Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penjelasan soal Potensi Gempa Megathrust dan Perlunya Mengakhiri Kepanikan...

Kompas.com - 27/09/2020, 14:35 WIB
Vina Fadhrotul Mukaromah,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Perbincangan perihal potensi gempa megathrust di selatan Pulau Jawa kembali ramai dalam beberapa waktu terakhir.

Baru-baru ini, peneliti dari Institut Teknologi Bandung (ITB) merilis hasil riset tentang adanya potensi tsunami di selatan Jawa dengan ketinggian mencapai 20 meter yang terbit di jurnal Nature Scientific Report. 

Informasi tersebut pun menimbulkan kekhawatiran dan kepanikan masyarakat. 

Kepala Bidang Informasi Gempabumi dan Peringatan Dini Tsunami BMKG Daryono menegaskan, gaduh akibat potensi gempa megathrust dan tsunami selalu muncul setiap para ahli mengemukakan pandangan mengenai potensi gempa dan tsunami.

Padahal perlu diingat, hingga saat ini, tidak ada teknologi apa pun yang bisa memastikan kapan dan di mana gempa besar maupun tsunami terjadi.

Baca juga: Ramai soal Riset ITB, Berikut Tanda dan Hal-hal yang Perlu Dilakukan Saat Terjadi Tsunami...

Bukan hal baru

Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), informasi potensi gempa megathrust sudah sering muncul dan terus berulang sejak peristiwa tsunami Aceh di tahun 2004 silam.

"Jadi, zona megathrust sendiri bukanlah hal baru," ujar Daryono sebagaimana dalam rilis yang diterima Kompas.com, Minggu (27/9/2020).

Di Indonesia, zona sumber gempa ini sudah ada sejak jutaan tahun lalu saat terbentuknya rangkaian busur kepulauan Indonesia.

"Zona megathrust berada di zona subduksi aktif, seperti: (1) subduksi Sunda mencakup Sumatera, Jawa, Bali, Lombok, dan Sumba; (2) subduksi Banda; (3) subduksi lempeng Laut Maluku; (4) subduksi Sulawesi; (5) subduksi lempeng Laut Filipina; dan (6) subduksi Utara Papua," jelas Daryono.

Baca juga: Viral Megathrust Sulawesi Sebabkan Gempa dan Tsunami Besar, Ini Penjelasannya

Saat ini segmen zona megathrust Indonesia sudah dapat dikenali potensinya.

Seluruh aktivitas gempa yang bersumber di zona megathrust disebut sebagai gempa megathrust dan tidak selalu berkekuatan besar.

Sebagai sumber gempa, zona megathrust dapat membangkitkan gempa berbagai magnitudo dan kedalaman.

Data hasil monitoring BMKG menunjukkan, justru “gempa kecil” yang lebih banyak terjadi di zona megathrust, meskipun zona megathrust dapat memicu gempa besar.

Baca juga: Mengapa Indonesia Kerap Dilanda Gempa Bumi?

Megathrust dan tsunami di selatan Jawa

Setting lempeng tektonik Sunda MegathrustWikipedia Setting lempeng tektonik Sunda Megathrust

Hasil monitoring BMKG menunjukkan bahwa zona megathrust selatan Jawa memang sangat aktif yang tampak dalam peta aktivitas kegempaannya (seismisitas).

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com