KOMPAS.com - Gempa berkekuatan 5,9 magnitudo mengguncang wilayah Maluku Utara hari ini, Minggu (6/9/2020), pukul 07.21 WIB.
Informasi terkait gempa ini dipublikasikan akun Twitter resmi milik BMKG, @infoBMKG.
Baca juga: Mengapa Indonesia Kerap Dilanda Gempa Bumi?
#Gempa Mag:5.9, 06-Sep-20 07:21:10 WIB, Lok:1.79 LU,126.68 BT (112 km BaratLaut HALMAHERABARAT-MALUT), Kedlmn:10 Km, tdk berpotensi tsunami #BMKG pic.twitter.com/bebxxEctTk
— BMKG (@infoBMKG) September 6, 2020
Guncangan gempa juga turut dilaporkan warganet di kolom komentar @infoBMKG.
Kuat lagi, lari kaluar rumah kong ????
— ? meemy (@MeemyPalanga) September 6, 2020
Demi allah kaget,lagi rebahan langsung gempa????
— betterrasacoklat._ (@lesgarigetgat) September 6, 2020
Baca juga: 8 Fakta Gempa Bengkulu, dari Disebut Gempa Kembar hingga Terasa sampai Singapura
Bagaimana analisis BMKG tentang gempa di Maluku Utara pagi ini?
Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono, mengungkapkan episenter gempa terletak di pada koordinat 1,78 LU dan 126,64 BT, tepatnya di laut pada jarak 121 km arah Barat Laut Jailolo, Halmahera Barat.
Pusat gempa berada di kedalaman 59 km.
Gempa di Maluku Utara ini merupakan gempa tektonik.
Dengan memerhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, kata Daryono, gempa di Maluku Utara ini masuk dalam kategori gempa dangkal.
Baca juga: Mengapa Bengkulu Sering Diguncang Gempa? Ini Jawaban BMKG
Daryono menjelaskan gempa dangkal ini dipicu akibat aktivitas subduksi Lempeng Laut Maluku dengan mekanisme pergerakan naik (thrust fault).
"Guncangan gempa dirasakan di Ternate, Tidore, Sofifi, Halmahera Barat, dan Halmahera Utara dalam skala intensitas III-IV MMI," kata Daryono saat dihubungi Kompas.com, Minggu (6/9/2020).
Selain di wilayah tersebut, Daryono menambahkan, guncangan gempa juga dirasakan di Bitung dalam skala intensitas II-III MMI, serta Manado, Siau, dan Tahuna dalam skala intensitas II MMI.
Baca juga: Catatan Gempa Selama Agustus, Daerah Paling Aktif, dan Penyebabnya...
Hingga kini, belum ada laporan terkait dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa ini.
Selain itu, meski lokasi gempa berada di laut, BMKG menyebut gempa tersebut tidak berpotensi tsunami.
"Hingga pukul 07.47 WIB pagi ini belum terjadi aktivitas gempa susulan (aftershock)," ujar Daryono.
Baca juga: Apakah Gempa Selalu Diikuti Gempa Susulan? Ini Penjelasan BMKG
Daryono menuturkan, menurut kajian seismisitas BMKG, wilayah yang menjadi pusat gempa signifikan pagi ini memang merupakan kawasan zona aktif gempa pada Agustus 2020.
"Zona sumber gempa Maluku memiliki catatan sejarah tsunami destruktif," kata Daryono.
Beberapa tsunami destruktif yang pernah terjadi di wilayah itu, seperti:
Baca juga: Tercatat 74 Gempa Susulan Pasca-gempa 7,1 M Guncang Maluku Utara