Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gempa Magnitudo 5,9 Guncang Maluku Utara, Ini Hasil Analisis BMKG

Kompas.com - 06/09/2020, 09:54 WIB
Jawahir Gustav Rizal,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Gempa berkekuatan 5,9 magnitudo mengguncang wilayah Maluku Utara hari ini, Minggu (6/9/2020), pukul 07.21 WIB.

Informasi terkait gempa ini dipublikasikan akun Twitter resmi milik BMKG, @infoBMKG.

Baca juga: Mengapa Indonesia Kerap Dilanda Gempa Bumi?

Guncangan gempa juga turut dilaporkan warganet di kolom komentar @infoBMKG.

Baca juga: 8 Fakta Gempa Bengkulu, dari Disebut Gempa Kembar hingga Terasa sampai Singapura

Bagaimana analisis BMKG tentang gempa di Maluku Utara pagi ini?

Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono, mengungkapkan episenter gempa terletak di pada koordinat 1,78 LU dan 126,64 BT, tepatnya di laut pada jarak 121 km arah Barat Laut Jailolo, Halmahera Barat.

Pusat gempa berada di kedalaman 59 km.

Gempa di Maluku Utara ini merupakan gempa tektonik.

Dengan memerhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, kata Daryono, gempa di Maluku Utara ini masuk dalam kategori gempa dangkal.

Baca juga: Mengapa Bengkulu Sering Diguncang Gempa? Ini Jawaban BMKG

Pemicu gempa

Daryono menjelaskan gempa dangkal ini dipicu akibat aktivitas subduksi Lempeng Laut Maluku dengan mekanisme pergerakan naik (thrust fault).

"Guncangan gempa dirasakan di Ternate, Tidore, Sofifi, Halmahera Barat, dan Halmahera Utara dalam skala intensitas III-IV MMI," kata Daryono saat dihubungi Kompas.com, Minggu (6/9/2020).

Selain di wilayah tersebut, Daryono menambahkan, guncangan gempa juga dirasakan di Bitung dalam skala intensitas II-III MMI, serta Manado, Siau, dan Tahuna dalam skala intensitas II MMI.

Baca juga: Catatan Gempa Selama Agustus, Daerah Paling Aktif, dan Penyebabnya...

Hingga kini, belum ada laporan terkait dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa ini.

Selain itu, meski lokasi gempa berada di laut, BMKG menyebut gempa tersebut tidak berpotensi tsunami.

"Hingga pukul 07.47 WIB pagi ini belum terjadi aktivitas gempa susulan (aftershock)," ujar Daryono.

Baca juga: Apakah Gempa Selalu Diikuti Gempa Susulan? Ini Penjelasan BMKG

Zona aktif gempa

Daryono menuturkan, menurut kajian seismisitas BMKG, wilayah yang menjadi pusat gempa signifikan pagi ini memang merupakan kawasan zona aktif gempa pada Agustus 2020.

"Zona sumber gempa Maluku memiliki catatan sejarah tsunami destruktif," kata Daryono.

Beberapa tsunami destruktif yang pernah terjadi di wilayah itu, seperti:

  • Tsunami Banggai-Sangihe (1858) menyebabkan seluruh kawasan pantai timur Sulawesi, Banggai, dan Sangihe dilanda tsunami,
  • Tsunami Banggai-Ternate (1859) mengakibatkan banyak rumah di pesisir disapu tsunami.
  • Gempa Kema-Minahasa (1859) memicu tsunami setinggi atap rumah-rumah penduduk.
  • Tsunami Gorontalo (1871) menerjang di sepanjang pesisir Gorontalo.
  • Tsunami Tahuna (1889) menerjang kawasan pesisir Tahuna dengan tinggi gelombang 1,5 meter.
  • Tsunami Kepulauan Talaud (1907) menerjang pantai dengan tinggi gelombang 4 meter.
  • Tsunami Salebabu (1936) menyapu pantai dengan tinggi gelombang 3 meter.

Baca juga: Tercatat 74 Gempa Susulan Pasca-gempa 7,1 M Guncang Maluku Utara

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Antisipasi Gempa Bumi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com