Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Selain Kasus Mutilasi, Berikut Sederet Jejak Kejadian Tragis di Kalibata City

Kompas.com - 18/09/2020, 15:06 WIB
Dandy Bayu Bramasta,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Media sosial Twitter sempat diramaikan oleh munculnya tagar #KalibataCity pada Jumat (18/9/2020).

Usut punya usut, munculnya tagar tersebut ditengarai oleh satu kasus penemuan mayat korban mutilasi di lantai 16 Tower Ebony Apartemen Kalibata City, Pancoran, Jakarta Selatan, pada Rabu (16/9/2020) malam.

Mayat berjenis kelamin pria itu ditemukan di dalam kamar dengan kondisi yang tidak utuh, dan diduga menjadi korban mutilasi.

Jasad korban itu sudah mengeluarkan bau yang tidak sedap. Korban diduga telah disimpan oleh pelaku berhari-hari.

Baca juga: Berkaca dari Kasus Pembunuhan Pelajar SMA, Mengapa Seseorang Bisa Berperilaku Seks Menyimpang?

Berdasarkan catatan Kompas.com, tak hanya sekali ini saja tragedi kelam terjadi di Apartemen Kalibata City.

Berikut ini sederet tragedi yang pernah terjadi di Apartemen Kalibata City:

Pembunuhan Holy Angela Hayu

Kasus pembunuhan ini terjadi pada 2013 silam.

Korban adalah seorang wanita bernama Holly Anggela Hayu. Korban sempat dianiaya beberapa orang hingga mengalami luka parah di kamarnya lantai 9 Tower Ebony pada 30 September 2013.

Kompas.com (1/10/2013) memberitakan, kasus ini juga diwarnai dengan aksi loncat seorang pria dari kamar tersebut hingga akhirnya meninggal.

Pria itu diketahui sempat menganiaya korban. Holly diketahui merupakan simpanan dan istri siri pejabat BPK Gatot Supiartono yang saat itu menjabat Auditor Utama.

Seiring berjalannya waktu, Holly merupakan korban pembunuhan yang direncanakan sendiri oleh Gatot.

Gatot akhirnya divonis sembilan tahun penjara oleh Majelis Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Selasa (8/7/2014).

Baca juga: Deretan Tersangka dalam Kasus Pelarian Djoko Tjandra...

Pembunuhan karyawan bank swasta oleh WN India

Satu tahun sebelum terjadinya peristiwa pembunuhan Holy, Apartemen Kalibata City juga sempat dihebohkan oleh kasus yang sama, yakni pembunuhan.

Melansir Harian Kompas, 24 September 2012, terjadi kasus pembunuhan terhadap seorang karyawan bank swasta bernama Asywarah Indah Sari. Pelaku adalah calon suaminya, Mirza Nurzaman, yang merupakan WN India.

Korban tewas dengan luka gorok di lehernya di kamar lantai 16 Tower Borneo pada 23 September 2012 malam. Pada tubuh korban juga terdapat sayatan pisau dapur.

Baca juga: Menyelisik Kasus Pembunuhan PNS di Palembang yang Tewas Dicor

Usai membunuh Aswara, Mirza langsung meninggalkan lokasi kejadian. Mirza sempat menelepon orang tua korban dan mengakui perbuatannya.

Namun usai itu, Mirza bunuh diri dengan menabrakkan diri ke KRL Jakarta-Bogor yang melintas di dekat Stasiun Duren Kalibata.

Di apartemen tersebut ditemukan sebilah pisau dapur yang diduga digunakan untuk membunuh korban, paspor atas nama Mirza Nurzaman, dan sebuah kunci.

Pelaku dan korban sudah merencanakan pernikahan pada Jumat, 29 September 2012. Namun, pada malam naas itu, diduga Mirza dan Asyawarah bertengkar hingga berakhir dengan dibunuhnya Asywarah.

Baca juga: Sebelum Ditusuk, Wiranto Disebut Pernah Menjadi Target Pembunuhan

Tempat bunuh diri dengan lompat dari lantai 8

Ilustrasi bunuh diri melompat dari jendela.SHUTTERSTOCK Ilustrasi bunuh diri melompat dari jendela.

Selain pembunuhan, Apartemen Kalibata City juga kerap menjadi lokasi bunuh diri dengan loncat dari lantai kamar yang cukup tinggi.

Seperti pada kasus bunuh diri seorang perempuan yang berprofesi sebagai pemandu karaoke bernama Ana Yulisanti alias Gebi, pada 23 April 2018.

Gebi nekat mengakhiri hidupnya karena depresi lantaran kekasihnya, Ramdani, selingkuh dengan seorang siswi berusia 15 tahun.

Mengutip Tribun Jakarta (23/4/2018, Gebi ternyata berteman dekat dengan siswi yang menjadi selingkuhan kekasihnya itu.

Sebelum nekat mengakhiri nyawanya, Gebi sempat cekcok dengan kekasihnya di kamar apartemen.

Saat kejadian siswi yang disebut sebagai selingkuhan juga berada di kamar tersebut.

Baca juga: Anggota Polri di Jawa Timur Disebut Terkenal Banyak yang Selingkuh, Apa yang Terjadi dan Mengapa?

Kasus prostitusi anak

Pada akhir Januari 2020 lalu, masyarakat digegerkan dengan kasus prostitusi anak di kamar lantai 10 Tower Jasmine.

Dalam kasus yang terungkap itu, antara lain ada anak seperti JO (15) yang menjadi korban dan NA (15) yang jadi korban sekaligus pelaku.

Dilansir Harian Kompas, 30 Januari 2020, Kepala Kepolisian Resor Metro Jakarta Selatan Komisaris Besar Bastoni Purnama, mencontohkan, tersangka NA melakukan kekerasan fisik terhadap JO lantaran menolak minum saat melayani pelanggan.

Baca juga: Kenapa Banyak Artis Kerap Terlibat Prostitusi?

Namun, NA juga dieksploitasi secara seksual. Oleh pelaku MTG (16), JO dan NA mendapatkan kekerasan seksual.

NA dan AS (17) dijual ke tamu oleh ZMR (16), sejak November 2019 sampai Januari 2020. Selain oleh ZMR, AS dijual oleh NF (19).

Adapun JF (29) mengiklankan korban anak ke aplikasi Michat. Uang pembayaran yang diterima JF dipakai untuk melunasi sewa unit apartemen bertarif Rp 350.000 sehari.

Baca juga: Kasus Prostitusi PA, Bagaimana Seharusnya Penegakan Hukumnya?

Peredaran narkoba

Pandemi Covid-19 yang melumpuhkan industri hiburan malam turut berdampak pada distribusi obat psikotropika.

Buktinya, pada 6 Juli 2020 Polda Metro Jaya menangkap pengedar pil psikotropika di Apartemen Kalibata City, Jakarta Selatan, yang menganggur selama pandemi.

Dikutip dari Harian Kompas, 16 Juli 2020, sebanyak 20.500 butir pil disita, yang terdiri atas 15.000 butir ekstasi dan 5.500 butir happy five.

Baca juga: Patut untuk Dipahami, Berikut Beda Psikotropika dan Narkotika

Polisi menangkap TI alias II setelah menerima informasi soal penyalahgunaan narkotika di Apartemen Kalibata City pada Senin (6/7/2020), dua unit apartemen diperiksa.

Pil-pil tersebut disimpan di dalam koper. Biasanya, pil-pil itu diedarkan di sejumlah tempat hiburan malam di Jakarta.

Tersangka biasa menjual ekstasi Rp 250.000 per butir dan happy five Rp 200.000 per butir. Namun, sejak tempat hiburan ditutup, pil-pil tersebut lebih lama disimpan.

Baca juga: Artis Banyak Terjerat Narkoba, Fenomena Apa?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

20 Negara Penduduk Terbanyak di Dunia 2024, Indonesia Nomor Berapa?

20 Negara Penduduk Terbanyak di Dunia 2024, Indonesia Nomor Berapa?

Tren
Ilmuwan Akhirnya Tahu Apa Isi Bulan, Disebut Mirip dengan Bumi

Ilmuwan Akhirnya Tahu Apa Isi Bulan, Disebut Mirip dengan Bumi

Tren
14 Kepala Daerah Penerima Satyalancana dari Jokowi, Ada Bobby tapi Gibran Batal Hadir

14 Kepala Daerah Penerima Satyalancana dari Jokowi, Ada Bobby tapi Gibran Batal Hadir

Tren
KAI Sediakan Fitur 'Connecting Train' untuk Penumpang yang Tidak Dapat Tiket di Stasiun

KAI Sediakan Fitur "Connecting Train" untuk Penumpang yang Tidak Dapat Tiket di Stasiun

Tren
Daftar Dugaan Keterlibatan Keluarga SYL dalam Pencucian Uang, Digunakan untuk Skincare dan Renovasi Rumah

Daftar Dugaan Keterlibatan Keluarga SYL dalam Pencucian Uang, Digunakan untuk Skincare dan Renovasi Rumah

Tren
Daftar Keluarga Jokowi yang Terima Penghargaan, Terbaru Bobby Nasution

Daftar Keluarga Jokowi yang Terima Penghargaan, Terbaru Bobby Nasution

Tren
Benarkah Tidur di Kamar Tanpa Jendela Berakibat TBC? Ini Kata Dokter

Benarkah Tidur di Kamar Tanpa Jendela Berakibat TBC? Ini Kata Dokter

Tren
Ini Daftar Kenaikan HET Beras Premium dan Medium hingga 31 Mei 2024

Ini Daftar Kenaikan HET Beras Premium dan Medium hingga 31 Mei 2024

Tren
Ramai soal Nadiem Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris, Ini Kata Kemendikbud Ristek

Ramai soal Nadiem Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris, Ini Kata Kemendikbud Ristek

Tren
Media Korsel Soroti Pertemuan Hwang Seon-hong dan Shin Tae-yong di Piala Asia U23

Media Korsel Soroti Pertemuan Hwang Seon-hong dan Shin Tae-yong di Piala Asia U23

Tren
10 Ras Anjing Pendamping yang Cocok Dipelihara di Usia Tua

10 Ras Anjing Pendamping yang Cocok Dipelihara di Usia Tua

Tren
5 Manfaat Kesehatan Daging Buah Kelapa Muda, Salah Satunya Menurunkan Kolesterol

5 Manfaat Kesehatan Daging Buah Kelapa Muda, Salah Satunya Menurunkan Kolesterol

Tren
Viral, Video Sopir Bus Cekcok dengan Pengendara Motor di Purworejo, Ini Kata Polisi

Viral, Video Sopir Bus Cekcok dengan Pengendara Motor di Purworejo, Ini Kata Polisi

Tren
PDI-P Laporkan Hasil Pilpres 2024 ke PTUN Usai Putusan MK, Apa Efeknya?

PDI-P Laporkan Hasil Pilpres 2024 ke PTUN Usai Putusan MK, Apa Efeknya?

Tren
UKT Unsoed Tembus Belasan-Puluhan Juta, Kampus Sebut Mahasiswa Bisa Ajukan Keringanan

UKT Unsoed Tembus Belasan-Puluhan Juta, Kampus Sebut Mahasiswa Bisa Ajukan Keringanan

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com