KOMPAS.com - Sebanyak 3.245 warga China dilaporkan terjangkit Brucellosis. Wabah ini muncul karena terjadinya kebocoran sebuah pabrik biofarmasi di China.
Komisi Kesehatan Lanzhou, Gansu, China, menguji 21.847 orang dari 2,9 juta penduduk di wilayah tersebut.
Dilansir dari MayoClinic, brucellosis adalah infeksi bakteri yang menyebar dari hewan ke manusia.
Umumnya, orang dapat terinfeksi dari produk makanan susu mentah atau yang tidak mengalami proses pasteurisasi.
Bakteri penyebab brucellosis dapat menyebar melalui udara atau melalui kontak langsung dengan hewan yang terinfeksi.
Hewan yang paling sering terinfeksi bakteri penyebab Brucellosis yakni domba, sapi, kambing, babi, dan anjing.
Gejala brucellosis dapat muncul kapan saja dari beberapa hari hingga beberapa bulan setelah Anda terinfeksi. Tanda dan gejalanya mirip dengan flu dan meliputi:
Sementara itu, gejala brucellosis bisa hilang selama berminggu-minggu atau berbulan-bulan dan kemudian kembali/kambuh lagi.
Beberapa orang mengalami brucellosis kronis dan mengalami gejala selama bertahun-tahun, bahkan setelah pengobatan.
Tanda dan gejala jangka panjang bagi penderitanya yakni, kelelahan, demam berulang, radang sendi, radang jantung (endokarditis) dan spondilitis atau radang sendi yang memengaruhi tulang belakang dan persendian di sekitarnya.
Baca juga: Brucellosis Menyebar di China karena Kebocoran di Pabrik Biofarmasi
Tidak hanya menginfeksi hewan ternak, bakteri penyebab brucellosis ini juga memengaruhi hewan liar termasuk rusa, rusa besar, banteng, karibu, moose, dan unta.
Diketahui, cara paling umum bakteri menyebar dari hewan ke manusia, antara lain:
Mengonsumsi produk susu mentah
Bakteri brucella dalam susu hewan yang terinfeksi dapat menyebar ke manusia dalam susu yang tidak dipasteurisasi, es krim, mentega, dan keju.
Pasteurisasi adalah saat susu mentah dipanaskan dengan suhu tinggi dalam waktu singkat.