Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Catatan Kerugian Pertamina Rp 11 Triliun dan Perjalanan Harga BBM di Indonesia dari Masa ke Masa...

Kompas.com - 09/09/2020, 10:05 WIB
Dandy Bayu Bramasta,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

"Harga BBM non-subsidi Pertamina ditetapkan berdasarkan mekanisme pasar, pasti bisa bersaing. Bahkan dalam penetepan harga, Pertamina menjadi merket leader," kata dia.

Kemudian, kata Fahmy, saat Pertamina tidak menurunkan harga BBM dan harga minyak dunia sedang terpuruk, SPBU asing juga tidak menurunkan harga jualnya.

"Harga BBM subsidi dan penugasan ditetapkan pemerintah, seringkali di bawah harga keekonomian, sehingga tidak ada pesaing," imbuh dia.

Baca juga: Menengok Deretan Produk PT Pindad yang Mendunia...

Pertamina representasi negara

Fahmy memiliki catatan tersendiri soal kerugian Rp 11 triliun yang dialami Pertamina pada semester 1 ini.

Menurut dia, Pertamina sebagai representasi negara dalam pengelolaan kekayaan alam Indonesia untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat, bukan kemakmuran direksi dan komisaris, serta pemburu rente.

Untuk itu, Pertamina mendapat berbagai privilege, fasilitas dan dana kompensasi dari Pemerintah.

"Pertamina dapat prioritas dalam pengelolaan sektor hulu, baik lahan migas baru maupun lahan terminasi. Pertamina juga dapat hak monopoli di sektor hilir dalam menyalurkan BBM," kata Fahmy.

Baca juga: Mengenal Asabri, Perusahaan BUMN yang Diduga Terindikasi Korupsi oleh Mahfud MD

"Kalau Pertamina menjual BBM di bawah harga keekonomian, Pertamina dapat kompensasi dari Pemerintah. Dana kompensasi 2019 saja sebesar Rp 45 triliun," imbuh dia.

Pertamina, kata dia, memang menanggung biaya kebijakan BBM satu harga, tetapi Pertamina juga dapat berbagai kompensasi, salah satunya Pertamina dapat Blok Mahakam secara gratis.

Namun, rugi di semester 1 ini kemungkinan akhir tahun masih bisa berbalik menjadi untung, sehingga Pertamina tetap dapat berkontribusi terhadap sebesarnya kemakmuran rakyat.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Lahirnya PT Pertamina

Disarankan menurunkan harga BBM

Fahmy memiliki beberapa saran yang dapat dilakukan oleh Pertamina untuk menutup kerugian di semester 1 ini.

"Naikkan lifting minyak dan efisiensi besar-besaran dalam pengadaan impor BBM, termasuk efisiensi pengeluaran gaji direksi dan komisaris," jelas dia.

Selain itu, Pertamina disarankannya untuk menurunkan harga BBM pada saat harga minyak dunia terpuruk karena pandemi.

Meskipun penurunan harga BBM akan memperbesar kerugian semeseter 1 di tahun 2020 ini.

"Namun, penurunan harga tersebut dapat memberikan kontribusi menaikan daya beli rakyat yang lagi terpuruk akibat pandemi. Ujung-ujungnya, penurunan harga BBM akan menaikkan pertumbuhan ekonomi," papar Fahmy.

Baca juga: Belajar dari Kasus SPBU Terbakar, Ini Imbauan Pertamina untuk Konsumen

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com