KOMPAS.com - Penjelajah bulan di masa depan akan menerima radiasi dua hingga tiga kali lebih banyak daripada astronot di Stasiun Luar Angka (ISS).
Agar terhindar dari radiasi itu, dibutuhkan tempat berlindung dengan dinding tebal.
Hal ini merupakan temuan tim peneliti China-Jerman di sisi jauh bulan dengan memberikan pengukuran penuh pertama pada paparan radiasi dari permukaan bulan.
Informasi tersebut penting bagi NASA dan pihak lainnya yang memiliki tujuan untuk mengirim astronot ke bulan.
"Ini adalah pencapaian luar biasa dalam arti bahwa kami sekarang memiliki kumpulan data yang dapat digunakan untuk mengukur radiasi kami dan lebih memahami potensi risiko bagi orang-orang di bulan," kata fisikawan dari German Space Agency's, dikutip dari Independent, Jumat (26/9/2020).
Astronot akan menerima radiasi 200 hingga 1.000 kaki lebih banyak di bulan daripada di Bumi atau setara lima hingga sepuluh kali lebih banyak dibandingkan penumpang dalam penerbangan trans-Antartika.
"Perbedaannya adalah, kami tidak dalam penerbangan seperti itu selama astronot akan menjelajahi bulan," kata Wimmer-Schweingruber dari Christian-Albrechts University, Jerman.
Kanker merupakan risiko utama radiasi.
Baca juga: Video NASA Uji Mesin untuk Misi Ruang Angkasa ke Bulan
Menurut Wimmer-Schweingruber, tubuh manusia tidak diciptakan untuk tingkat radiasi sebesar itu dan dibutuhkan pelindung diri ketika berada di bulan.
Ia menambahkan, tingkat radiasi kemungkinan hampir sama di seluruh bagian bulan, kecuali di dekat dinding kawah yang dalam.
"Pada dasarnya, semakin sedikit Anda melihat langit, semakin baik. Itu sumber utama radiasi," jelas dia.
Pakar radiasi luar angkasa di Jhonson Space Center Kerry Lee, menyebutkan, tingkat radiasi yang diukur hampir sama persis dengan pengukuran oleh detektor pada pengorbit NASA yang telah mengelilingi bulan selama lebih dari satu dekade.
"Sangat menyenangkan melihat konfirmasi dari apa yang kami pikirkan dan pemahaman kami tentang bagaimana radiasi berkaitan dengan bulan seperti yang diharapkan," kata Lee.
Pekan ini, NASA menyebutkan, pasangan astronot pertama di bawah program Artemis yang mendarat di bulan akan menghabiskan waktu sekitar satu minggu di permukaan bulan.
Baca juga: Virus Corona Mewabah di Bumi, Misi ke Bulan dan Mars Kena Dampaknya
Ini merupakan dua kali lebih lama dari yang dilakukan awak Apollo setengah abad yang lalu. Ekspedisi akan berlangsung satu hingga dua bulan setelah basecamp didirikan.
NASA berencana menempatkan astronot di bulan pada akhir 2024, lebih cepat dari proyeksi Gedung Putih pada 2030.
Badan antariksa mengatakan akan memiliki detektor radiasi dan tempat berlindung yang aman di atas semua kapsul awak Orion yang terbang ke bulan.
Para peneliti Jerman menyarankan tempat berlindung yang dibangun dari tanah bulan untuk masa tinggal beberapa hari dan memiliki tebal dinding 80 centimeter.
Hasil studi tersebut telah diterbitkan di Jurnal AS, Science Advance.
Baca juga: NASA Rekrut Astronot untuk Misi ke Bulan dan Mars, Ini Kriterianya
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.