Sekitar 85 persen dari hampir 390 peserta dalam penelitian ini adalah hispanik, hitam, pribumi Amerika, serta diidentifikasi dengan kelompok etnis atau ras minoritas lain.
Itu menjadikan uji coba tersebut sebagai studi klinis fase 3 global pertama dari pengobatan Covid-19 yang sebagian besar melibatkan pasien minoritas.
Baca juga: Sinovac Optimistis Vaksin Virus Corona Siap Awal 2021
Eli Lily juga meneliti baricitinib atau olumiant sebagai obat Covid-19. Obat itu sebelumnya untuk mengobati orang dewasa dengan rheumatoid arthritis sedang hingga berat.
Obat ini termasuk kelas obat anti-inflamasi yang disebut penghambat janus kinase (JAK), yang membantu menenangkan badai sitokin.
Obat yang kemasannya dalam bentuk pil itu menunjukkan harapan awal sebagai obat Covid-19 jika dikombinasikan dengan remdesivir.
Kombinasi obat itu memasuki uji coba fase 3 pada Mei lalu dengan melibatkan lebih dari 1.000 pasien Covid-19 yang dirawat di rumah sakit.
Minggu lalu, Eli Lily mengumumkan kombinasi obat ini mengurangi waktu pemulihan rata-rata pasien satu hari dibandingkan dengan pasien yang hanya menerima remdesivir.
Hasilnya menempatkan perusahaan selangkah lebih dekat untuk mencari otorisasi darurat dari FDA.
Baca juga: Menko Airlangga: Diharapkan Desember atau Awal Januari 2021 Sudah Bisa Mulai Vaksin
Analisis WHO menemukan steroid dapat menurunkan angka kematian.
Pedoman pengobatan AS telah merekomendasikan pemberian corticosteroid dexamethasone kepada pasien yang menggunakan ventilator atau membutuhkan dukungan oksigen.
Sebuah uji klinis besar di Inggris pada bulan Juni menemukan dexamethasone mengurangi jumlah kematian hingga sepertiga untuk orang yang menggunakan ventilator, dan sebesar 20 persen di antara pasien yang mendapatkan oksigen ekstra.
Baru-baru ini, sebuah penelitian di Brasil menemukan pasien yang memakai dexamethasone menghabiskan waktu lebih sedikit dalam menggunakan ventilator.
Penelitian menunjukkan corticosteroid lain juga bisa efektif. Sebuah kelompok kerja WHO menganalisis tujuh uji coba acak corticosteroid yang secara total melibatkan lebih dari 1.700 pasien Covid-19 kritis.
Beberapa menerima dexamethasone, sementara yang lain menerima hidrokortison atau metilprednisolon.
Secara keseluruhan, para peneliti menemukan lebih sedikit kematian di antara pasien yang menerima steroid dibandingkan dengan mereka yang menerima perawatan standar atau plasebo.
Baca juga: WHO Peringatkan Kematian Akibat Corona Bisa Capai 2 Juta Orang
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.