Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Cuma Tergelincir, Pesawat Tempur TNI AU T-50i Golden Eagle Pernah Jatuh pada 2015 Silam

Kompas.com - 03/09/2020, 19:15 WIB
Dandy Bayu Bramasta,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kabar duka menghampiri keluarga besar Tentara Nasional Indonesia (TNI), khususnya dari matra Angkatan Udara.

Salah satu pilot pesawat tempur jenis T-50i Golden Eagle milik TNI AU, mengembuskan napas terakhirnya di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto, Jakarta pada Rabu (2/9/2020).

Pilot tersebut bernama Letkol Pnb Anumerta Luluk Teguh Prabowo yang meninggal dunia karena pesawat yang ia kemudikan tergelincir di Lanud Iswahjudi, Madiun, Jawa Timur, Senin (10/8/2020).

Baca juga: 5 Fakta N250 Gatotkaca, Pesawat Kebanggaan Indonesia yang Kini Dimuseumkan

Mengutip Antara, Letkol Pnb Anumerta Luluk Teguh Prabowo kini telah dimakamkan di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kota Madiun, Jawa Timur pada Rabu (2/9/2020) malam.

Berdasarkan rilis yang dikeluarkan Dispenau, Letkol Pnb Anumerta Luluk Teguh Prabowo meninggal dunia usai menjalani perawatan di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto.

Pilot Luluk sebelumnya menjalani perawatan di salah satu rumah sakit di Yogyakarta akibat insiden tersebut. Kemudian, ia dirujuk ke RSPAD Gatot Soebroto.

Baca juga: Viral Tugu di Tol Madiun Disebut Mirip Palu Arit, Jasa Marga: Itu Logo Perusahaan


Kenaikan pangkat

Letkol Pnb Anumerta Luluk lahir di Magetan pada 23 April 1982 dan tercatat sebagai lulusan Akademi TNI Angkatan Udara tahun 2003.

Untuk menghargai jasanya, negara memberikan penghargaan kepada Luluk "Wiggler" Teguh dengan menaikkan pangkat satu tingkat lebih tinggi menjadi Letkol Anumerta.

Ia meninggalkan seorang istri bernama Dwi Purwanti dan dua anak yaitu Vandanu Wistara Putra Prabowo dan Nadira Kirana Prameswari.

Baca juga: Video Viral Anak Kecil Naik Pesawat Sendiri, Bagaimana Prosedur dan Aturannya?

Sebelumnya, Mayor Pnb Luluk Teguh Prabowo (Instruktur) dan Letda Pnb Muhammad Zacky
(Siswa) mengalami "accident" dengan pesawat latih T-50i Golden Eagle saat melaksanakan latihan rutin di Lanud Iswahjudi Magetan pada Senin, 10 Agustus 2020.

Jet itu mengalami gagal "take-off" dalam sesi latihan.

Baca juga: Seperti Ini Spesifikasi Jet Tempur Eurofighter Typhoon Incaran Menhan Prabowo...

Pesawat T50-i Golden Eagle pernah jatuh pada 2015

Pesawat T-50i Golden Eagle registrasi TT-5007 difoto oleh Muhammad Iqbal pada Senin (17/8/2015). Pesawat mengalami kecelakaan pada Minggu (20/12/2015) di Lanud Adisutjipto, Yogyakarta.Muhammad Iqbal Pesawat T-50i Golden Eagle registrasi TT-5007 difoto oleh Muhammad Iqbal pada Senin (17/8/2015). Pesawat mengalami kecelakaan pada Minggu (20/12/2015) di Lanud Adisutjipto, Yogyakarta.

Melansir Antara, Minggu (20/12/2015), pesawat T50i Golden Eagle juga pernah mengalami insiden.

Ketika itu, pesawat milik TNI AU tersebut jatuh saat melakukan atraksi dalam Gebyar Dirgantara di Bandar Udara Adisutjipto, Minggu 20 Desember 2015.

Tim dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY saat itu juga langsung melakukan evakuasi korban pasca-jatuhnya pesawat tersebut yang lokasinya di perkebunan tidak jauh dari kompleks Bandara Adisutjipto.

Baca juga: Dibuka Penerimaan Calon Perwira Prajurit Karier TNI Tahun 2020 untuk Lulusan D3-S1, Tertarik?

Perhelatan Gebyar Dirgantara yang telah digelar sejak satu hari sebelum kejadian, juga langsung dihentikan.

Akibat kecelakaan tersebut, dua orang pilot meninggal dunia, yakni Letkol Pnb Marda Sarjono dan Kapten Pnb Dwi Cahyadi.

Saat itu, pihak TNI AU menyatakan pesawat jatuh setelah sebelumnya melaksanakan manuver low pass atau terbang rendah di atas ribuan pengunjung.

Baca juga: TNI AL Buka Pendaftaran Calon Tamtama PK Gelombang II, Syarat Minimal Lulusan SMP

Perlu diketahui, Pesawat TNI Angkatan Udara T-50i Golden Eagle yang jatuh saat beratraksi dalam Gebyar Dirgantara 2015 di Lapangan Udara Adisutjipto Yogyakarta itu, dibeli pada 2013 lalu.

"Pesawat ini bikinan Korea Selatan yang datang ke Indonesia 2013. Pesawat ini relatif baru," kata Kepala Dinas Penerangan Angkatan Udara saat itu, Marsekal Pertama TNI Dwi Badarmanto.

Ia menjelaskan, pesawat tempur latih itu adalah pabrikan Korean Aero Industries (KAI) Korea Selatan yang memperkuat Skuadron Udara 15 Lanud Iswahjudi Madiun.

Kala itu, Kementerian Pertahanan membeli satu Skuadron tersebut dari KAI untuk TNI AU dan ditempatkan di Madiun.

Baca juga: TNI AU Buka Rekrutmen Pramugari Pesawat Kepresidenan, Berikut Syarat dan Lokasi Pendaftarannya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Ini Daftar Kenaikan HET Beras Premium dan Medium hingga 31 Mei 2024

Ini Daftar Kenaikan HET Beras Premium dan Medium hingga 31 Mei 2024

Tren
Ramai soal Nadiem Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris, Ini Kata Kemendikbud Ristek

Ramai soal Nadiem Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris, Ini Kata Kemendikbud Ristek

Tren
Media Korsel Soroti Pertemuan Hwang Seon-hong dan Shin Tae-yong di Piala Asia U23

Media Korsel Soroti Pertemuan Hwang Seon-hong dan Shin Tae-yong di Piala Asia U23

Tren
10 Ras Anjing Pendamping yang Cocok Dipelihara di Usia Tua

10 Ras Anjing Pendamping yang Cocok Dipelihara di Usia Tua

Tren
5 Manfaat Kesehatan Daging Buah Kelapa Muda, Salah Satunya Menurunkan Kolesterol

5 Manfaat Kesehatan Daging Buah Kelapa Muda, Salah Satunya Menurunkan Kolesterol

Tren
Viral, Video Sopir Bus Cekcok dengan Pengendara Motor di Purworejo, Ini Kata Polisi

Viral, Video Sopir Bus Cekcok dengan Pengendara Motor di Purworejo, Ini Kata Polisi

Tren
PDI-P Laporkan Hasil Pilpres 2024 ke PTUN Usai Putusan MK, Apa Efeknya?

PDI-P Laporkan Hasil Pilpres 2024 ke PTUN Usai Putusan MK, Apa Efeknya?

Tren
UKT Unsoed Tembus Belasan-Puluhan Juta, Kampus Sebut Mahasiswa Bisa Ajukan Keringanan

UKT Unsoed Tembus Belasan-Puluhan Juta, Kampus Sebut Mahasiswa Bisa Ajukan Keringanan

Tren
Sejarah dan Makna Setiap Warna pada Lima Cincin di Logo Olimpiade

Sejarah dan Makna Setiap Warna pada Lima Cincin di Logo Olimpiade

Tren
Ramai Anjuran Pakai Masker karena Gas Beracun SO2 Menyebar di Kalimantan, Ini Kata BMKG

Ramai Anjuran Pakai Masker karena Gas Beracun SO2 Menyebar di Kalimantan, Ini Kata BMKG

Tren
Kenya Diterjang Banjir Bandang Lebih dari Sebulan, 38 Meninggal dan Ribuan Mengungsi

Kenya Diterjang Banjir Bandang Lebih dari Sebulan, 38 Meninggal dan Ribuan Mengungsi

Tren
Dari Jakarta ke Penang, WNI Akhirnya Berhasil Obati Katarak di Korea

Dari Jakarta ke Penang, WNI Akhirnya Berhasil Obati Katarak di Korea

Tren
Warganet Kaitkan Kenaikan UKT Unsoed dengan Peralihan Menuju PTN-BH, Ini Penjelasan Kampus

Warganet Kaitkan Kenaikan UKT Unsoed dengan Peralihan Menuju PTN-BH, Ini Penjelasan Kampus

Tren
Israel Diduga Gunakan WhatsApp untuk Targetkan Serangan ke Palestina

Israel Diduga Gunakan WhatsApp untuk Targetkan Serangan ke Palestina

Tren
Apa Itu Asuransi? Berikut Cara Kerja dan Manfaatnya

Apa Itu Asuransi? Berikut Cara Kerja dan Manfaatnya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com