Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, informasi ini tidak benar.
KOMPAS.com – Sebuah pesan berisi ajakan undangan masuk grup Whatsapp untuk mendapatkan informasi terkait wilayah pemularan Covid-19 dan pembagian vaksin Covid-19 beredar di aplikasi berbagi pesan Whatsapp.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyampaikan bahwa pesan tersebut hoaks alias tidak benar.
Sejumlah akun di media sosial Twitter dan Facebook membagikan tangkapan layar terkait pesan undangan masuk grup Whatsapp.
Dalam pesan yang beredar tersebut, penerima pesan diajak bergabung di grup yang akan memberikan informasi penyebaran wilayah Covid-19, serta pembagian vaksin Covid-19.
Pesan tersebut juga menyebutkan cara untuk bergabung ke grup Whatsapp tersebut adalah harus memberikan kode verifikasi yang masuk ke nomor ponsel mereka.
Adapun narasi lengkap pesan yang beredar tersebut adalah sebagai berikut:
“Ini mau buat group Whatsapp “INFO WILAYAH PENULARAN COVID-19” dan pembagian VAKSIN bagi yg terjangkit COVID kami akan berikan obat nya. Kode verifikasi akan dikirim ke nomor WhatsApp calon anggota demi keamanan group. Nanti ada SMS masuk di nomor nya yang berisi kode verifikasi keamanan langsung infokan kodenya kesini”
Beberapa netizen menanyakan kebenaran informasi tersebut melalui media sosial yang menautkannya ke akun BNPB, Kemenkominfo, dan Kemenkes.
“Ini orang mau ngapain sih? Kan udah ada applikasi inarisk @BNPB_Indonesia, @KemenkesRI, @kemkominfo” tulis akun @defrian_ghofar di akun Twitternya.
Ini orang mau ngapain sih? Kan udah ada applikasi inarisk @BNPB_Indonesia @KemenkesRI @kemkominfo pic.twitter.com/SPQXE1TjdF
— Muhammad Defrian (@defrian_ghofar) September 20, 2020
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melalui media sosialnya menanggapi informasi yang beredar tersebut.
BNPB menyatakan informasi tersebut bukan dari BNPB dan mengimbau agar masyarakat waspada.
“Halo, terima kasih atas laporannya dan mimin informasikan bahwa informasi tersebut bukan dari BNPB. Mohon tetap waspada terhadap informasi yang tidak dapat dipertanggungjawabkan. Ikuti & pantau informasi resmi hanya melalui media sosial dan laman resmi K/L terkait, Terima kasih,” ujar akun @BNPB_Indonesia.
Sementara itu, Direktur Pengembangan Strategi Penanggulangan Bencana BNPB, Agus Wibowo saat dikonfirmasi Kompas.com, Kamis (24/9/2020), juga menyatakan informasi itu tidak benar.
“Tidak ada (informasi semcam itu dari pemerintah,” ujar Agus.
Menurut Agus, pesan tersebut terindikasi pada aktivitas penipuan.
“Masukin member ke WA grup setahu saya tidak perlu security code. Biasanya yang minta security code itu kemungkinan penipuan. WA kita bisa dibajak,” ujar Agus.
Senada dengan Agus, Direktur Jenderal P2P Kemenkes Achmad Yurianto juga mengimbau agar masyarakat mengikuti informasi resmi pemerintah.
“Ikuti berita resmi pemerintah,” kata Yuri, saat dihubungi Kompas.com secara terpisah, Selasa (22/9/2020)
Dari konfirmasi yang dilakukan Kompas.com, maka dapat disimpulkan, informasi terkait pembuatan grup Whatsapp mengenai informasi wilayah penularan Covid-19 dan pembagian vaksin adalah hoaks.
Masyarakat dapat memantau mengenai perkembangan Covid-19 melalui situs resmi pemerintah melalui laman https://covid19.go.id atau pemberitaan media.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.