangkan dan memberikan semangat. Atas petikan pembelajaran yang menenangkan dan memberi semangat ini, kita tetap bisa mengeluh dan membuat daftar kesulitan berderet-deret untuk disampaikan. Sah dan tentu saja beralasan.
Melihat harapan
Namun, kiranya bukan itu yang jadi pilihan. Tidak mudah memang. Tetapi hidup harus tetap jalan.
Kesulitan dan krisis hari ini harus direspons dengan upaya yang dilandasi sikap lantaran melihat harapan. Seperti dijalani jatuh bangun oleh Sutana, Ruhandi dan Yohana.
Apakah dengan melihat harapan, kesulitan lantas terselesaikan? Tidak selalu dan tidak serta merta.
Namun, energi positif yang melandasinya tidak membuat kita menggerutu sepanjang waktu menyalahkan keadaan.
Kita bisa hidup hari ini dengan bekal harapan meskipun melalui kegagalan di belakang dan ketidakpastian di depan.
Untuk pijakan hidup hari ini, apa realita seminggu teakhir yang perlu kita ketahui di antara banyaknya peristiwa yang datang dan pergi?
Tidak mudah mengatasi kompleksnya masalah karena pandemi dalam waktu dua pekan.Sejumlah langkah perubahan dilakukan.
Namun, hasil baik tidak serta-merta langsung didapatkan. Itu sababnya, hasil evaluasi belum memuaskan lantaran kasus aktif dan tingkat kematian bertambah.