Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tiba-tiba Padam, Bisakah Api Abadi Mrapen Menyala Kembali?

Kompas.com - 03/10/2020, 20:15 WIB
Nur Rohmi Aida,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

 

Dosen Teknik Geologi dan Pertambangan Institut Teknologi Adhi Tama, Surabaya, yang meneliti gas rawa atau gas dangkal di Grobogan, Handoko Teguh Wibowo, memperkirakan, ada kaitan antara semburan gas hasil pengeboran air dan padamnya api.

”(Gas) migrasi, pindah lubang keluar. Di bekas lubang sumur terlihat jelas gas metana, sejenis gas yang terbakar di Mrapen. Tekanannya cukup besar. Jadi, berasal dari kantong gas yang sama karena jaraknya relatif dekat,” kata Handoko dikutip dari sumber yang sama.

Menurutnya solusi dan mitigasi diperlukan untuk memisahkan air dan gas yang keluar di sumur untuk kemudian gas disalurkan kembali ke lubang api Mrapen.

Baca juga: Soal Wacana Pencabutan Subsidi Gas Melon, Pertamina: Kita Hanya Menyediakan

Adapun pemisahan, menurutnya dapat dilakukan dengan memakai separator air dan gas.

Lebih lanjut pihaknya menilai sumber gas rawa Mrapen masih banyak.

Keluarnya gas yang bercampur air tersebut menjadi indikasi ketersediaan gas yang melimpah.

Terkait hal itu ia mengingatkan aktivtas pengeboran oleh masyarakat sebaiknya benar-benar harus diperhatikan dan mesti mendapatkan izin.

Baca juga: Mengenal Nitrogen Oksida, Gas yang Muncul pada Ledakan di Lebanon

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com