Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bagaimana Virus Corona Bisa Menyerang Otak? Ini Hasil Riset Terbarunya

Kompas.com - 15/09/2020, 06:00 WIB
Nur Rohmi Aida,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Virus corona diketahui menyerang sistem pernapasan terutama paru-paru. Namun organ tubuh lainnya seperti ginjal, hati dan pembuluh darah juga bisa merasakan dampaknya. 

Bahkan baru-baru ini, sebuah studi baru menunjukkan sekitar setengah dari pasien virus corona melaporkan gejala neurologis termasuk sakit kepala, kebingungan dan delirium yang menunjukkan bahwa virus juga dapat menyerang otak.

Studi ini menunjukkan pada beberapa orang bahwa virus corona menyerang sel-sel otak, membajak dan membuat salinannya.

Disebutkan juga bahwa virus tampaknya menyedot seluruh oksigen di dekatnya, membuat sel-sel sekitarnya mati.

Baca juga: Studi Terbaru Teliti Potensi Virus Corona Merusak Otak

Meski demikian tidak jelas bagaimana virus bisa sampai ke otak serta seberapa sering virus dapat memicu kerusakan semacam itu.

Infeksi otak kemungkinan adalah hal yang jarang terjadi, akan tetapi beberapa orang mungkin lebih rentan jika dikaitkan dengan latar belakang genetik, viral load yang tinggi maupun alasan lain.

"Jika otak benar-benar terinfeksi, hal itu bisa berakibat fatal," kata Akiko Iwasaki, Ahli Imunologi di Universitas Yale yang memimpin penelitian tersebut dikutip dari SBS.

Studi tersebut diposting pada Rabu (9/9/2020) dan belum diperiksa oleh ahli untuk dipublikasikan.

Menginfeksi sel otak

Para peneliti juga menunjukkan bahwa dalam berbagai cara virus mungkin dapat menginfeksi sel-sel otak.

Para ilmuwan meneliti dengan menggunakan pencitraan pada otak dan gejala pasien guna menyimpulkan bagaimana efek virus corona pada otak.

Dalam studi baru itu, Dr Iwasaki bersama rekan-rekannya mendokumentasikan infeksi otak dengan tiga cara:

  • Di jaringan otak orang yang meninggal akibat Covid-19
  • Dalam model tikus
  • Dan dalam organoid, kelompok sel otak di piring lab yang dimaksudkan untuk meniru struktur tiga dimensi otak.

"Kami belum benar-benar melihat banyak bukti bahwa virus dapat menginfeksi otak, meskipun kami tahu itu mungkin potensial," ujar Dr. Michael Zandi, Konsultan Ahli Saraf di National Hospital for Neurology and Neurosurgery di Inggris mengomentari penelitian itu.

Baca juga: Update 10 Negara dengan Kasus Corona Tertinggi di Asia, Indonesia Peringkat Berapa?

Menurut Zandi data penelitian tersebut hanya memberikan sedikit bukti, akan tetapi hal itu menurutnya mungkin bisa terjadi.

Sebagaimana diketahui, virus zika yang merupakan jenis patogen lain diketahui juga dapat menginfeksi sel otak.

Pada Zika, sel-sel kekebalan kemudian membanjiri bagian yang rusak mencoba membersihkan otak dari virus namun malah sekaligus menghancurkan sel-sel yang terinfeksi. 

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com