Ia mengungkapkan, cahaya tampak memiliki panjang gelombang 0,4 hingga 0,7 mikrometer dan terdiri atas 7 warna cahaya yang bergabung menjadi satu sebagai cahaya putih.
Baca juga: Langit Merah di Jambi Dikenal dengan Hamburan Rayleigh, Ini Penjelasannya
Kemudian, saat berkas cahaya ini (termasuk cahaya Matahari) melintasi ruang yang berisi partikulat-partikulat mikron dengan ukuran lebih besar dari 1 mikrometer, terjadilah proses hamburan Lorenz-Mie.
Sebaliknya jika ukuran partikulatnya lebih kecil dari 1 mikrometer maka terjadilah hamburan Rayleigh.
"Proses hamburan tersebut membuat sebagian warna cahaya terhambur kemana-mana dan tak meneruskan perjalanan ke tujuan awal," ujar Marufin.
Ia menduga peristiwa di California merupakan aksi dari hamburan Rayleigh.
Sebab, warna cahaya dominan yang diteruskan dari kedua proses hamburan tersebut sedikit berbeda.
Pada hamburan rayleigh, warnanya lebih memerah dibanding hamburan Lorenz-Mie.
"Normalnya hamburan Rayleigh selalu kita alami setiap senja kala Matahari hendak kembali ke peraduan, dalam durasi singkat selama beberapa puluh menit," ujar dia.
Tak hanya itu, Marufin mengatakan bahwa fenomena ini atau cahaya merah yang tampak ini tidaklah berbahaya, selain eksistensi partikulat pengotor di udara yang menyebabkannya.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan