Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Studi: Anosmia Jadi Gejala yang Banyak Ditemukan pada Pasien Corona

Kompas.com - 27/09/2020, 07:00 WIB
Mela Arnani,
Jihad Akbar

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Anosmia atau hilangnya penciuman menjadi salah satu gejala yang banyak ditemukan pada pasien virus corona.

Dipublikasikan di JAMA Network, penelitian di Iran menunjukkan bahwa 59 dari 60 pasien yang dirawat di rumah sakit dengan Covid-19 mengalami gangguan indra penciuman.

Sementara penelitian di Italia, 64 persen dari 202 pasien yang terpapar virus corona dengan gejala ringan, mengalami gangguan penciuman.

Awal virus corona muncul, orang yang terinfeksi mengalami sejumlah gejala seperti sesak napas, demam, menggigil, nyeri otot, hingga sakit tenggorokan.

Kendati begitu, hilangnya rasa atau bau menjadi salah satu hal yang harus diwaspadai.

Lebih lanjut, JAMA Network menuliskan olfactory dysfunction (OD) atau disfungsi olfaktorius, yang didefinisikan sebagai kemampuan mencium, berkurang atau terdistorsi selama mengendus (penciuman orthonasal) atau saat makan (penciuman retronasal).

Kondisi tersebut sering dilaporkan dalam kasus infeksi virus corona ringan, bahkan asimtomatik atau tanpa gejala.

Baca juga: Uji Coba Vaksin Corona Johnson & Johnson Tunjukkan Respons Kekebalan Tubuh Kuat

Disfungsi penciuman pada Covid-19

Laporan OD terkait virus corona menggambarkan gangguan penciuman yang muncul tiba-tiba, yang mungkin dengan atau tidak adanya gejala lain.

Di antara pasien terinfeksi Covid-19 yang dirawat di rumah sakit di Italia, gangguan penciuman lebih sering ditemukan pada pasien muda dan pada wanita.

Virus corona merupakan salah satu dari banyak patogen yang diketahui menyebabkan OD pasca-infeksi.

Sel epitel hidung menunjukkan ekspresi yang relatif tinggi dari reseptor enzim pengubah angiotensinn 2, yang diperlukan untuk masuknya virus SARS-CoV-2.

Gangguan sel-sel di neuroepithelium penciuman dapat menyebabkan perubahan inflamasi yang mengganggu fungsi neuron reseptor penciuman.

Hal ini membuat kerusakan neuron reseptor penciuman berikutnya dan/atau merusak neurogenesis berikutnya. Perubahan tersebut dapat menyebabkan OD sementara atau dalam waktu lama.

Penelitian sebelumnya pada model hewan transgenik menunjukkan masuknya SARS-CoV intrakranial melalui bola olfaktorius.

Ini menimbulkan spekulasi SARS-CoV-2 dapat menembus intrakranial dengan kemungkinan efek hilir pada daerah otak penciuman dan non-bakteri, yang dapat mempengaruhi fungsi penciuman secara merugikan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Profil Shaun Evans, Wasit Indonesia vs Korsel Piala Asia U23 2024

Profil Shaun Evans, Wasit Indonesia vs Korsel Piala Asia U23 2024

Tren
Kenya Diterjang Banjir Bandang, KBRI Pastikan Kondisi WNI Aman

Kenya Diterjang Banjir Bandang, KBRI Pastikan Kondisi WNI Aman

Tren
Jadwal Festival Lampion Waisak Borobudur 2024, Tukar Tiket Mulai Mei

Jadwal Festival Lampion Waisak Borobudur 2024, Tukar Tiket Mulai Mei

Tren
Penelitian Menemukan Bagaimana Kucing Menghasilkan Suara Dengkuran Uniknya

Penelitian Menemukan Bagaimana Kucing Menghasilkan Suara Dengkuran Uniknya

Tren
Daftar Pelatih Timnas Indonesia dari Masa ke Masa, Shin Tae-yong Paling Lama

Daftar Pelatih Timnas Indonesia dari Masa ke Masa, Shin Tae-yong Paling Lama

Tren
Belum Terjual, Mobil Mario Dandy Dilelang mulai Rp 809 Juta, Simak Cara Belinya

Belum Terjual, Mobil Mario Dandy Dilelang mulai Rp 809 Juta, Simak Cara Belinya

Tren
Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U23, Shin Tae-yong dan Pratama Arhan Akan Hadapi Rekannya

Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U23, Shin Tae-yong dan Pratama Arhan Akan Hadapi Rekannya

Tren
Jadwal dan Live Streaming Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U23, Kick Off 00.30 WIB

Jadwal dan Live Streaming Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U23, Kick Off 00.30 WIB

Tren
Kronologi Perampok Sebar Uang Curian Rp 250 Juta untuk Mengecoh Kejaran Warga di Jambi

Kronologi Perampok Sebar Uang Curian Rp 250 Juta untuk Mengecoh Kejaran Warga di Jambi

Tren
20 Negara Penduduk Terbanyak di Dunia 2024, Indonesia Nomor Berapa?

20 Negara Penduduk Terbanyak di Dunia 2024, Indonesia Nomor Berapa?

Tren
Ilmuwan Akhirnya Tahu Apa Isi Bulan, Disebut Mirip dengan Bumi

Ilmuwan Akhirnya Tahu Apa Isi Bulan, Disebut Mirip dengan Bumi

Tren
14 Kepala Daerah Penerima Satyalancana dari Jokowi, Ada Bobby tapi Gibran Batal Hadir

14 Kepala Daerah Penerima Satyalancana dari Jokowi, Ada Bobby tapi Gibran Batal Hadir

Tren
KAI Sediakan Fitur 'Connecting Train' untuk Penumpang yang Tidak Dapat Tiket di Stasiun

KAI Sediakan Fitur "Connecting Train" untuk Penumpang yang Tidak Dapat Tiket di Stasiun

Tren
Daftar Dugaan Keterlibatan Keluarga SYL dalam Pencucian Uang, Digunakan untuk Skincare dan Renovasi Rumah

Daftar Dugaan Keterlibatan Keluarga SYL dalam Pencucian Uang, Digunakan untuk Skincare dan Renovasi Rumah

Tren
Daftar Keluarga Jokowi yang Terima Penghargaan, Terbaru Bobby Nasution

Daftar Keluarga Jokowi yang Terima Penghargaan, Terbaru Bobby Nasution

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com