Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Tanaman Hias yang Harganya Melonjak di Tengah Pandemi Covid-19, Apa Saja?

Kompas.com - 29/09/2020, 10:05 WIB
Retia Kartika Dewi,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Mengoleksi tanaman hias menjadi salah satu kegiatan yang tengah digandrungi masyarakat di tengah pandemi Covid-19.

Apalagi sejumlah tanaman hias memiliki daya jual yang cukup mahal atau mengalami peningkatan harga selama pandemi.

Bahkan, tanaman hias jenis tertentu dikabarkan mempunyai harga hingga mencapai jutaan rupiah.

Meski belum diketahui sampai kapan tren tersebut berlangsung, banyak orang yang berburu mengoleksi tanaman-tanaman hias tersebut, mulai dari sekadar memenuhi hobi hingga untuk investasi.

Baca juga: Di Balik Mahalnya Janda Bolong, Apa yang Terjadi?

Berikut tanaman hias yang harganya melonjak di tengah pandemi Covid-19:

1. Aglonema (Sri Rejeki)

AGLONEMA?Eka Setyawati, warga Jalan Jambu Kota Madiun berada ditengah-tengah koleksi tanaman hias Aglonemanya yang dijual mulai Rp 50.000 hingga jutaan rupiah.KOMPAS.COM/MUHLIS AL ALAWI AGLONEMA?Eka Setyawati, warga Jalan Jambu Kota Madiun berada ditengah-tengah koleksi tanaman hias Aglonemanya yang dijual mulai Rp 50.000 hingga jutaan rupiah.

Aglonema atau Sri Rejeki merupakan salah satu tanaman hias yang sedang diburu masyarakat.

Berdasarkan pemberitaan Kompas.com (4/9/2020), seorang penjual sekaligus pehobi Aglonema asal Madiun, Jawa Timur, Eka Setyawati mengungkapkan bahwa harga yang dibanderol untuk tanaman Aglonema bervariasi, tergantung jenis, warna, dan ukuran.

Harga yang dipasarkan yakni Rp 50.000 sampai lebih dari Rp 1 juta.

Eka mengaku, Aglonema yang paling banyak diburu yakni yang daunnya didominasi warna merah atau jenis suksom jaipong dan red anjamani.

Selain itu, harga Aglonema semakin mahal apabila tanaman itu sempat menang pada perlombaan atau kontes tanaman.

Baca juga: 3 Tanaman yang Jadi Sorotan di 2019: Bajakah, Kratom, dan Porang

2. Monstera

Tangkapan layar situs web lelang internet terbesar yang beroperasi di Selandia Baru Trade Me yang menunjukkan harga tanaman hingga 8.150 dollar Selandia Baruscreenshoot Tangkapan layar situs web lelang internet terbesar yang beroperasi di Selandia Baru Trade Me yang menunjukkan harga tanaman hingga 8.150 dollar Selandia Baru

Salah satu tanaman hias yang diburu oleh pehobi tanaman yakni Monstera.

Kemunculan Monstera mulai tenar ketika tanaman ini kerap digunakan untuk dekorasi rumah minimalis, background produk jualan, dan lainnya.

Berdasarkan pemberitaan Kompas.com (2/9/2020), Monstera bertangkai empat sempat dilelang dengan harga 8.150 dollar Selandia Baru atau sekitar Rp 79,7 juta.

Tingginya harga tersebut dikarenakan tanaman ini tergolong langka. Apalagi minima kecil ini berdaun kuning.

Baca juga: Lebih Jauh soal Porang, Tanaman yang Bikin Paidi Jadi Miliarder

Tidak hanya di luar negeri, Monstera di Indonesia juga dibanderol dengan harga yang cukup fantastis.

Dilihat dari beberapa marketplace lokal, Monstera jenis obliqua lemon, Monstera deliciosa variegata, Monstera marmorata dibanderol dengan harga Rp 8 juta sampai Rp 13 juta.

Selain itu, Monstera yang tengah naik daun yakni jenis Monstera adansonii atau yang biasa dikenal dengan nama Janda Bolong.

Dilansir dari Kompas.com, (27/9/2020), tanaman Janda Bolong sempat menjadi trending lantaran jenis Monstera adansonii variegata ada yang terjual dengan harga Rp 96 juta sampai Rp 100 juta.

Adapun Monstera deliciosa variegata dan Monstera adansonii memiliki kerabat yang mirip, karena keduanya memiliki bentuk mencolok yakni daun yang berlubang.

Baca juga: Anggur Jan Ethes hingga Padi Fatmawati, Nama Tanaman dari Keluarga Presiden

3. Philodendron

Tanaman philodendron yang bisa menyerap racun.Shutterstock Tanaman philodendron yang bisa menyerap racun.

Selain itu, tanaman Philodendron juga tengah diburu pehobi.

Bahkan, Philodendron berdaun merah muda atau dikenal sebagai Pink Princess dibanderol dengan harga yang "gila".

Dilansir dari salah satu maretplace lokal, tanaman hias philodendron pink princess ini dihargai Rp 1,5 juta hingga Rp 3,5 juta per potnya.

Dilansir dari Kompas.com, (28/10/2008), tanaman Philodendron berjenis kabel busi menjadi salah satu yang digemari.

Konon, mahalnya tanaman ini berdasarkan jumlah helai daunnya.

Philodendron berdaun tunggal saat itu dihargai Rp 400.000.

Baca juga: Soal Kabut Asap, 5 Tanaman Hias Ini Bantu Bersihkan udara

(Sumber: Kompas.com/Muhlis Al Alawi, Vina Fadhrotul Mukaromah, Nur Rohmi Aida | Editor: David Oliver Purba, Rizal Setyo Nugroho, Inggried Dwi Wedhaswary)

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: 8 Tanaman Penghalau Aedes aegypti

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Dampak Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi di Sulawesi Utara Ditutup 3 Jam

Dampak Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi di Sulawesi Utara Ditutup 3 Jam

Tren
Puncak Hujan Meteor Lyrids 21-22 April 2024, Ini Cara Menyaksikannya

Puncak Hujan Meteor Lyrids 21-22 April 2024, Ini Cara Menyaksikannya

Tren
Mengenal Apa Itu 'Cloud Seeding', Modifikasi Cuaca yang Dituding Picu Banjir di Dubai

Mengenal Apa Itu "Cloud Seeding", Modifikasi Cuaca yang Dituding Picu Banjir di Dubai

Tren
Warganet Sebut Insentif Prakerja Gelombang 66 Naik Jadi Rp 700.000, Benarkah?

Warganet Sebut Insentif Prakerja Gelombang 66 Naik Jadi Rp 700.000, Benarkah?

Tren
Kasus Pencurian dengan Cara Ganjal ATM Kembali Terjadi, Ketahui Cara Menghindarinya

Kasus Pencurian dengan Cara Ganjal ATM Kembali Terjadi, Ketahui Cara Menghindarinya

Tren
Rusia Tarik Pasukan yang Duduki Azerbaijan Selama 3,5 Tahun Terakhir

Rusia Tarik Pasukan yang Duduki Azerbaijan Selama 3,5 Tahun Terakhir

Tren
PVMBG: Waspadai Potensi Tsunami dari Erupsi Gunung Ruang

PVMBG: Waspadai Potensi Tsunami dari Erupsi Gunung Ruang

Tren
Apakah Hari Kartini 21 April 2024 Tanggal Merah?

Apakah Hari Kartini 21 April 2024 Tanggal Merah?

Tren
Gunung Ruang di Sulawesi Utara Meletus, Status Naik Jadi Awas

Gunung Ruang di Sulawesi Utara Meletus, Status Naik Jadi Awas

Tren
Ramai soal Efek Samping Obat Sakit Kepala Picu Anemia Aplastik, Perlukah Khawatir?

Ramai soal Efek Samping Obat Sakit Kepala Picu Anemia Aplastik, Perlukah Khawatir?

Tren
Prakiraan Cuaca BMKG: Wilayah Indonesia Berpotensi Cuaca Ekstrem 18-19 April 2024

Prakiraan Cuaca BMKG: Wilayah Indonesia Berpotensi Cuaca Ekstrem 18-19 April 2024

Tren
[POPULER TREN] Apa itu Rudal Balistik | Sekolah Muhammadiyah di Luar Negeri

[POPULER TREN] Apa itu Rudal Balistik | Sekolah Muhammadiyah di Luar Negeri

Tren
Benarkah Manusia Tidak Dapat Mendengar Suara Ketika di Ruang Angkasa?

Benarkah Manusia Tidak Dapat Mendengar Suara Ketika di Ruang Angkasa?

Tren
6 Potensi Manfaat Sayur Kubis bagi Kesehatan, Salah Satunya Menurunkan Kolesterol Jahat

6 Potensi Manfaat Sayur Kubis bagi Kesehatan, Salah Satunya Menurunkan Kolesterol Jahat

Tren
Saat Suhu Global Pecahkan Rekor 10 Bulan Berturut-turut...

Saat Suhu Global Pecahkan Rekor 10 Bulan Berturut-turut...

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com