Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

SKB CPNS 2019 di Tengah Pandemi Covid-19, Ini Beberapa Hal yang Harus Diperhatikan

Kompas.com - 04/09/2020, 15:40 WIB
Nur Rohmi Aida,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com  Penyelenggaraan seleksi kompetensi bidang (SKB) calon pegawai negeri sipil (CPNS) sudah berlangsung sejak 1 September 2020.

Penyelenggaraan SKB dijadwalkan hingga 12 Oktober 2020.

Dalam situasi pandemi virus corona, ada penyesuaian protokol kesehatan yang harus dilakukan penyelenggara dan dipatuhi peserta SKB CPNS 2019.

Apa saja yang perlu diperhatikan peserta yang mengikuti SKB di tengah situasi pandemi Covid-19?

Kepala Biro Humas, Hukum, dan Kerja Sama Badan Kepegawaian Negara (BKN) Paryono mengimbau peserta SKB agar selalu mengikuti protokol kesehatan.

“Imbauan untuk peserta tetap ikuti protokol kesehatan yang telah disiapkan, jaga kesehatan, sebelum tes tidak usah mampir ke mana-mana dan setelah tes juga langsung ke rumah,” ujar Paryono, saat dihubungi Kompas.com, Jumat (4/9/2020).

Baca juga: Daftar Lengkap Link Live Score untuk Melihat Hasil SKB CPNS 2019

BKN juga mengingatkan peserta yang akan mengikuti SKB untuk mempersiapkan diri dengan mempelajari materi SKB.

Dari pengumuman pelaksanaan SKB yang dikeluarkan beberapa instansi, masing-masing instansi telah mengumumkan beberapa hal terkait protokol SKB selama masa pandemi Covid-19.

Protokol tersebut di antaranya penggunaan masker dan face shield serta menjaga jarak.

Selain itu, peserta juga wajib cuci tangan dengan sabun atau hand sanitizer.

Sementara itu, melalui akun @BKNgoid, BKN mengingatkan beberapa hal yang harus diperhatikan para peserta saat pelaksanaan SKB, yakni:

  • Bila terjadi masalah pada komputer, angkat tangan tanpa bersuara
  • Peserta yang sudah selesai ujian mencatat nilai di balik kartu ujian kemudian meminta izin jika akan meninggalkan ruangan dengan tetap menjaga jarak sesuai protokol Covid-19
  • Kertas coretan dibawa keluar ruangan
  • Segala bentuk kecurangan dapat menimbulkan sanksi dan dikenakan pinalti
  • Peserta disarankan langsung pulang dan tidak berkerumum (nantinya nilai tidak dicetak dan ditempel)
  • Nilai dapat dilihat melalui streaming video online.

Seputar pelaksanaan SKB

Pelaksanaan SKB dilakukan dengan sistem CAT (Computer Assissted Test) yakni seleksi dengan sistem komputer menggunakan prinsip cepat, akuntabel dan transparan.

Adapun pengoperasian CAT cukup menggunakan mouse untuk memilih jawaban yang benar.

Untuk materi SKB, jabatan fungsional disusun oleh instansi pembina. Sementara, untuk jabatan pelaksana soal telah ditetapkan Panselnas.

Waktu pengerjaan SKB ditetapkan 90 menit.

Dalam pelaksanaan SKB ini, sejumlah instansi juga menambahkan tes lain selain tes metode CAT.

Untuk informasi selengkapnya mengenai ketentuan SKB, dapat dipantau pada pengumuman pelaksanaan SKB yang dikeluarkan masing-masing instansi.

Baca juga: Kemenag Rilis Jadwal SKB CPNS 2019, Disyaratkan Bawa Laptop yang Terinstal Zoom

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Cara Daftar Ulang SKB CPNS 2019

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Pengumuman SNBP ITB Berubah dari Tak Lolos Menjadi Lolos, Ini Kata ITB

Pengumuman SNBP ITB Berubah dari Tak Lolos Menjadi Lolos, Ini Kata ITB

Tren
Mengenang Sopyan Dado, Aktor Sinetron Tukang Ojek Pengkolan yang Meninggal Hari Ini

Mengenang Sopyan Dado, Aktor Sinetron Tukang Ojek Pengkolan yang Meninggal Hari Ini

Tren
Es Teh Vs Teh Hangat, Mana yang Lebih Baik Diminum Saat Buka Puasa?

Es Teh Vs Teh Hangat, Mana yang Lebih Baik Diminum Saat Buka Puasa?

Tren
Berapa Lama Bumi Akan Gelap Saat Gerhana Matahari Total 8 April 2024?

Berapa Lama Bumi Akan Gelap Saat Gerhana Matahari Total 8 April 2024?

Tren
Alasan Timnas Amin Ingin Sri Mulyani dan Tri Rismaharini Dihadirkan dalam Sidang Sengketa Pilpres 2024

Alasan Timnas Amin Ingin Sri Mulyani dan Tri Rismaharini Dihadirkan dalam Sidang Sengketa Pilpres 2024

Tren
Gunung Marapi Meletus Lagi, Waspada Lontaran Batu Pijar di Radius 4,5 Kilometer

Gunung Marapi Meletus Lagi, Waspada Lontaran Batu Pijar di Radius 4,5 Kilometer

Tren
Profil Nicole Shanahan, Cawapres AS yang Digandeng Robert F. Kennedy Jr

Profil Nicole Shanahan, Cawapres AS yang Digandeng Robert F. Kennedy Jr

Tren
Cara Cek NISN Online untuk Keperluan Pendaftaran UTBK SNBT 2024

Cara Cek NISN Online untuk Keperluan Pendaftaran UTBK SNBT 2024

Tren
Fakta Kasus Korupsi PT Timah, Seret Harvey Moeis dan 'Crazy Rich' PIK Helena Lim

Fakta Kasus Korupsi PT Timah, Seret Harvey Moeis dan "Crazy Rich" PIK Helena Lim

Tren
Han Kwang-Song, Mantan Pemain Juventus asal Korea Utara yang Pernah Hilang Misterius

Han Kwang-Song, Mantan Pemain Juventus asal Korea Utara yang Pernah Hilang Misterius

Tren
Apa Itu Karbohidrat? Berikut Pengertian, Jenis, dan Manfaatnya

Apa Itu Karbohidrat? Berikut Pengertian, Jenis, dan Manfaatnya

Tren
Profil PT Timah, Anak Perusahaan BUMN yang Terseret Korupsi Ratusan Triliun Rupiah

Profil PT Timah, Anak Perusahaan BUMN yang Terseret Korupsi Ratusan Triliun Rupiah

Tren
Duduk Perkara Kasus Korupsi Timah Ilegal yang Menyeret Harvey Moeis

Duduk Perkara Kasus Korupsi Timah Ilegal yang Menyeret Harvey Moeis

Tren
6 Alasan Tidak Dianjurkan Minum Es Teh Manis Saat Berbuka Puasa

6 Alasan Tidak Dianjurkan Minum Es Teh Manis Saat Berbuka Puasa

Tren
Tambang Emas di Liberia Runtuh, 13 Tewas dan 25 Lainnya Masih Terjebak

Tambang Emas di Liberia Runtuh, 13 Tewas dan 25 Lainnya Masih Terjebak

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com