Selain itu, baik Covid-19 maupun flu sama-sama dapat menyebabkan keparahan baik pada orangtua, orang dengan kondisi medis tertentu, maupun orang hamil.
Perbedaannya, risiko komplikasi pada anak sehat lebih tinggi pada flu dibandingkan Covid-19.
Baca juga: Saat WHO Peringatkan tentang Bahaya Nasionalisme Vaksin...
Pada bayi dan anak-anak dengan kondisi medis yang mendasari keduanya sama-sama memiliki risiko komplikasi.
Adapun pada anak usia sekolah yang terinfeksi Covid-19 berisiko lebih tinggi terkena komplikasi terkait Sindrom Peradangan Multisistem pada Anak (MIS-C), komplikasi Covid-19 yang jarang tetapi parah.
Bagaimanapun, untuk membedakan antara flu dan Covid-19, dokter perlu melakukan tes guna menentukan pengobatan terbaik.
Baca juga: Memahami PCR dan Rapid Test pada Hasil Lab Covid-19, Seperti Apa?
Ahli penyakit menular di Bringham and Women's Hospital dan Harvard Medical School di Boston Dr Daniel Solomon mengatakan, sangat mungkin bagi seseorang untuk mengalami kedua infeksi secara bersamaan.
Ia mengatakan, seseorang perlu dites salah satu atau kedua tes virus maka hal itu tergantung bagaimana tes yang tersedia, serta jenis virus apa yang sedang beredar di lingkungannya.
“Saat ini kami tidak melihat penularan influenza dari komunitas, jadi pengujian flu secara luas belum direkomendasikan,” kata Solomon dikutip dari ABC News.
Baca juga: Sinovac Optimistis Vaksin Virus Corona Siap Awal 2021
Covid-19 dan flu sendiri menyebar melalui tetesan dari hidung dan mulut.
Kedua penyakit ini sama-sama bisa menyebar bahkan saat seseorang belum tahu bahwa mereka sakit.
Masa inkubasi flu lebih pendek di mana dibutuhkan satu hingga empat hari untuk merasa sakit usai dirinya terinfeksi.
Sementara Covid-19 dapat memakan waktu hingga 14 hari untuk mulai menimbulkan gejala.
Umumnya Covid-19 lebih menular jika dibandingkan flu.
Baca juga: 5 Hal yang Perlu Diketahui soal OTG pada Covid-19
Akan tetapi, banyak orang yang tidak menyebarkan virus kepada siapa pun, sedangkan yang lain dapat menyebarkannya ke banyak orang.