Tetapi, respons kekebalan terhadap lansia ini hanya terlihat sedikit saja dibandingkan dengan respons yang diberikan pada orang dewasa dengan usia lebih muda.
Baca juga: Uji Klinis Fase 3 Baru Dimulai, Kenapa 50 Juta Bulk Vaksin Covid-19 Sudah Mulai Diterima November?
Menilik respons tersebut, petugas kesehatan khawatir apakah vaksin ini dapat melindungi lansia dengan memicu kekebalan tubuh terhadap Covid-19.
Menariknya, kandidat vaksin Sinovac disebut tidak menimbulkan efek samping yang serius dalam kombinasi uji coba fase satu dan fase dua yang diluncurkan pada Mei 2020.
Diketahui, empat dari delapan vaksin yang tengah berada pada uji coba fase tiga berasal dari China.
Dari tiga kelompok orang yang menjalani uji coba, yaitu berturut-turut diberikan dua suntikan dosis rendah, sedang, dan tinggi dari Sinovac.
Sebanyak 90 persen mengalami peningkatan yang signifikan pada tingkat antibodi.
Baca juga: Langsung Mandi Saat Cuaca Panas, Apa Reaksi pada Tubuh?
Sebelumnya, para peneliti di Oxford University, Inggris, juga melakukan uji coba vaksin corona atau vaksin Oxford.
Dilansir dari Kompas.com, (9/9/2020), vaksin Oxford merupakan salah satu kandidat vaksin corona di dunia yang dikembangkan para peneliti Oxford University bersama dengan AstraZeneca.
Vaksin Oxford disebut-sebut sebagai kandidat kuat di antara lusinan vaksin yang sedang dikembangkan oleh sejumlah negara.
Keunggulan vaksin ini disebut membawa harapan tinggi, karena keberhasilan pada pengujian fase satu dan fase dua.
Baca juga: WHO Tegaskan Vaksin Covid-19 Tak Akan Tersedia Sebelum Akhir 2021
Namun, baru-baru ini peneliti menghentikan sementara uji coba lantaran ada seorang peserta yang jatuh sakit, diduga peserta tersebut mengalami reaksi merugikan.
Kabar ditundanya sementara uji coba vaksin ini belum diketahui sampai kapan akan berakhir.
Diketahui, pengujian fase tiga vaksin Oxford dalam beberapa pekan terakhir telah melibatkan sekitar 30.000 orang di AS, Inggris, Brasil, dan Afrika Selatan.
Kini hasil uji coba vaksin untuk melawan virus corona baru sedang diawasi ketat di seluruh dunia.
Baca juga: Kasus Covid-19 di Indonesia Tinggi, Bagaimana Kondisi di Asia Tenggara?
(Sumber: Kompas.com/Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas, Vina Fadhrotul Mukaromah | Editor: Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas, Rizal Setyo Nugroho)