Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Ini dalam Sejarah: Kebakaran Besar London Terjadi, 13.200 Bangunan Hancur

Kompas.com - 02/09/2020, 08:35 WIB
Nur Fitriatus Shalihah,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

Mereka tinggal di rumah sampai api menyentuh mereka, lalu berlari ke perahu atau memanjat dari sepasang anak tangga di tepi sungai ke yang lain.

Orang lain membuang barang-barangnya ke Sungai Thames untuk menyelamatkannya.

Baca juga: Selain Indah, Embun Es di Dieng Juga Bermanfaat bagi Petani, Simak Penjelasannya...

Seiring berlalunya hari, angin terus menyala dan beralih ke barat hingga ke pusat kota London.

Pepys menggambarkan kebakaran itu sebagai "nyala api berdarah yang paling mengerikan", membentang lebih dari satu mil.

“Itu membuat saya menangis melihatnya,” tulisnya.

Api berlanjut hingga 5 September 1666. Rumor menyebar dengan liar, menyebut Inggris terlibat dalam Perang Inggris-Belanda Kedua.

Baca juga: Dari Perang hingga Wabah Penyakit, Ini 4 Peristiwa yang Pernah Sebabkan Penyesuaian Ibadah

Spekulasi kobaran api

Penduduk London yang panik segera mulai berspekulasi bahwa kobaran api itu adalah hasil pembakaran oleh agen musuh atau teroris Katolik.

Api padam pada 5 September sore hari dan sebagian besar padam keesokan harinya. Lebih dari empat per lima London hancur.

Secara keseluruhan, kebakaran besar itu telah menghancurkan 13.200 bangunan dan menyebabkan sekitar 100.000 orang kehilangan tempat tinggal.

Baca juga: Deretan Kejadian di Gedung Kejaksaan Agung, dari Kebakaran hingga Temuan Bom Saat Pemeriksaan Djoko Tjandra

Lebih dari 400 hektar kota telah terbakar, menyisakan gurun batu hangus dan balok kayu yang membara. Mengenai jumlah korban, dilaporkan hanya 16 orang yang tewas.

London telah terbakar beberapa kali dalam sejarahnya, tapi pada September 1666 kondisinya sangat buruk.

Kota berpenduduk 500.000 dan jalanan sempit serta struktur bangunan dari kayu itu adalah tempat yang mudah terbakar.

Kandang yang dipenuhi jerami ada di mana-mana. Banyak tulang bawah tanah serta gudang yang dipenuhi dengan bahan yang mudah terbakar seperti terpentin, minyak lampu, dan batu bara.

Lebih buruk lagi, kekeringan selama berbulan-bulan telah menyebabkan kekurangan air dan membuat sebagian besar bangunan kayu mengering.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Belasan Jemaah Haji Meninggal dalam Kebakaran Hotel di Madinah

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, Petir, dan Kilat 26-27 April 2024

Prakiraan Cuaca BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, Petir, dan Kilat 26-27 April 2024

Tren
[POPULER TREN] Jalan Kaki untuk Menurunkan Berat Badan | Kenaikan UKT Unsoed

[POPULER TREN] Jalan Kaki untuk Menurunkan Berat Badan | Kenaikan UKT Unsoed

Tren
Profil Shaun Evans, Wasit Indonesia vs Korsel Piala Asia U23 2024

Profil Shaun Evans, Wasit Indonesia vs Korsel Piala Asia U23 2024

Tren
Kenya Diterjang Banjir Bandang, KBRI Pastikan Kondisi WNI Aman

Kenya Diterjang Banjir Bandang, KBRI Pastikan Kondisi WNI Aman

Tren
Jadwal Festival Lampion Waisak Borobudur 2024, Tukar Tiket Mulai Mei

Jadwal Festival Lampion Waisak Borobudur 2024, Tukar Tiket Mulai Mei

Tren
Penelitian Menemukan Bagaimana Kucing Menghasilkan Suara Dengkuran Uniknya

Penelitian Menemukan Bagaimana Kucing Menghasilkan Suara Dengkuran Uniknya

Tren
Daftar Pelatih Timnas Indonesia dari Masa ke Masa, Shin Tae-yong Paling Lama

Daftar Pelatih Timnas Indonesia dari Masa ke Masa, Shin Tae-yong Paling Lama

Tren
Belum Terjual, Mobil Mario Dandy Dilelang mulai Rp 809 Juta, Simak Cara Belinya

Belum Terjual, Mobil Mario Dandy Dilelang mulai Rp 809 Juta, Simak Cara Belinya

Tren
Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U23, Shin Tae-yong dan Pratama Arhan Akan Hadapi Rekannya

Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U23, Shin Tae-yong dan Pratama Arhan Akan Hadapi Rekannya

Tren
Jadwal dan Live Streaming Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U23, Kick Off 00.30 WIB

Jadwal dan Live Streaming Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U23, Kick Off 00.30 WIB

Tren
Kronologi Perampok Sebar Uang Curian Rp 250 Juta untuk Mengecoh Kejaran Warga di Jambi

Kronologi Perampok Sebar Uang Curian Rp 250 Juta untuk Mengecoh Kejaran Warga di Jambi

Tren
20 Negara Penduduk Terbanyak di Dunia 2024, Indonesia Nomor Berapa?

20 Negara Penduduk Terbanyak di Dunia 2024, Indonesia Nomor Berapa?

Tren
Ilmuwan Akhirnya Tahu Apa Isi Bulan, Disebut Mirip dengan Bumi

Ilmuwan Akhirnya Tahu Apa Isi Bulan, Disebut Mirip dengan Bumi

Tren
14 Kepala Daerah Penerima Satyalancana dari Jokowi, Ada Bobby tapi Gibran Batal Hadir

14 Kepala Daerah Penerima Satyalancana dari Jokowi, Ada Bobby tapi Gibran Batal Hadir

Tren
KAI Sediakan Fitur 'Connecting Train' untuk Penumpang yang Tidak Dapat Tiket di Stasiun

KAI Sediakan Fitur "Connecting Train" untuk Penumpang yang Tidak Dapat Tiket di Stasiun

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com