Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Catatan Kominfo, Ada 1.016 Disinformasi dan Hoaks Seputar Covid-19

Kompas.com - 19/09/2020, 19:18 WIB
Gloria Natalia Dolorosa

Penulis

KOMPAS.com - Hingga 5 Agustus 2020, terdapat 1.016 informasi menyesatkan (disinformasi) dan hoaks mengenai Covid-19 yang beredar di website, media sosial, dan pesan instan.

Jumlah tersebut dipantau Tim AIS Direktorat Pengendalian Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo).

Sekretaris Jenderal Kementerian Kominfo, Rosarita Niken Widiastuti, mengatakan, jumlah hoaks yang berkaitan dengan Covid-19 cenderung meningkat.

“Hoaks ini menimbulkan keresahan dan kesalahpahaman tentang bagaimana kita berhadapan dengan Covid-19,” kata dia, seperti dirilis pada situs web Kominfo, Jumat (18/9/2020).

Dampak negatif hoaks

Niken mengatakan, peredaran konten hoaks itu menyebabkan dampak fatal bagi kesehatan maupun aspek-aspek lainnya.

Bahkan, informasi yang tidak tepat dan beredar luas bisa memengaruhi keberhasilan penanganan Covid-19.

“Oleh karena itu, guna menangkal kekhawatiran di tengah masyarakat akibat maraknya hoaks dan disinformasi di media sosial, diperlukan peran pemerintah untuk memastikan informasi yang diterima masyarakat sesuai dengan fakta dan tidak menyesatkan,” ujar Niken.

Menurut dia, Kominfo terus berupaya proaktif mengklarifikasi konten hoaks yang tersebar di media sosial.

“Kami telah melakukan langkah-langkah strategis untuk meredam dan mencegah penyebaran hoaks, termasuk di antaranya berkoordinasi dengan Kepolisian RI guna menindak tegas pembuat serta penyebar kabar bohong mengenai pandemi Covid-19,” jelas Niken.

Selama pemberlakukan PSBB, Kominfo tetap menyediakan layanan melalui aplikasi WhatsApp PPDI untuk menerima permintaan informasi publik dari masyarakat.

Niken mengatakan jumlah permintaan informasi yang masuk kian bertambah. Sejak Maret hingga Agustus 2020, permintaan informasi yang masuk mencapai 204 permintaan.

"Jumlah ini meningkat tajam dibandingkan dengan jumlah permintaan yang masuk pada bulan yang sama tahun 2019 yang hanya 86 permintaan informasi," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com