Daryono menjelaskan gempa dangkal ini dipicu akibat aktivitas subduksi Lempeng Laut Maluku dengan mekanisme pergerakan naik (thrust fault).
"Guncangan gempa dirasakan di Ternate, Tidore, Sofifi, Halmahera Barat, dan Halmahera Utara dalam skala intensitas III-IV MMI," kata Daryono saat dihubungi Kompas.com, Minggu (6/9/2020).
Selain di wilayah tersebut, Daryono menambahkan, guncangan gempa juga dirasakan di Bitung dalam skala intensitas II-III MMI, serta Manado, Siau, dan Tahuna dalam skala intensitas II MMI.
Baca juga: Catatan Gempa Selama Agustus, Daerah Paling Aktif, dan Penyebabnya...
Hingga kini, belum ada laporan terkait dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa ini.
Selain itu, meski lokasi gempa berada di laut, BMKG menyebut gempa tersebut tidak berpotensi tsunami.
"Hingga pukul 07.47 WIB pagi ini belum terjadi aktivitas gempa susulan (aftershock)," ujar Daryono.
Baca juga: Apakah Gempa Selalu Diikuti Gempa Susulan? Ini Penjelasan BMKG