Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenang 24 Tahun Meninggalnya Pencipta Doraemon, Bagaimana Perjalanannya?

Kompas.com - 23/09/2020, 10:21 WIB
Nur Fitriatus Shalihah,
Jihad Akbar

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Hari ini 24 tahun yang lalu, tepatnya 23 September 1996, pembuat karakter Doraemon meninggal dunia. Dia adalah Fujiko F Fujio.

Fujiko merupakan seorang kartunis atau pembuat komik. Dirinya dikenal dunia setelah membuat Doraemon, robot kucing ajaib yang popularitasnya di Jepang sebanding dengan Mickey Mouse.

Nama aslinya adalah Hiroshi Fujimoto. Dilansir Reuters, 23 September 1996, Fujiko meninggal di rumah sakit pada usia 62 tahun karena gangguan fungsi hati.

Saat meninggal, dia meninggalkan istrinya, Masako, dan tiga putri.

Dikutip Anime News Network, Fujiko lahir pada 1 Desember 1933. Tempat asalnya di Takaoka, Toyama, Jepang.

Dilansir IGN, Rabu 2 Oktober 1996, Fujiko dianggap sebagai salah satu seniman manga terhebat dalam sejarah Jepang.

Baca juga: Kapan Doraemon Lahir dan Mengapa Berwarna Biru?

Kartun Fujiko berperan besar pada pengetahuan populer Jepang bertahun-tahun lalu, dan masih digemari hingga saat ini.

Karya-karyanya antara lain Doraemon (Ding-Dong dalam bahasa Cina), Paaman, Kaibutsu Kun, Obake no Q-tarou, Kiteretsu Daihyakka, hingga Ninja Hattori-kun.

Dimulai dari SD

Mengutip IMDB, awal perjalanan karirnya adalah saat dia bertemu dengan Abiko Motoo saat duduk di kelas 5 sekolah dasar. Dia terkesan dengan kecerdasan dan gaya penulisan cerita Abiko.

Kemudian mereka mulai menggambar komik bersama-sama, meski saat itu baru sekadar hobi. Namun ternyata itu berlangsung hingga 40 tahun ke depan.

Lalu pada 1952, mereka berkolaborasi membuat debut komik berjudul "Tenshi no Tamachan" dan dua tahun kemudian mereka pindah ke Tokyo untuk mengejar karir profesional mereka.

Fujiko dan Abiko dibimbing Osamu Tezuka (dari Astro Boy dan Kimba the White Lion fame) setelah datang ke Tokyo, seperti banyak komikus muda saat itu.

Baca juga: 3 Fakta Meninggalnya Pengisi Suara Doraemon, Nurhasanah

Namun perjuangan mereka tak mudah. Karya mereka yang masih berupa tumpukan kertas setinggi beberapa kaki sempat ditolak oleh Tezuka.

Standar Tezuka sangat tinggi, bahkan di bawah pengawasan ketat, Fujiko dan Abiko tidak tahu apa yang salah dengan materi yang dibuat.

Mereka sempat membantu Tezuka menulis halaman terakhir Kimba the White Lion selama periode itu.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com